Akhirnya, saya berkunjung juga ke Daeng Tata. Sudah sekian lama saya ingin makan di sini, tapi belum ada kesempatan. Begitu kesempatan datang, saya tidak menyia-nyiakan.
Biasanya, setiap akhir pekan, rumah makan yang menyajikan masakan khas Makassar ini dipadati pengunjung. Tapi, malam Minggu kali itu, saya masih mendapatkan tempat kosong. Apalagi, saya datang bersama lima orang teman.
Rumah Makan Mamink Daeng Tata terletak di Jl. Lapangan Roos, Tebet. Dari stasiun Tebet sekitar 300 m ke arah Kota Kasablanka (sejajar dengan Kota Kasablanka).
Saat dihadapkan pada menu, saya bingung, karena banyak pilihan makanan yang menggiurkan. Ada konro, iga, coto, palubasa, dan tentu saja berbagai olahan ikan.
Akhirnya, saya memilih konro. Makanan ini berasal dari Makassar dan Bugis, berupa sup dengan dua buah iga sapi berukuran besar. Kuahnya berwarna kehitaman, karena bumbunya menggunakan kluwek, dan sangat kental karena banyaknya rempah-rempah yang dicampurkan. Terbayang sudah lezatnya sup konro ini.
Saya pun mengambil sesendok kuah dan mencicipinya. Hmmm … sayang, rasanya tidak seperti yang saya bayangkan. Kuah sup ini memang kaya akan bumbu, tapi menurut saya kurang sedap. Mungkin kurang gurih dan asin, ya. Atau, apakah memang ini rasa asli sup tersebut?
Meskipun demikian, saya suka dengan iga konro ini. Awalnya, saya merasa dua buah iga terlalu sedikit. Tapi, satu iga besar saja sudah cukup membuat saya kekenyangan.
Setelah itu saya menyesap es jeruk. Terus terang, baru kali ini saya menemukan es jeruk yang sangat enak untuk ukuran rumah makan sekelas Daeng Tata. Rasa manis dan asamnya pas. Biasanya saya kurang suka minuman ini, lho.
Teman-teman memilih menu yang berbeda-beda. Es kacang merah dan sop duren pun menjadi menu tambahan yang mengasyikkan.
Oh ya, ini sebagian daftar harga menu-menu di Daeng Tata:
Anis Hidayah says
Enaknya kalau kilneran bareng temen bisa icip – icip kak. Wah bisa buat referensi yaw,,,,, namanya cukup dikenal kalau kata Daeng paling tidak berasal dari tanah Borneo 🙂