Sebenarnya saya menulis ini untuk mengingatkan diri sendiri. Beberapa tahun belakangan, penyakit tidak menular yang mematikan itu semakin terkenal. Siapa sih, yang nggak pernah dengar tentang penyakit jantung, kanker, diabetes, yang tahu-tahu merenggut nyawa orang? Ya usia memang di tangan Tuhan, tapi datangnya penyakit seperti yang saya sebutkan barusan, salah satu penyebabnya adalah karena menganut gaya hidup sedentari.
Eh, apa lagi itu sedentari?
Itu lho, gaya hidup yang kurang gerak. Sedentari berasal dari kata “sedere” yang berarti “duduk”. Gaya hidup sedentari adalah gaya hidup yang kitanya duduk melulu atau kurang melakukan aktivitas fisik. Lha, itu kok, saya banget? Saya yang pekerjaannya membuat tulisan, sudah pasti lebih banyak duduk daripada beraktivitas fisik. Gimana ini? Penyakit tidak menular yang mematikan itu, mengintai terus, lho.
Menurut ilmu medis, penyakit tidak menular dapat dicegah dengan dua hal, yaitu:
Gaya hidup
Asupan makanan yang sehat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, mengurangi asupan gula, cukup istirahat, dan bisa mengelola stres adalah gaya hidup yang bisa membuat kita terhindar dari penyakit tidak menular. Yang ini tentunya sudah sering dengar, ya. Tinggal menjalankan saja, setiap hari, dan seterusnya.
Aktivitas fisik
Sebenarnya yang ini juga sudah sering didengung-dengungkan, tapi para praktiknya ya gitu, deh. Saya masih belum rutin beraktivitas fisik. Nanti kalau nadan sudah pegal-pegal baru ingat untuk olahraga.
Sebenarnya aktivitas fisik itu seperti apa, sih? Ya biasa saja, memasak, menyapu, naik atau turun tangga, mencuci piring, bernyanyi, atau bermain musik. Ini baru contih aktivitas fisik yang dasar. Sebenarnya aktivitas fisik yang ringan ini belum bisa mencegah penyakit tidak menular. Namun, daripada hanya duduk atau tidur-tiduran sepanjang hari, aktivitas fisik yang ringan ini jauh lebih membantu menjaga kesehatan.
Nah, latihan fisik yang bisa membantu mencegah penyakit tidak menular adalah jenis yang sedang. Misalnya, berjalan cepat, berlari, bersepeda, berenang, senam, aerobic low dan high impact, tenis, sepakbola, yoga, dan stretching. Aktivitas ini dilakukan selama 150-300 menit per minggu. Di bawah ini berarti masih latihan fisik ringan. Sebaliknya, lebih dari ini sudah masuk ke kategori akivitas berat. Lakukan aktivitas fisik ini secara teratur, lima kali per minggu. Kalau sudah melakukan secara teratur, baru deh, bisa memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Oh ya, nggak perlu melakukan aktivitas fisik terlalu berat, ya. Nanti bukannya sehat, malah cedera. Kita juga harus tahu kekuatan fisik diri sendiri. Hal ini biasanya juga disesuaikan dengan usia. Semakin tua, tentu saja tidak disarankan melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Sebab, sendi, otot, dan tulang, kondisinya sudah berbeda.
Manfaat
Pada intinya, aktivitas fisik yang kita lakukan itu tujuannya untuk meningkatkan kesehatan. Lalu, kalau kita sudah latihan secara teratur, seberapa besar sih, dampaknya? Simak di bawah ini, ya:
- Risiko penyakit jantung koroner dan stroke berkurang sebesar 35%
- Risiko penyakit diabetes tipe 2 berkurang sebesar 50%
- Risiko penyakit kanker kolon berkurang sebesar 50%
- Risiko penyakit kanker payudara berkurang sebesar 20%
- Risiko kematian dini berkurang sebesar 30%
- Risiko penyakit osteoarthritis berkurang sebesar 83%
- Risiko patah tulang panggul berkurang sebesar 63%
- Risiko lansia jatuh berkurang sebesar 30%
- Risiko dementia berkurang sebesar 30%
Banyak banget kan, manfaatnya? Nggak ada deh, alasan untuk malas bergerak.
Anlene Mendukung Program “Ayo Indonesia Bergerak”
Adanya program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dari pemerintah, Anlene, brand unggulan Fonterra Brands Indonesia juga turut mendukungnya melalui kampanye “Ayo Indonesia Bergerak”. Kampanye ini mendorong masyarakat Indonesia untuk aktif bergerak dan melawan gaya hidup sedentari. Terlebih, aktif bergerak memang banyak manfaatnya, seperti yang sudah saya sebutkan di atas.
Rohini Behl, Technical Marketing Advisor Fonterra Brands Indonesia mengatakan bahwa gaya hidup masyarakat modern seperti sekarang ini memang cenderung bergerak ke arah sedentari. Meskipun demikian, individu masing-masing harus menyadari bahwa gaya hidup seperti itu harus dilawan, demi kesehatan hari ini dan di masa depan. Ibu Rohini menyarankan agar kita melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Ines Yumahana Gulardi, Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia mengatakan bahwa kondisi otot, tulang, dan sendi yang sehat adalah bagian dari musculoskeletal yang dapat menunjang aktivitas fisik dengan lebih baik. Karenanya, kunci gaya hidup sehat adalah mempraktikkan olahraga rutin dan pola makan sehat dan seimbang. Untuk yang terakhir ini, kamu bisa memilih Anlene. Formula MoveMax-nya mengandung zat gizi yang membantu menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, sendi, dan otot.
Lalu, ada dr. Ade Tobing, dokter spesialis kedokteran olahraga. Katanya, otot, tulang, dan sendi, bekerja sama untuk mendukung setiap gerakan yang kita lakukan. Latihan fisik menggunakan beban secara rutin dapat membentuk jaringan tulang baru, sehingga tulang menjadi lebih kuat dan padat.
Masih dalam rangka kampanye “Ayo Indonesia Bergerak”, Anlene mengadakan event lari estafet bagi 250 pelari. Jarak yang ditempuha dalah 600 km, yaitu dari Yogyakarta hingga Jakarta. Kota-kota yang dilewati adalah Kebumen, Purwokerto, Ciamis, Bandung, Bogor, barulah sampai ke Jakarta. Puncak acara akan diadakan di Jakarta, 22 April 2018 di parkir selatan Gelora Senayan. Siapa saja boleh ikutan, lho.
Mau mencegah penyakit menular? Lakukan lebih banyak aktivitas fisik, yuk!
Apalagi sekarang populer istilah mager yaa, alias malas gerak. Udah jd lifestyle kayaknya hihi
Memang harus banget bnyk gerak seperti olahraga ringan di dalam rumah ya mbak. Biar sehat terus dan gak mudah sakit