Mendengar kata “batik” membuat pikiran saya langsung terbang. Melayang ke suasana pedesaan di Jawa Tengah. Sewaktu kecil, saya kerap melihat para orang tua yang hidup di sana. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, mereka terbiasa menggunakan jarik (kain) batik. Saat itu yang ada di benak saya adalah bahwa setiap orang di tanah Jawa memiliki koleksi kain batik yang banyak.
Hingga saat ini, motif batik terus melekat dalam ingatan saya. Beberapa motif membuat saya menjadi jatuh cinta pada batik. Salah satunya adalah motif kawung. Sayangnya pengetahuan saya mengenai motif batik sangat minim.

Dari internet, saya mengetahui motif-motif lain seperti motif Megamendung, Parang Barong, Rajeg Wesi Salem, dan Parang Klitik Kuning. Dari web itu pula saya mengetahui ciri khas motif batik dari masing-masing daerah di seluruh pulau Jawa.
Saat ini, produk batik pun bermacam-macam. Ada pakaian, syal, hingga seprai. Penamaan produk-produk tersebut juga sangat unik. Contohnya “Syal Batik Tulis Megamendung Mysterious Purple”.

Sejak batik tampil dalam berbagai model, saya semakin tertarik. Selain mengoleksi beberapa pakaian bermotif batik, saya juga rajin membaca artikel-artikel tentang sejarah dan asal-usul batik, pembuatan batik.
Motif dan warna batik pun sangat memanjakan mata. Batik tulis Madura 4 Mahkota yang berwarna dasar putih dengan corak warna coklat, batik tulis Indramayu motif Rajeg Wesi yang berwarna merah, dan batik cap motif trapesium ungu membuat batik semakin berwarna-warni.

Kini batik telah berkembang pesat. Batik tidak hanya berupa kain yang digunakan para orang tua, tetapi juga digunakan oleh semua umur. Apalagi, kini batik dijahit dan dijadikan pakaian dengan bermacam-macam model yang cantik.
Karena filosofinya yang dalam, ditambah seringnya membaca artikel yang ada di web tersebut, membuat saya semakin mencintai batik. Saat ini batik menjadi lebih bebas untuk digunakan. Bukan hanya indah dipakai pada acara yang sakral seperti pernikahan, tetapi juga nyaman dikenakan pada jam kantor yang formal atau suasana santai saat berkumpul bersama teman-teman.

Tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO mengukuhkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia yang berasal dari Indonesia. Mulai saat itu, sebagian besar karyawan di kantor-kantor sepakat untuk mengenakan pakaian bermotif batik setiap hari Jum’at. Begitu pula saya.
Jika dulu saya ke kantor mengenakan batik setiap hari Jum’at, kini saya lumayan sering tampil mengenakan batik, baik di acara formal maupun nonformal. Dan jika dulu para orang tua yang tinggal di pedesaan memiliki koleksi jarik batik yang banyak, kini saya mengikuti jejak mereka dengan mulai mengoleksi batik yang telah disulap menjadi baju cantik.
Leave a Reply