“Gue benci banget. Orang tua gue lagi-lagi minta uang. Enak banget sih, jadi orang tua. Begitu nggak punya kerjaan, tinggal minta sama anaknya. Gue deh, yang pontang-panting harus kerja keras cari duit lebih. Padahal hidup gue aja masih pas-pasan, eh, orang tua selalu minta jatah.”
Saya terhenyak saat seorang teman curhat tentang orang tuanya. Katanya, orang tuanya selalu minta jatah uang bulanan. Padahal si teman masih susah payah mencari pekerjaan yang layak.
Ya, si teman baru satu bulan mendapatkan pekerjaan tetap, yang gajinya masih di bawah UMR Jakarta. Di satu sisi, saya miris karena si teman ini masih belum punya pegangan tetap untuk membiayai hidupnya. Di sisi lain, orang tuanya juga tidak punya pilihan selain menggantungkan kebutuhan pada anaknya.
Saya tidak menyalahkan keduanya. Namun, saya jadi sadar bahwa orang yang sudah tua pun tetap haru memiliki penghasilan, setidaknya bekal uang simpanan, untuk membiayai hidupnya.
Jadi, agar tidak mengganggu anak, sebaiknya kita sudah menyiapkan dana pensiun sejak dini.
Mengapa Perlu Dana Pensiun?
Belum banyak orang yang menyadari sejak muda bahwa suatu saat kita membutuhkan dana pensiun. Kebanyakan orang, terutama generasi orang tua kita, baru menyadari membutuhkan dana saat usia sudah memasuki masa pensiun.
Padahal, banyak alasan kita memerlukan dana pensiun, yaitu:
Kebutuhan hidup di masa tua semakin meningkat
Tahu kan, di masyaralah beredar susu untuk memperkuat tulang? Ada juga suplemen makanan untuk meningkatkan kesehatan. Lalu, ada pewarna rambut. Sebagian besar dari itu semua adalah kebutuhan para lansia. Bukan berarti orang yang belum lanjut usia tidak membutuhkannya, tetap para lansia jauh lebih membutuhkan.
Para lansia membutuhkan lebih banyak hal lagi untuk menunjang kehidupannya agar tetap sehat, produktif, dan hidupnya berkualitas. Itu sebabnya kebutuhan di masa tua semakin meningkat.
Kita membutuhkan dana untuk itu semua. Tentu saja dana ini harus diusahakan sejak muda. Jangan sampai kita membebani anak untuk membiayai semua kebutuhan hidup di hari tua.
Lansia mudah terserang penyakit
Sudah tidak bisa dimungkiri lagi bahwa lansia mudah terserang penyakit. Sebab, sistem kekebalan tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Organ-organ tubuh pun menua baik dari segi usia maupun dari segi biologis, karena sudah lebih lama difungsikan.
Tentu saja para lansia seharusnya punya uang simpanan untuk berobat. Bukan berencana ingin sakit, tapi ketika penyakit benar-benar datang, lansia butuh pengobatan. Terlebih, biaya perawatan medis setiap tahunnya meningkat sebesar 11 persen.
PR lagi nih untuk kita yang masih muda untuk menyadari hal ini, sebelum terlambat. Ada dua hal yang harus diperangi saat memasuki usia pensiun, tidak punya uang untuk hidup dan tidak punya uang untuk berobat apabila sakit.
Lansia rentan jadi orang terlantar
Pernah dengar kan, anak yang memilih menitipkan orang tuanya ke panti jompo? Bukan ingin menghakimi. Mungkin si anak sudah tidak tahu lagi cara mengurus dan merawat orang tuanya. Ini bisa dari segi biaya maupun tenaga.
Saya sadar betul, sebagai anak, perjuangannya tentu sangat besar. Anak harus bekerja keras membiayai hidupnya, ditambah mengeluarkan biaya dan tenaga untuk mengurus orang tuanya.
Ya, kalau anaknya sanggup dan siap secara mental, fisik, maupun finansial. Kalau tidak, mungkin orang tua bisa menjadi terlantar. Di sinilah letak rentannya orang tua yang terlantar. Sering kali mereka terlantar bukan karena anaknya tidak mau, tetapi memang tidak bisa.
Melihat alasan-alasan ini, semakin jelas lah bahwa kita semua membutuhkan dana pensiun. Bukankan kita ingin hidup lebih lama? Nah, hidup lebih lama itu tentu saja membutuhkan biaya.
Cara Menyiapkan Dana Pensiun
Lalu, bagaimana cara menyiapkan dana pensiun? Ada beberapa langkah dalam menyiapkan dana pensiun, yaitu:
Menyadari sejak dini
Sadar sejak dini bahwa kita butuh dana pensiun adalah langkah awal yang tepat. Pada saat ini juga kita harus sudah mulai menyiapkan dana pensiun. Idealnya sih, dimulai ketika kita sudah memiliki pendapatan sendiri. Namun, tidak ada kata terlambat. Segera siapkan dana pensiun begitu kita menyadari bahwa ini adalah hal penting.
Susun rencana keuangan dana pensiun
Ketika sudah menyadari bahwa dana pensiun itu penting, mulailah menyusun rencana untuk memilikinya. Tentukan dahulu kapan akan mulai pensiun, tentukan asumsi usia harapan hidup (perkiraan usia kita sampai berapa tahun), tentukan perkiraan dana yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari, dan ketahui waktu yang kita miliki untuk menyiapkan dana pensiun tersebut.
Kalau sudah menentukan itu semua, kita akan tahu jumlah dana pensiun yang dibutuhkan. Dari sinilah kita berangkat.
Pilih instrumen investasi yang tepat
Menyiapkan dana pensiun berarti mulai berinvestasi jangka panjang. Pilihlah instrumen investasi yang tepat. Menurut saya pribadi, ini gampang-gampang susah. Kita harus membandingkan antara instrumen investasi yang satu dengan yang lain, untuk mencari instrumen investasi yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita.
Ambil asuransi sedini mungkin
Semakin tua usia kita, premi asuransi semakin mahal. Oleh karena itu, ambillah asuransi sedini mungkin. Semakin muda usia, semakin leluasa kita memilih asuransi.
Pilihlah asuransi jiwa dan kesehatan. Sebab, semakin tua, risiko kesehatan juga semakin tinggi. Dengan mengambil asuransi sedini mungkin, ketika terkena penyakit, asuransi yang akan membayar. Jadi, keuangan tidak berantakan hanya karena terganggu akibat harus mengeluarkan biaya penyembuhan.
Hati-hati mengelola keuangan
Sering tergiur membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan? Hobi ganti gadget setiap tahun, bahkan tidak sampai setahun? Mulai sekarang, hindari deh, membeli barang-barang konsumtif, apalagi yang tidak dibutuhkan.
Lebih baik menggunakan gadget lama yang masih sangat bagus agar uangnya bisa dialokasikan ke dana pensiun. Lebih baik menahan diri untuk tidak membeli coat baru bermerk hanya karena sedang ada sale, jika masih ada coat yang bagus dan pantas dipakai. Uang untuk membeli coat baru itu bisa digunakan sebagai dana pensiun.
Perkuat juga dana darurat. Saya terasa banget, punya dana darurat itu sangat membantu. Ketika pandemi melanda, saya terselamatkan dengan adanya dana darurat ini. Dana darurat akan membantu di kala susah, sehingga tidak mengganggu keuangan, termasuk dana untuk pensiun nanti. Jadi, siapkan dana darurat sebesar minimal 6 kali dari pengeluaran rutin bulanan.
DPLK Manulife Fasilitasi Simpanan Dana Pensiun
Balik lagi tentang instrumen investasi untuk dana pensiun. Jangan bingung menentukannya. Sebab, ada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. Ini adalah badan hukun yang didikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Fungsinya adalah untuk mengelola dan menjalankan program manfaat pensiun.
Meskipun pandemi melanda, DPLK Manulife tetap berkomitmen memberikan edukasi seputar pentingnya dana pensiun. Salah satu komitmennya adalah membantu memudahkan keluarga Indonesia menyediakan solusi perlindungan hari tua.
Beberapa waktu lalu saya ikut menyimak webinar dari DPLK Manulife. Saya jadi semakin mengerti dalam menyiapkan dana pensiun. Kamu ingin tahu lebih lengkap program DPLK Manulife dalam menjadi wadah investasi dana pensiun? Bisa lihat infonya di sini, ya:
Website www.manulife.co.id
Instagram @manulife_id
Twitter @manulife_id
Facebook ManulifeIndonesia
Harus sedini mungkin berarti ya nyiapin dana pensiun tuuu…