Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin, ya.
Akhirnya, lebaran tiba. Kesibukan pun luar biasa.
Biasanya, lebaran begini saya jadi objek “tarik-tarikan”. Adik-adik kepengin saya sholat id di lingkungan rumah, biar mereka juga punya “rumah”. Maklum, lebaran kali ini ortu mudik ke kampung halaman masing-masing. Saya yang menghindari pulang kampung di saat lebaran, tetap jagain Jakarta.
Sementara, keluarga mertua ingin saya sholat id di sana. Sebagai orangtua, mereka ingin semua anak cucunya kumpul di hari lebaran untuk melaksanakan sungkeman.
Apa daya, saya harus mengurus adik-adik dulu, terutama urusan makanan. Jadi, saya sholat id di lingkungan rumah. Setelah itu makan bersama, lalu pergi mengunjungi sanak keluarga.
Waktu kecil, yang saya ingat adalah lebaran identik dengan pakaian baru. Bukan hanya baju, tapi juga rok atau celana panjang, aksesoris, tas, kaus kaki, dan sepatu.
Dengan pakaian serbabaru, saya diajak orangtua mengunjungi saudara-saudaranya. Jadi, seharian itu kami bisa berkeliling ke beberapa tempat sekaligus.
Sekarang, saya pribadi nggak terlalu memikirkan baju baru. Tapi, ada satu pakaian yang harus benar-benar dipikirkan.
Alas kaki!
Iya, penting banget, tuh. Sebab, di hari lebaran, kita harus keliling di sekitar tempat tinggal, untuk salam-salaman. Setelah itu, ke rumah orangtua, ya salam-salaman juga ke tetangga-tetangga di sekitarnya. Bagaimana pun, dulu kita tinggal di sana. Jadi, semua tetangga orangtua ya tetangga kita juga dulunya.
Lalu, ke rumah mertua. Yang ini sih, nggak perlu salam-salaman ke rumah tetangga. Tapi, rumah mertua seringkali dijadikan tempat ngumpul keluarga besar. Nah, di sini saya perlu alas kaki untuk bolak-balik di dalam rumah.
Berdasarkan keperluan itulah, setiap lebaran saya selalu memikirkan, sandal atau sepatu yang nyaman dipakai. Begitu pentingnya alas kaki ini, saya benar-benar harus memilih yang modelnya bagus, bahannya tidak membuat kulit lecet, dan kalau dipakai terasa nyaman.
Akhir-akhir ini saya lebih suka sandal atau sepatu flat. Tujuannya agar saya bisa bergerak bebas dan cepat. Melayani tamu-tamu di rumah mertua kan, perlu kegesitan. Sebab, mereka kebanyakan sudah sepuh. Perlu perhatian lebih.
Belum lagi anak-anak yang minta ini itu selama acara berlangsung. Dengan alas kaki yang nyaman, acara silaturahim pun berjalan lancar.
Leave a Reply