• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
  • Dewangga Publisher
You are here: Home / Culinary / Sekuteng, Sajian Penghangat Tubuh

Sekuteng, Sajian Penghangat Tubuh

February 19, 2015 Nunik Utami 3 Comments

Sejak kecil, saya menyebutnya sekuteng, bukan sekoteng sebagaimana nama sebenarnya.

Saya mengenal minuman ini kali pertama ketika pulang ke Yogyakarta bersama keluarga, belasan tahun silam. Oleh karena itu, di dalam benak saya, sekuteng berasal dari Yogyakarta.

Sekuteng pertama yang saya kenal berupa bubuk yang  dikemas dalam bentuk sachet. Di dalamnya ada bahan-bahan kering sebagai pelengkap.

Setelah cari sana-sini, ternyata sekuteng (oh, baiklah, sekoteng), berasal dari Jawa Tengah.

image
Si penghangat tubuh

Sekoteng adalah minuman rasa jahe. Rasanya hangat dan menyegarkan tubuh. Sebenarnya, air sekotengnya saja sudah enak. Saya merasa minuman ini sudah tidak perlu ditambah apa-apa lagi. Namun, sekoteng yang biasa disajikan, terdapat tambahan makanan, seperti potongan roti, mutiara dari sagu, biskuit, dan kacang tanah. Saya paling suka saat menyesap sekoteng dan menyisakan butiran-butiran kacang tanah di mulut. Ada sensasi tersendiri ketika mengunyah kacang tanah yang sudah terendam dalam air jahe.

Sekoteng biasa dijajakan oleh penjual sekoteng keliling pada malam hari. Sayangnya, saat ini penjual sekoteng keliling sudah mulai langka.

Kalau pulang ke Pemalang atau Yogya, saya sengaja menyempatkan diri pergi ke alun-alun, untuk menikmati sekoteng. Di sana, banyak penjual sekoteng yang mangkal, menggunakan gerobak. Bedanya, di kedua tempat ini sekoteng lebih dikenal dengan nama wedang ronde.

Kali ini, saya “bertemu” sekoteng di Hotel Verona (di daerah Pasteur, Bandung), sebagai minuman pendamping makanan ringan. Sambil menyeleksi naskah-naskah lomba yang masuk, saya pun menyesap sekoteng perlahan-lahan. Lalu, mengunyah kacangnya pelan-pelan.

Hmm … kesegarannya tak hanya menghangatkan tubuh dari ruang meeting yang dingin, tapi juga suasana kerja.

Culinary, Food, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. fanny fristhika nila says

    March 14, 2015 at 17:23

    aku juga suka sekoteng, tapi kalo bisa, rasa jahenya ga terlalu kentara hihihi ;p.. Jdi untuk ngakalinnya, aku suka campurin susu kental manis mbaa 😀 trs potongan roti ama merah delimanya jg dibanyakin ;).. Ga begitu doyan jahe sbnrnya aku 😀

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 15, 2015 at 08:20

      Terlalu pedas kali ya. Hehhee

      Reply
  2. Ruang Freelance says

    November 30, 2015 at 20:51

    dulu waktu tinggal di Bekasi jadi minuman favorit nih mbak, kalo abang sekutengnya lewat pasti deh rame-rame beli sama temen sekontrakan, lumayan buat ngangetin badan waktu malem.
    tapi rasanya asli enak banget, mirip dikit sih sama wedang ronde solo.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Follow Instagram @nunikutami

Part of

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen crypto entrepreneur fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kripto kuliner lombok makanan enak menerbitkan buku menulis buku mobil musik otomotif parenting pashmina penulis properti seni teknologi traveling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Inspirasi dari BSI Expo 2025 dalam Membangun Diri dan Mewujudkan Mimpi
  • Kisah dari Satu Dekade Lampau
  • AmarthaFin dan Celengan Amartha, Investasi Aman yang Bikin Hidup Lebih Tenang
  • Jalani Prosedur Program Bayi Tabung Bersama dokter Indra Anwar
  • Cara Menjaga Kesehatan Mata bagi Editor Buku agar Tetap Produktif

Komentar Terbaru

  • Novi Anggraini on [TERBIT ULANG] KETIKA BUNGA BICARA
  • bisot on 7 Manfaat Game Kuliner bagi Anak-anak dan Tips Bermain yang Sehat
  • bisot on 7 Bagian Motor yang Harus Dicek Saat Service Motor Matic, Perempuan Wajib Tahu
  • Firdaus Saputra on Arky Gilang Wahab, Pelopor Konversi Limbah Organik untuk Ketahanan Pangan
  • Risalah on Tips Menciptakan Rumah Ideal yang Aman dan Nyaman
Copyright © 2025 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis