Pandemi belum juga berakhir, ya. Malah, akhir-akhir ini semakin banyak orang yang terpapar Covid-19. Banyak orang yang semakin panik. Bersamaan dengan itu, semakin banyak juga berita yang muncul seliweran, terutama di media sosial, tentang penyakit yang satu ini.
Masalahnya, nggak semua berita itu benar. Bahkan ada berita yang belum jelas kebenarannya, yang justru membuat kondisi semakin membingungkan. Lebih parahnya, berita yang nggak jelas ini bikin orang semakin salah arah. Duh, bahaya banget, kan?
Beberapa waktu lalu saya ikut webinar bersama Tempo tentang literasi digital. Temanya bagus banget, yaitu cek fakta dan cek fakta kesehatan. Semua ini berkaitan erat dengan berita-berita yang diterima, seputar pandemi.
Biar kamu juga tahu isi webinarnya, saya ulas di sini, ya.
Webinar 1: Cek Fakta
Tahu nggak? Indonesia itu pengguna internet keempat terbesar di dunia. Sayangnya belum dibarengi dengan pengetahuan literasi digital. Buktinya, tingkat literasi digital di Indonesia peringkat ke-70 dunia. Itu sebabnya masyarakat Indonesia masih sering termakan berita hoaks atau berita bohong.
Kenapa sih, ada berita hoaks? Alasannya banyak, yaitu bertujuan hanya untuk lucu-lucuan, menciptakan provokasi, cari penghasilan, sampai propaganda gerakan politik. Bayangin deh, betapa bahayanya berita hoaks ini kalau isinya diterapkan oleh masyarakat, apalagi kalau tentang pandemi. Bakalan benar-benar kehilangan arah dan kondisi pandemi makin parah.
Info dari Kominfo, ada 900 situs abal-abal yang kerjaannya mengirim berita hoaks. Banyak banget, yaaa. Nah, kita harus kenal nih, ciri-ciri situs abal-abal yang Cuma bisa membuat masyarakat salah arah. Cara mengenali sebuah situs abal-abal, begini:
Jangan langsung percaya juga sama foto-foto yang beredar. Bisa jadi itu foto palsu yang sengaja diedarkan. Bisa aja orang bikin berita apa, eh, pasangnya foto yang ada di tempat lain, yang nggak ada hubungannya sama berita yang dibuat, tapi sengaja dibikin meyakinkan.
Jadi kalau ada berita, coba verifikasi dulu fotonya. Caranya, pakai tools.
Video juga begitu. Kalau kamu lihat video di sebuah berita, segera verifikasi dahulu, ya. Inicaranya:
Nah, kalau kita semua sudah sama-sama ngerti tentang literasi digital dan hati-hati dalam memercayai dan menerapkan berita yang ada, in sya Allah kita nggak salah langkah. Pandemi pun bisa segera kelar.
Ini harus banget cek dan ricek antara fakta dengan berita yang disampaikan.
Karena berita apapun yang kita terima, bisa berdampak untuk kesehatan, apalagi di zaman pandemi.
Semoga banyak orang yang teredukasi mengenai cek fakta sebelum sharing.
Wah, aku baru tahu ada cara cek siapa yang pertama kali mengunggah foto. Sekarang hoax di mana-mana. Memang harus cek recek.
Sampai sekarang, saat pandemi mulai sedikit mereda, ganti hoaks soal vaksin yang beredar, ya, Mbak.
Aku sendiri lebih memilih untuk melipir saja dari info-info nggak jelas gitu. Lebih baik cari langsung infonya di sumber tepercaya.