Kok, belum hamil? Kan, nikahnya sudah lama.
Familier dengan pertanyaan seperti ini? Entah bagaimana asal mulanya, rasanya masyarakat Indonesia sangat gemar bertanya tentang hal-hal pribadi seperti ini.
Betul. Urusan sudah hamil atau belum, punya anak atau tidak, adalah hal yang sangat pribadi. Seharusnya hanya suami dan istri yang berhak menentukan kapan akan memulai program kehamilan. Sayangnya, orang sekitar seakan-akan merasa memiliki hak untuk tahu, bahkan menghakimi. Sudah menjadi “budaya” juga bahwa orang tua (baik ortu istri maupun suami), seakan berhak menuntut anak atau menantunya cepat-cepat hamil. Banyak yang menganggap, tidak cepat hamil atau tidak punya anak, adalah aib.
Orang-orang yang hobi bertanya “kapan hamil?” atau bahkan “kapan nambah anak?” tidak tahu bahwa pasangan yang ditanya, sedang berjuang mati-matian untuk hamil. Pasangan-pasangan pejuang dua garis biru itu ingin segera hamil bukan karena “didesak” oleh orang-orang. Mereka juga ingin memperoleh keturunan. Betapa stress-nya mereka ketika sudah berbulan-bulan menikah tetapi tidak kunjung hamil juga. Apalagi kalau ada “desakan” dari orang-orang sekitar. Bisa dipastikan mereka akan tambah stres karena omongan-omongan tak bertanggung jawab tersebut.
Mengapa Tak Kunjung Hamil?
Saya beberapa kali menghadiri acara talkshow yang narasumbernya adalah dr. Indra Anwar. Beliau adalah DSOG yang berpengalaman selama puluhan tahun. Dari paparan dr. Indra, saya jadi tahu bahwa ada beberapa hal yang membuat seorang perempuan belum juga hamil meskipun sudah menikah dan berhubungan intim secara teratur selama lebih dari 12 bulan.
Perempuan memiliki masa keemasan untuk hamil. Perempuan berusia kurang dari 13 tahun, belum boleh hamil karena organ reproduksinya belum matang. Jadi belum cukup sehat untuk hamil. Sementara, perempuan berusia 40 tahun ke atas, sebaiknya juga tidak hamil lagi, karena berisiko terhadap kesehatan ibu dan anak. Jadi, rentang waktu antara usia 13 hingga sebelum 40 tahun itulah masa keemasan perempuan untuk hamil.
Sayangnya pada usia tersebut, banyak perempuan yang sulit hamil secara alami. Ada banyak penyebabnya. Kalau ingin program hamil, penyebab ini harus diperiksa satu per satu, baru kemudian dicarikan solusinya.
Dari Inseminasi hingga Bayi Tabung
Banyak orang yang mengira cara agar kunjung hamil hanya soal menunggu dan berdoa. Padahal, kalau ada masalah kesuburan, ada langkah-langkah ilmiah yang harus dilakukan. Ada dua langkah ilmiah yang dikenal luas. Pertama, Inseminasi Intra Uterus (IIU). Kedua, Fertilisasi In Vitro (IVF), yang lebih dikenal dengan program bayi tabung. Kedua car aini dilakukan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG).
Inseminasi Intra Uterus (IIU) adalah proses memasukkan sperma langsung ke dalam rahim perempuan saat masa subur, agar peluang pertemuan dengan sel telur meningkat. Prosedur ini cukup sederhana dan sering menjadi pilihan pertama bagi pasangan dengan masalah kesuburan ringan. Namun, keberhasilannya sangat tergantung pada kondisi sperma dan siklus ovulasi.
Fertilisasi In Vitro (IVF) atau program bayi tabung adalah metode yang lebih rumit, tapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Disebut bayi tabung karena pada prosesnya, sel telur diambil dan disimpan dahulu dengan metode khusus. Proses bayi tabung dimulai dengan stimulasi hormon pada perempuan, untuk menghasilkan lebih dari satu sel telur. Setelah itu sel telur diambil dari ovarium dan dipertemukan dengan sperma. Proses ini dilakukan di laboratorium. Setelah pembuahan terjadi, embrio yang terbentuk akan dipantau dan kemudian dimasukkan ke dalam rahim.
Tahapan ini memerlukan kesiapan mental, fisik, dan finansial. Namun, bagi banyak pasangan, metode ini menjadi harapan besar dalam memiliki anak, setelah sekian lama menunggu.
Buku Kupas Tuntas Masalah Kesuburan karya dr. Indra Anwar
Adalah dr. Indra N.C. Anwar, SpOG, dokter yang dikenal luas sebagai dokter ahli bayi tabung. Dokter Indra dikenal “bertangan dingin” dalam melakukan proses bayi tabung karena pendekatannya yang personal dan keahliannya di bidang ini. Dokter Indra baru saja meluncurkan bukunya yang berjudul Kupas Tuntas Masalah Kesuburan (Selalu Ada Solusi untuk Memiliki Buah Hati dengan Bayi Tabung).
Dalam bukunya, beliau menjelaskan dengan lugas dan empatik bahwa program bayi tabung bukan sekadar prosedur medis, tapi juga tentang memulihkan harapan.
Dengan pengalaman panjang di bidang fertilitas, dr. Indra juga memberikan penekanan pada pentingnya komunikasi antar pasangan, kesiapan emosional, serta edukasi yang utuh sebelum memulai program. Sebab, ketika pasangan paham, maka langkah yang diambil pun akan terasa lebih ringan, dan keajaiban bisa menjadi nyata.
Buku ini bagaikan angin segar yang menyejukkan hati dan membuka cakrawala berpikir bagi pasangan-pasangan pejuang dua garis biru. Ini buku ini berupa panduan menyeluruh dan penuh empati untuk siapa pun yang sedang berjuang mendapatkan keturunan. Jangan khawatir. Tulisannya bergaya lugas dan mudah dipahami, kok. Ada banyak informasi ilmiah dengan pendekatan humanis, tanpa menggurui, dan justru memberi harapan.
Buku yang digarap selama enam tahun ini terbagi dalam beberapa bab. Ada pembahasan tentang ketidaksuburan, penyebabnya, dan solusi yang dapat diambil. dr. Indra menjelaskan bahwa masalah kesuburan bukan hanya persoalan perempuan, tapi juga bisa berasal dari laki-laki, atau kombinasi keduanya. Beliau memaparkan berbagai kondisi yang memengaruhi kesuburan, mulai dari gangguan ovulasi, kualitas sperma, endometriosis, hingga gangguan saluran tuba.
Salah satu hal yang menonjol dalam buku ini adalah pendekatan edukatifnya. dr. Indra tidak hanya menjelaskan istilah medis, tetapi juga menyertakan analogi dan studi kasus agar pembaca lebih mudah memahami. Ia juga memberikan pencerahan soal mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar infertilitas.
Kalau kamu masih bingung tentang bayi tabung, di sini ada penjelasan tentang tahapan proses, syarat, dan harapan keberhasilannya. Semua dijelaskan secara rinci. Buku ini juga menekankan bahwa bayi tabung bukan “jalan terakhir”, tetapi justru salah satu upaya ilmiah yang terbukti berhasil apabila dilakukan dengan persiapan matang.
Tak hanya bicara soal teknis medis, dr. Indra juga menyinggung aspek psikologis, spiritual, dan hubungan antar pasangan. Ia mengingatkan bahwa perjalanan mendapatkan keturunan bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga mental dan emosional. Pasangan perlu saling menguatkan, saling terbuka, dan bersedia belajar bersama.
Kupas Tuntas Masalah Kesuburan adalah buku penting yang layak dibaca oleh setiap pasangan, terutama mereka yang tengah merencanakan kehamilan atau menghadapi tantangan dalam memiliki buah hati. Buku ini bukan hanya membuka mata soal realita kesuburan, tapi juga menyalakan harapan.
Dengan pengalaman panjang di dunia reproduksi berbantu, dr. Indra berhasil menyampaikan bahwa harapan itu nyata dan ilmu pengetahuan bisa menjadi jembatan menuju keajaiban. Buku ini tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga merangkul hati. Sebuah bacaan yang jujur, menenangkan, dan sangat bermanfaat.
Tertarik ingin baca? Langsung saja pesan melalui link ini https://bit.ly/KumpasTuntasMasalahKesuburan
Leave a Reply