• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Fashion / Ketika Batik tak Hanya Jarik

Ketika Batik tak Hanya Jarik

July 16, 2015 Nunik Utami Leave a Comment

Mendengar kata “batik” membuat pikiran saya langsung terbang. Melayang ke suasana pedesaan di Jawa Tengah. Sewaktu kecil, saya kerap melihat para orang tua yang hidup di sana. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, mereka terbiasa menggunakan jarik (kain) batik. Saat itu yang ada di benak saya adalah bahwa setiap orang di tanah Jawa memiliki koleksi kain batik yang banyak.

Hingga saat ini, motif batik terus melekat dalam ingatan saya. Beberapa motif membuat saya menjadi jatuh cinta pada batik. Salah satunya adalah motif kawung. Sayangnya pengetahuan saya mengenai motif batik sangat minim.

Salah satu koleksi baju batik saya. Paling suka motif megamendung seperti ini.
Salah satu koleksi baju batik saya. Paling suka motif megamendung seperti ini.

Dari internet, saya mengetahui motif-motif lain seperti motif Megamendung, Parang Barong, Rajeg Wesi Salem, dan Parang Klitik Kuning. Dari web itu pula saya mengetahui ciri khas motif batik dari masing-masing daerah di seluruh pulau Jawa.

Saat ini, produk batik pun bermacam-macam. Ada pakaian, syal, hingga seprai. Penamaan produk-produk tersebut juga sangat unik. Contohnya “Syal Batik Tulis Megamendung Mysterious Purple”.

Batik juga tampil dalam bentuk kerudung.
Batik juga tampil dalam bentuk kerudung.

Sejak batik tampil dalam berbagai model, saya semakin tertarik. Selain mengoleksi beberapa pakaian bermotif batik, saya juga rajin membaca artikel-artikel tentang sejarah dan asal-usul batik, pembuatan batik.

Motif dan warna batik pun sangat memanjakan mata. Batik tulis Madura 4 Mahkota yang berwarna dasar putih dengan corak warna coklat, batik tulis Indramayu motif Rajeg Wesi yang berwarna merah, dan batik cap motif trapesium ungu membuat batik semakin berwarna-warni.

Bagian bawah ini motif parang. Dulu, motif ini terkesan "tua" dan "serius". Sekarang sudah dipakai oleh semua usia.
Bagian bawah ini motif parang. Dulu, motif ini hanya boleh digunakan oleh anak ratu (sentono dalem). Sekarang sudah dipakai oleh semua kalangan.

Kini batik telah berkembang pesat. Batik tidak hanya berupa kain yang digunakan para orang tua, tetapi juga digunakan oleh semua umur. Apalagi, kini batik dijahit dan dijadikan pakaian dengan bermacam-macam model yang cantik.

Karena filosofinya yang dalam, ditambah seringnya membaca artikel yang ada di web tersebut, membuat saya semakin mencintai batik. Saat ini batik menjadi lebih bebas untuk digunakan. Bukan hanya indah dipakai pada acara yang sakral seperti pernikahan, tetapi juga nyaman dikenakan pada jam kantor yang formal atau suasana santai saat berkumpul bersama teman-teman.

Sekarang, warna batik semakin beragam. Ada yang ungu seperti ini.
Sekarang, warna batik semakin beragam. Ada yang ungu seperti ini.

Tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO mengukuhkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia yang berasal dari Indonesia. Mulai saat itu, sebagian besar karyawan di kantor-kantor sepakat untuk mengenakan pakaian bermotif batik setiap hari Jum’at. Begitu pula saya.

Jika dulu saya ke kantor mengenakan batik setiap hari Jum’at, kini saya lumayan sering tampil mengenakan batik, baik di acara formal maupun nonformal. Dan jika dulu para orang tua yang tinggal di pedesaan memiliki koleksi jarik batik yang banyak, kini saya mengikuti jejak mereka dengan mulai mengoleksi batik yang telah disulap menjadi baju cantik.

Fashion batik, filosofi batik, kain batik, lereng, megamendung, pakaian, parang

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Satu Hari Tanpa Brama
  • Pijer? Apa itu?
  • Japanese Chicken Curry Sandwich, Resep Inspirasi dari House Kari ala Jepang
  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Secret!

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,118 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik belanja online bisnis blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hijab tutorial hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti savana hijab seni toko online traveling travelling UMKM voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Mengapa Kamu Harus Beralih ke Aplikasi DCFX?
  • Satu Hari Tanpa Brama
  • Taec-yeon dan Pakaian-Pakaian Indah Dinasti Joseon
  • Generasi Sandwich Butuh Astra Life, Asuransi Cashless yang Dibayarkan Sesuai Tagihan
  • 4 Alasan Orang Selalu Rindu Ibadah di Tanah Suci

Komentar Terbaru

  • Maskenthoe on Pijer? Apa itu?
  • Astuti on Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Mayuf on eCentrix, Brand Penyedia Solusi Contact Center System Resmi Tersertifikasi ISO 27001
  • Tasya on Bahaya! Jangan Abai Terhadap Keamanan Digital
  • Nunik Utami on Lakukan Kebiasaan Ringan Ampuh Mencegah Perubahan Iklim Ekstrem
Copyright © 2022 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis