Lagi-lagi saya kepengin membahas tentang sistem belajar selama pandemi. Sepanjang masa pandemi ini tentu saja sistem belajar anak juga jadi berubah. Hal ini berhubungan erat antara kesehatan mental anak dan kemampuan orangtua dalam menerapkan strategi belajar untuk anak.
Kesehatan Mental Anak Belajar di Rumah
Anak yang tadinya bertemu banyak teman secara langsung, sekarang nggak bisa. Anak yang tadinya bisa diskusi langsung dengan teman setiap ada sesuatu, sekarang susah. Anak yang tadinya tertawa dan bercanda bareng dan beraktivitas bersama teman-temannya, sekarang mendadak nggak punya teman. Banyak banget deh, perubahan yang harus terjadi di masa pandemi ini.
Semua perubahan ini juga berdampak pada mental anak. Mereka yang tadinya bisa menumpahkan semua perasaan dan menuangkan pikiran dengan banyak teman sebaya, sekarang harus memikirkan dan melakukannya sendirian.
Belum lagi, mereka bosan belajar sendiri di rumah, setiap hari. Ini sudah satu tahun lebih belajar di rumah, lho. Anak-anak butuh cara belajar yang asyik, nyaman, dan menyenangkan. Serta, ilmu-ilmunya bisa menjadi bekal buat anak, tentunya. Yup, meskipun masa pandemi, belajar itu harus jalan terus, nggak boleh berhenti.
Jadi Orangtua Melek Digital
Sekarang giliran orangtua. Betul, kita sudah lama memasuki era digital. Hampir segala sesuatu sekarang dilakukan dan dikerjakan secara digital. Penggunaan perangkat digital sudah bukan lagi hanya untuk urusan kerja, tapi sudah merambah ke urusan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Nah, di masa pandemi ini, penting banget memilihkan tempat belajar yang tepat. SMA Pintar Lazuardi mengusung konsep blended learning. Di sini belajarnya menggunakan sistem campuran antara belajar secara online maupun tatap muka sesekali.
Program-program di SMA Pintar Lazuardi memang menyiapkan para siswa untuk menghadapi masa depan di era digital ini. Misalnya, belajar tentang teknologi digital dengan lebih mendalam. Dengan demikian, nantinya anak akan bisa mengikuti perkembangan zaman.
Jadi prinsip pembelajaran yang diterapkan di SMA Pintar Lazuardi adalah:
- Growth Mindset Approach – pola pikir berkembang, terbuka dengan tantangan.
- Berorientasi Masa Depan – bimbingan karir, personalized program, blended learning.
- Pengembangan Karakter – genzy action.
- Fleksibel – materi, waktu, kurikulum, learning pathway.
- Interaksi – feedback system, ruang diskusi.
Dengan program-program tersebut, anak anak bisa mengembangkan potensinya masing-masing.
Temani Anak Belajar Digital
Tugas orangtua belum selesai. Setelah harus melek digital dan mengerti seluk beluk pembelajaran secara digital, sekarang waktunya orangtua harus menemani anak belajar.
Seperti kita, anak juga banyak yang masih beradaptasi dengan kegiatan yang berkaitan dengan digital. Mereka kadang masih butuh bimbingan orangtua. Jadi sebaiknya kita sebagai orangtua menemani anak belajar.
Lagipula, ada beberapa keuntungan jika orangtua rutin menemani anak belajar, yaitu:
- Anak jadi lebih percaya diri.
- Bisa membantu memecahkan persoalan anak dalam belajar.
- Membuat anak merasa lebih tenang jiwanya.
- Membuat anak dan orangtua semakin dekat.
Menjadi orangtua di era digital ini memang harus penuh energi. Orangtua yang kreatif dan peduli dengan pendidikan anak, akan membuat anak lebih mudah belajar.
Pengin anak belajar di SMA Pintar Lazuardi? Bisa cari info lengkapnya di Instagram @smapintarlazuardi
Leave a Reply