Sejak kecil, saya menyebutnya sekuteng, bukan sekoteng sebagaimana nama sebenarnya.
Saya mengenal minuman ini kali pertama ketika pulang ke Yogyakarta bersama keluarga, belasan tahun silam. Oleh karena itu, di dalam benak saya, sekuteng berasal dari Yogyakarta.
Sekuteng pertama yang saya kenal berupa bubuk yang dikemas dalam bentuk sachet. Di dalamnya ada bahan-bahan kering sebagai pelengkap.
Setelah cari sana-sini, ternyata sekuteng (oh, baiklah, sekoteng), berasal dari Jawa Tengah.

Sekoteng adalah minuman rasa jahe. Rasanya hangat dan menyegarkan tubuh. Sebenarnya, air sekotengnya saja sudah enak. Saya merasa minuman ini sudah tidak perlu ditambah apa-apa lagi. Namun, sekoteng yang biasa disajikan, terdapat tambahan makanan, seperti potongan roti, mutiara dari sagu, biskuit, dan kacang tanah. Saya paling suka saat menyesap sekoteng dan menyisakan butiran-butiran kacang tanah di mulut. Ada sensasi tersendiri ketika mengunyah kacang tanah yang sudah terendam dalam air jahe.
Sekoteng biasa dijajakan oleh penjual sekoteng keliling pada malam hari. Sayangnya, saat ini penjual sekoteng keliling sudah mulai langka.
Kalau pulang ke Pemalang atau Yogya, saya sengaja menyempatkan diri pergi ke alun-alun, untuk menikmati sekoteng. Di sana, banyak penjual sekoteng yang mangkal, menggunakan gerobak. Bedanya, di kedua tempat ini sekoteng lebih dikenal dengan nama wedang ronde.
Kali ini, saya “bertemu” sekoteng di Hotel Verona (di daerah Pasteur, Bandung), sebagai minuman pendamping makanan ringan. Sambil menyeleksi naskah-naskah lomba yang masuk, saya pun menyesap sekoteng perlahan-lahan. Lalu, mengunyah kacangnya pelan-pelan.
Hmm … kesegarannya tak hanya menghangatkan tubuh dari ruang meeting yang dingin, tapi juga suasana kerja.
aku juga suka sekoteng, tapi kalo bisa, rasa jahenya ga terlalu kentara hihihi ;p.. Jdi untuk ngakalinnya, aku suka campurin susu kental manis mbaa 😀 trs potongan roti ama merah delimanya jg dibanyakin ;).. Ga begitu doyan jahe sbnrnya aku 😀
Terlalu pedas kali ya. Hehhee
dulu waktu tinggal di Bekasi jadi minuman favorit nih mbak, kalo abang sekutengnya lewat pasti deh rame-rame beli sama temen sekontrakan, lumayan buat ngangetin badan waktu malem.
tapi rasanya asli enak banget, mirip dikit sih sama wedang ronde solo.