Workshop Jago Nulis Non-Fiksi Dalam 10 Jam sudah memasuki tahap akhir. Saya bersama dua trainer lainnya, Mbak Firmanawaty Sutan dan Erlina Ayu, memberi tugas akhir berupa outline dan bab satu dari calon naskah tersebut.
Para peserta yang berprofesi sebagai editor, mahasiswa, ibu rumah tangga, peneliti hukum, staf pengajar di sebuah universitas dan bimbingan belajar, mengikuti workshop beasiswa ini dengan antusias.
Mereka mengajukan tema-tema yang sarat makna, sesuai dengan minat masing-masing. Salah satu peserta membuat konsep tema berupa pengalamannya ketika mengidap kelainan pada kehamilan. Kelainan ini termasuk langka. Namun, setiap perempuan hamil harus tetap waspada dengan kemungkinan ini. Menurut saya, konsep ini sangat bagus. Berjuta perempuan di dunia harus tahu tentang ini. Apalagi, belum ada (kalau pun ada, belum banyak) penerbit yang menerbitkan buku tentang ini.
Peserta lain ada yang mengajukan tema yang mengulas tentang keinginan hampir semua orang pada saat ini. Peserta ini memberi pandangan dari sudut lain mengenai konsekuensi, baik ketika seseorang tetap mewujudkan keinginannya, maupun ketika orang tersebut berhenti mengejar keinginan yang semata hanya bersifat duniawi itu.
Para peserta workshop yang aktif bertanya, membuat saya, Mbak Firma, dan Ayu sangat bersemangat. Saya pribadi memberikan jawaban berdasarkan pengalaman. Menurut saya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, membuat pikiran saya terasah lagi dan mengingat kembali ilmu yang pernah diterapkan ketika menulis naskah. Jika ada istilah transfer energi, mungkin ini bisa dikatakan sebagai transfer ilmu.
Yang lebih membuat saya semangat, para peserta aktif mengikuti panduan dan saran yang diberikan. Saya senang melihat mereka percaya diri dengan ide-idenya. Apalagi, kami, para trainer, akan segera membantu menawarkan konsep tersebut ke penerbit-penerbit major.
good job
Thank you, Bhai ^_^