Banyak hal yang, kalau terlalu bagus, saya malah agak susah menuangkannya ke dalam tulisan. Nggak semua hal bisa saya jadikan tulisan. Terlebih kalau euforianya masih terasa. Salah satunya adalah tentang wayang orang Sriwedari.
Waktu itu, saat ke Solo, destinasi yang sangat penting dan harus terlaksana adalah nonton wayang orang di Sriwedari. Entah kenapa saya kepengen banget nonton wayang orang langsung dari tempat asalnya, Jawa Tengah. Keinginan ini mungkin juga berbau nostalgia. Saat masih SD, saya bersama Mama, Bapak, dan adik (waktu itu adik saya baru satu orang), pernah nonton pertunjukan wayang orang di Senayan.
Saya suka wayang orang juga mungkin karena Mama sejak dulu sering nonton pertunjukan ini. Saya tahu nama-nama seperti Werkudara, Pergiwa, Pergiwati, dan lain-lain, ya awalnya dari Mama. Nama-nama tokoh wayang yang langsung terasumsikan berasal dari Jogja dan Jawa Tengah seperti Solo dan Semarang. Sempat heran juga sih, Mama yang asli Pemalang justru terasa “lebih Jogja” daripada Bapak yang asli Jogja.
Balik lagi ke Sriwedari. Saya nonton wayang orang bersama Mbak Lidya. Pertunjukan dimulai pukul 20.00. Buat saya, itu terlalu malam. Tapi kalau sedang traveling ke luar kota, jam malam nggak berlaku buat saya. Maksudnya, kalau sedang tidak mengajak anak, saya tidak perlu buru-buru pulang juga. Jadi, saya bisa leluasa nonton wayang sampai selesai, tanpa harus cemas anak nggak terurus.
Saya sudah tahu bahwa tiket nonton wayang orang di Sriwedari itu hanya Rp10.000. Iya, betul. Nggak salah lihat angka nol-nya, kok. Benar-benar sepuluh ribu rupiah. Bahkan lebih murah daripada biaya parkir kendaraan di kantor selama jam kerja. Meski sudah tahu harganya, saya terbelalak juga ketika berdiri di depan loket. Harga Rp10.000 itu untuk VIP, lho! Saya makin geleng-geleng. Harga ini terlalu murah. Ya di Solo memang masih banyak harga apa-apa yang murah, tapi seharusnya harga tiket nonton wayang orang ya nggak semurah itu juga kali.
Terus terang saja saya miris melihat harga tiketnya. Seharusnya seni bisa dihargai lebih tinggi. Lalu, saya kepikir lagi. Dengan tiket segitu, para pemainnya makan apa? Hal lain yang juga terlintas di benak saya adalah, kalau tiketnya sangat murah, jangan-jangan kualitas pertunjukannya di bawah standar.
Ternyata pikiran saya tidak terbukti. Meskipun harga tiketnya sangat murah, kualitas pertunjukan tetap prima. Semua komponennya menakjubkan. Nggak percaya? Kita lihat satu per satu, ya.
Musik
Yang membuat saya sangat takjub, pertunjukan wayang orang itu selalu diiringi dengan gamelan yang disajikan secara live. Sejak dulu kalau dengar gending dari gamelan secara langsung, saya baper banget. Antara terharu, sedih, dan senang. Sebab, alunan musik dari gamelan itu seakan bisa membuat saya kembali ke masa silam, di Jogja, Pemalang, dan tentu saja Jakarta, saat semua keluarga masih lengkap. Semua kenangan indah bersama keluarga, langsung muncul di benak. Kenangan-kenangan saat musik gamelan selalu mengalun dari radio atau TV milik keluarga di Jawa, langsung teringat jelas.
Nah, iringan musik gamelan di Sriwedari ini keren banget. Para pemainnya terlihat tulus menyajikan permainan. Tidak ada satu orang pun yang tampak malas-malasan. Semua semangat memberikan yang terbaik. Semua tampak tenang, seakan-akan mereka dibayar mahal untuk permainan yang mereka sajikan. Keren banget, kan?
Dandanan para pemain gamelan juga elegan-elegan. Yang pria mengenakan beskap, yang wanita mengenakan kebaya dengan sanggul yang rapi. Intinya, mereka tampak sangat profesional.
Pemain
Yang ini juga nggak kalah profesional. Penampilan mereka benar-benar menakjubkan. Dialog-dialog yang dibawakan, tidak ada yang salah. Aktingnya keren, blocking-nya juga rapi. Begitu juga koreo tariannya, nggak ada yang tabrakan. Padahal, saya tahu, mereka harus bisa memainkan beraneka lakon yang berbeda-beda. Latihannya berapa lama? Berapa banyak tenaga yang terpakai untuk latihan? Berapa banyak waktu yang harus disediakan agar mereka bisa tampil sedemikian indah?
Kostum
Kostum mereka juga sangat indah. Saya tahu, satu kostum untuk satu tokoh saja harganya nggak bisa dibilang murah. Karena kostum mereka memang bagus, khas kerajaan-kerajaan zaman dahulu. Apalagi pertunjukan ini dimainkan oleh banyak tokoh yang kostumnya berbeda-beda. Setidaknya, mereka harus menyiapkan banyak kostum untuk sekali pertunjukan.
Make up
Pernah sengaja menyewa make up artist untuk keperluan tertentu? Di Jakarta, beberapa tahun lalu, jasa make up artis untuk kegiatan yang “tidak terlalu penting” saja sudah Rp150.000 per orang. Bagaimana kalau make up-nya untuk pentas wayang orang seperti ini? Oke, kalau pun mereka sudah punya langganan jasa make up, tiket Rp10.000 per orang juga belum tentu menutup biaya make up untuk semua pemain dalam sekali pertunjukan. Ya harga bedak aja udah berapa? Lalu, harga eye shadow, blush on, dan lain-lain. Dengan harga tiket segitu, mereka sama sekali nggak mengurangi kualitas make up-nya, lho. Hebat, kan? Ya, saya sekaligus miris, sih.
Panggung
Ini juga sangat penting. Dalam suatu pertunjukan, panggung yang bagus itu membuat penonton nyaman saat menyaksikannya. Yang Namanya media tiga dimensi begini, panggung perlu diubah-ubah untuk mendapatkan setting yang pas. Kalau adegannya sedang berada di hutan, background panggung ya harus suasana hutan. Yang ini biasanya pakai layar dengan gambar yang sesuai. Di Sriwedari juga pakai background setting kayak gini. Dengan setting kayak gini, suasana panggung jadi bagus. Kadang megah seperti suasana kerajaan, kadang asri seperti hutan. Pertunjukan pun makin tampak keren.
Sound system dan lighting
Coba bayangkan, gimana rasanya nonton pertunjukan kalau suaranya hanya sayup-sayup? Nggak enak banget, kan? Suara gamelan yang enak didengar, suara dialog para tokoh wayang di Sriwedari ini bagus banget, seperti pertunjukan teater-teater besar. Lampu-lampu yang indah juga sangat mendukung pertunjukan. Panggung kadang terang benderang, kadang berwarna biru, tergantung adegan yang sedang dimainkan. Di Sriwedari, sound system dan lighting-nya benar-benar oke!
Dari semua ini, jelas banget bahwa pertunjukan wayang orang Sriwedari nggak bisa diremehkan. Semua dilaksanakan secara profesional. Terbukti banget, harga tiket yang murah ternyata nggak menurunkan kualitas pertunjukan ini. Sebenarnya saya ingin sekali, wayang orang Sriwedari ini harga tiketnya agak mahal tapi tetap laris jadi tontonan semua orang yang sedang ada di Solo. Kayak pertunjukan Tari Kecak di Bali yang meskipun ada setiap hari dan harga tiketnya sepuluh kali lipat dibandingkan harga tiket VIP wayang orang Sriwedari, penontonnya tetap penuh. Berbeda dengan wayang orang Sriwedari yang sudah murah, penontonnya nggak lebih dari 30 orang.
Melihat itu, yuk, lestarikan budaya yang satu ini, mulai dari diri sendiri. Nonton lah ke Solo. Kalau pun belum sempat nonton ke Solo, bisa bantu sebar informasi tentang kerennya pertunjukan ini. Semoga pertunjukan wayang orang Sriwedari tetap berjaya sampai nanti.
Wah iya ya Mba, 10rb itu murah banget kalo semuanya oke kayak gitu.. Atau mungkin pertunjukkan itu ada sponsornya jd ga terlalu dibebankan di biaya tiket?
I love this cultural tradition. Sooo full of great values and principles.. I really want to see this performance! Pasti kereeen ya mba
aku bacanya sampai terharu, miris memang lihat budaya seakan enggak ada harganya 🙁
Tiketnya murah sekali itu, padahal kalo baca tulisannya Mbak Nunik pagelarannya kece banget. Suka sama kostum wayang orangnya.
Harganya kemurahan, disini aja Bakmi semangkok kaga dapet.. ?
Kapan2 mesti nyempetin nonton nih
harga tiket dengan semua yang ditampilkan sangat sangat tidak balance menurutku . sedih deh dengan harga semurah itu saja masih sepi pengunjung
Wajib dikunjungi kalau ke Solo.
Ulasan yang keren mba Nunik..cukup detail.
Pasti akan aku bantu share
Salut ya mbak…dengan profesional pertunjukan Wayang Orang Sriwedari. Jauh di atas harga tiket yang kita, bayar.
Kalau selama ini saya bolak balik ke solo hanya untuk hitungan jam.. Sepertinya kunjungan saya berikutnya ke Solo perlu mampir juga ke tempat – tempat yang mbak Nunik sampaikan di beberapa tulisan. Terimakasih mbak
Harga tiket VIP Rp10.000 aja? Parah itu murah banget. Engga sepadan sama modal mereka buat perform. Salut sama para pemainnya, walaupun dibayar rendah tp tetap totalitas bt menghibur penonton.
Di luar tentang tiket yang harganya sangat minimalis, kemampuan pemain untuk melakukan peran yang berbeda-beda sungguh sangat luar biasa.
Wah, iya separuh miris ya bacanya. Namanya wayang orang itu selalu pertunjukkan kolosal. Biaya pertunjukkan kolosal tentu gak sedikit.
Mau ah nonton kalau ke Solo. Ini ada jadwal tetapnya? Atau gimana?
Iya ada jadwalnya. Saya punya
Cuman 30 orang yang nonton? Sebegitu tidak menarikkah wayang orang ini yaa.. kemarin aja pas abis nonton WO Bharata malah jadi pengen nonton lagi. Hehe.. Tapi ya gitu sih, cinta itu ga bisa dipaksakan, begitu pula kepada seni..wkakak apa coba!
Yaampun aku ikutan sedih liat harga tiketnya ??
Duh harus banget nih nonton kalo ke solo.. udah murah.. atraksinya keren juga..
Kenapa bisa semurah itu yaa? mungkin salah satu cara agar tetap mempertahankan budaya tradisional tetap dilestarikan
ViP dijual hanya sepuluh ribu? Hiks nonton stand up commedy aja paling murah 50 ribu. Semoga kebudayaan Indonesia khususnya wayang wong ini tetap lestari supaya suatu saat kalau punya anak, anakku ga akan bingung dengan istilah2 budaya
Jadi kepengen liat wayang orang, belum pernah liat sekali pun. Pastinya beda bangeut dgan wayang Golek.
Pertanyaannya: Darimana sumber pendapatan unk membiayai Sanggar, Pemain, Tempat tampil, Kostum, dn untk berhiasnya?.
Rp10.000 buat VIP murah banget yah.
Aku suka juga nonton wayang orang, tapi sekarang udah jarang. Kalaupun ada pasti di TMII dan itu jauh banget dari tempat tinggal. Dan btw harga 10 ribu itu memang terlalu murah. Tapi ironis juga, dengan harga 10ribu aja dikit yang nonton, apalagi kalau harganya mahal 🙁
Semoga ke depan nya budaya wayang orang ini tetap lestari
Aku kalo mudik ke Solo suka diajakin nonton wayang orang sama bulik2, emang sensasinya beda banget ya kalo nonton lanhsung, rasanya bangga banget bisa nonton lertunjukan dengan segala kerempongan, udah bayarnya pun murmer pisaan.
Terbayang brpa honor pemain wayang orang Sriwedari mengingat harga tiketnya. Semoga pertunjukan budaya seperti ini banyak sponsornya yah, Mba Nun.
Belum pernah nih nonton wayang orang,,, tolong infoin ya kalau ada pagelarannya lagi
Harga tiket VIP nya murah banget ya! kita harus melestarikan budaya Indonesia. semoga nanti kalau jalan-jalan ke Solo aku nonton ah. Kebetulan aku sekeluarga lg rencana jalan-jalan keliling Indonesia tapi mau ke Jogja dl siy bulan depan.
Woww cuma ceban buat nonton dengan tiket VIP? Itu sih luar biasa banget mba.. Jadi kepengen nonton wayang orang lagi. Udah lama banget gak pernah nonton wayang orang..
Dialog pemainnya pakai bahasa Jawa ya mba?
Iya, Mas.
wah terima kasih sharingnya, Mbak Nunik!
semoga kalau ke Solo, saya punya kesempatan nonton Wayang Orang Sriwedari.
Miris ya mba. Penghargaan kita terhadap budaya sendiri segitu murah nya. Tiket bioskop aja lebih mahal dari itu. Mungkin karena belum dikelola dan promosi dgn baik seperti tari kecak di Bali. Saya yakin para bule pasti tertarik nonton ini seperti nonton kecak
Kayaknya seru juga kalo ke solo nonton wayang orang. Traveling sekalian melestarikan budaya Indonesia. Apalagi tiketnya murah Meriah. Sri wedhari tunggu kedatanganku…. Tapi aq kan gak ngerti bahasa Jawa…?!?!? @:)(!$???. Maapkan gak jadi nonton…..
Harga ticket yang buat shock! hahaha
Mama berhasil mencintai bapak sepaket dg dunia nya mba. Haha
#gagalfokusbahasannya
Wah jadi pengen nonton nih, mba, terima kasih atas sharingnya ya ?
arrrghht aku pernah waktu kecil diajak mama ma bapakku almarhum liat wayang ini. bapakku suka banget wayang. karena almarhum itu kentel banget jawanya. dulu aku kecil ampe ktdrn masa mbak. cuma pas adegan lucunya ada tuh ampe aku ketawa. liat petruk dkk, dan ceweknya cantik dengan balutan kain itu. aku jadi ingat..makasih ya mbak ngingetin, jadi kangen ma almarhm bapak..
Aku belum pernah nonton wayang, dari cerita mba ninuk seru juga sepertinya. Makasih mba sudah berbagi. Semoga kita dapat melestarikan budaya kita. Yang sudah mulai di terlupakan.
Aku belum pernah nonton pagelaran secara langsung.. Mudah-mudahan ada kesempatan.
Yuk kpan nih dijak kesana.
Ngomong2 itu ngulasnya kompliy bget yah. Ttep ceban dari awal sampe akhir terus disinggung hehe
ooh ke solo? ga ketemu sama itu?
Selama ini aku belum pernah nonton wayang orang secara langsung, Kak. Menurutku 10ribu terlalu murah untuk seni, apalagi kalo ngeliat dari foto-fotonya, mereka profesional banget. Mudah-mudahan ajaa kalo aku ke Solo bisa nonton disini langsung.
Kok murah banget ya, Mba. Padahal mereka terlihat pro dan maksimal.
Mba Nunik ada darah Pemalang toh, pantesan si Jen ngefans bgt. Hehe
mungkin disubsidi kali kak sama pemerintah,bisa 10rb gitu. wkwkwk lipstick,bedak,foundation aja berapa duit….
https://helloinez.com
Baca tulisan ini bikin geleng-geleng Kepala! Harga murah, kualitas total tanpa batas. Salut untuk para pelakonnya.
Oiya, ini pertunjukannya buka setiap Hari kah? Atau ada jadwalnya?
saya juga sering sedih nih tentang harga tiket masuk… mungkin karena anak2 skrg kurang dibangkitkan niat mengapresiasi budaya bangsa nya sendiri… kalau dah pada suka akhirnya ada niat mau nonton dan tiket bisa jadi gak masalah berapapun harganya.
Hiiks. Miris sekali, harga tiket 10 ribu yang nonton 30 orang dengan pertunjukkan luar biasa. Semoga, suatu saat benar2 jadi premium dan antusias penontonnya juga banyak
Nama Wayang Orang Sriwedari, saya sdh familiar sejak kecil.
Smoga terus eksis
Ini tinggal kenangan, Kak. Beruntung dirimu sudah nonton. Wayang Orang Sriwedari sudah ngga akan ada lagi. Sediihhh.
Eh, tuh, kan! Aku pernah baca beritanya, tapi aku denial. Apalagi Instagramnya masih aktif. Duh, beneran terasa “sakit” deh, dengernya.
Masih ada kok sampai sekarang..tadi malam saya nonton
keren ya, masih ada wayang orang untuk melestarikan budaya
kalo inget solo inget mba nunik hahaha..
walau makin byk budaya luar, budaya wayang org ini semoga jgn sampai hilang dan terus eksis
amin
Mbak Nunik meng highlight sesuatu yang gagk pernah aku pikirin, dengan tiket 10.000 pemainnya makan apa
Meski aku senang kalau biaya tiketnya semurah itu, tapi itu terlalu rendah ya Mba untuk modal pelestarian budaya semacam wayang orang ini. Dilematis kalau bicara kesenian daerah emang. Dipasang tarif mahal, malah nggak ada yang datang. Butuh industri kreatif untuk membangunnya pelan-pelan. 🙂
Semoga kekayaan budaya seperti ini bisa terus lestari. Inilah yang membuat aku lebih suka ajak anak ke pentas seni atau museum supaya dari kecil tetap mengenal budaya dan sejarah negaranya..
wah iya yaa…10rb gimana nutupnya itu…dedikasi banget, kalau bukan karena mencintai seninya wayang orang ga akan mau perform pastinya…
aku belom pernah nonton wayang secara langsung,katanya sih di kwitang senen ada.. jd pengen nonton
Bapakku asli solo dan keluarga besar bapak juga masih disana, tp ak gak tau sama sekali ada pertunjukan wayang orang disana, mbak. Lebaran nanti kayaknya harus mampir nonton deh.
Hebat sekali para seniman wayang orang yang tetap menyuguhkan profesionalisme dalam berkarya meski yang didapatkan tidak sebanding. Harga tiket yang murah Rp.10.000 untuk VIP. Duh, di Jakarta buat beli nasi goreng pun nggak dapat. Kecintaan terhadap seni seperti ini harus selalu ditumbuhkan dan semoga lestari.
Aduh aku jadi pengen ke solo, makasih mbak ulasan nya, bisa jadi refrensi aku kalau ke solo
Wagelaseh, 10 ribu udah bisa nonton pertunjukan. Kelas VIP pula. Semoga nanti ada kesempatan untuk nonton pertunjukan ini. Aamiin.
Terlalu bagus kadang sulit dituangkan dalam tulisan ya mbak… foto-foto sudah cukup membantu, apalagi ada videonya…
30 orang… means pendapatan 300 ribu.. trs gimana bayar para penari, listrik dll… nggak kebayang dah
Owh sekarang ada pagelaran wayang orang juga yah di taman Sriwedari, saya tahunya taman Sriwedari Solo itu untuk tempat pertemuan-pertemuan saja.. hehehe sudah lama juga sih nggak ke Solo..
Seru ya kalau bisa nonton apalagi tentang budaya Indonesia
Langsung berhitung, 30x10ribu (itu kalau VIP semua), ya cuma 300ribu buat pemain dan kru segitu banyak. Salut dengan mereka yang tetap mengenalkan dunia seni wayang orang.
Aku pernah nonton wayangborang ini waktu SD itu pun diajak sodara waktu liburan ke Magelang. Walau ga tau bahasanya tapi cukup seru sih menurut ku.
Duuhhh jauhnya di solo… Kira kira kalo daerah Jabotabek masih ada ga ya pagelaran wayang orang macam ini… ? Baca ulasan ini bikin aku pengen nonton juga… Tapi… Solo nya itu loh…
Ada, di Senen. Nanti aku buatin ulasannya juga, ya. Kebetulan akhirnya belum lama ini nonton yang di Senen.
Waah, aku belum pernah nonton wayang orang. Jadi kepingin 😀
Lokasi pertunjukan wayang orang sriwedari di Solo, daerah mana ya mbak?
Rasanya memang gak pantes kalau pertunjukkan sehebat itu hanya dihargai Rp 50.000. Seharusnya bisa lebih.
Saya juga pengen banget bisa nonton wayang orang. Sejauh ini baru bisa baca-baca caeritanya aja, belum dapat kesempatan untuk melihat langsung
Kalau liat pertunjukan teater/wayang orang/tari, bulu-bulu di badan biasanya ikut berdiri, terlalu kagum!
Justru aku suka banget kalau harga karcis pertunjukkan murah. Jadi siapa pun bisa menonton tanpa dibebani dengan harga yang mahal. Jika penonton banyak, tentu pemain makin semangat. Hehe
harga tiket yang sangat murah. udah gitu jarang pula peminatnya walau harga tiket murah.
beda banget tampilan tari kecak di uluwatu ya, dia mampu jual tiket sekitaran 300rb.
kayanya jadi PR buat kita untuk angkat budaya nonton wayang orang di sriwedari ini.
Makasi infonya mba, baca tulisan nunik asik deh.
Seni tari ini menarik ya, saya pernah nonton di sanggar Mimi Rasinah, beruntung masih ada penerus dari generasi ke generasi. Jadi, penasaran antusiasme anak milenial terhadap salah satu warisan budaya seperti ini di Indonesia.