Berinvestasi adalah sebuah proses. Kamu tidak bisa langsung menguasai investasi dalam waktu singkat. Agar mahir berinvestasi terutama investasi online, perlu waktu untuk belajar. Semakin sering mencoba berinvestasi, semakin banyak pula ilmu yang kamu dapatkan.
Bagi kamu yang baru memelajari dunia investasi, ada beberapa prinsip utama investasi yang perlu disimak, yaitu:
Berinvestasi adalah Sebuah Komitmen
Prinsip pertama dalam berinvestasi adalah mengenai komitmen. Ada banyak pilihan investasi yang ditawarkan. Namun, jangan lupa, sebelum memutuskan berinvestasi, pikirkan dahulu pro dan kontra dari berbagai instrumen.
Pikirkan juga soal waktu. Beberapa investasi memungkinkan kamu untuk mencairkan dana sesuai tanggal jatuh tempo yang relatif cepat. Namun ada beberapa investasi yang baru bisa dicairkan dalam waktu yang cukup lama.
Tidak hanya mengenai waktu, risiko juga harus menjadi bahan pertimbangan. Semakin tinggi nilai hasil investasi, semakin besar pula risikonya.
Berinvestasi Saat Memiliki Tabungan yang Cukup
Sebelum berinvestasi, pastikan tabunganmu sudah cukup untuk biaya hidup. Idealnya adalah sudah tersedia dana yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidup selama tiga bulan. Lebih baik lagi, enam bulan. Tabungan ini juga digunakan untuk biaya tidak terduga, yang mungkin kamu butuhkan. Tabungan yang cukup ini juga berguna untuk menghindari menarik dana investasi sebelum tanggal jatuh tempo. Sebab, menarik dana investasi sebelum jatuh tempo biasanya akan dikenakan biaya penalty. Selain itu, mungkin saja saat kamu terpaksa harus menarik dana investasi karena kebutuhan yang mendesak, saat itu pula nilai investasi sedang turun. Tentu saja kamu akan rugi.
Perhatikan Tingkat Inflasi
Bunga yang diperoleh dari tabungan kadang-kadang jumlahnya tidak seberapa. Bahkan, mungkin saja jumlah tabungan akan berkurang karena terpotong biaya admin bank. Jumlah tabungan juga bisa saja nggak nambah-nambah karena besarnya bunga lebih rendah dari inflasi. Itu sebabnya kamu perlu berinvestasi. Pilih investasi yang stabil di masa datang. Hasil investasi pun harus bisa lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional. Jadi, pilihlah jenis investasi yang tepat.
Ketahui Toleransi Risiko Pribadi Kamu
Sebelum mulai investasi, kamu haru mengetahui prinsip risk dan return. Semakin tinggi potensi return yang mungkin didapat, semakin tinggi pula risikonya. Begitu pula sebaliknya. Prinsip risk dan return setiap orang berbeda-beda karena setiap investor memiliki nilai toleransi risiko pribadi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena tujuan yang dicapai dalam berinvestasi juga berbeda.
Seorang investor yang agresif akan mengarahkan instrumen dengan tingkat pengembalian tertinggi, tidak peduli besarnya risiko. Portofolio yang mereka miliki biasanya akan terdiri atas 80-90% instrumen berisiko tinggi.
Sementara itu, investor lainnya mungkin akan memilih produk yang lebih aman, karena menginginkan risiko yang lebih rendah.
Dalam hal ini, umumnya orang yang masih muda, sehat, memiliki tabungan yang cukup, serta masa produktif yang panjang, mampu mengambil investasi yang risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berusia matang.

Diversifikasi
Prinsip dalam berinvestasi berikutnya adalah diversifikasi. Cara mengurangi risiko dalam hal berinvestasi adalah melakukan diversifikasi. Diversifikasi investasi berarti mengalokasikan dana kamu ke beberapa macam investasi. Semakin terdiversifikasi portfolio kamu, maka akan semakin terlindungi pula danamu.
Sekalipun satu investasimu gagal, hasil keseluruhan keuanganmu akan tetap positif karena ada dukungan dari jenis investasi lainnya.
Memulai Berinvestasi Lebih Awal
Prinsip dalam berinvestasi selanjutnya adalah dengan memanfaatkan waktu. Semakin awal berinvstasi, hasilnya akan semakin cepat terlihat. Investasi yang dimulai lebih awal, hasilnya akan bisa diinvestasikan lagi ke instrumen lain. Jadi, uangmu bisa berkembang terus.
Berinvestasi adalah hal yang positif. Namun, kamu juga harus memerhatikan sisi baik dan sisi buruk dari produk investasi tersebut. Jangan asal mengambil investasi. Sebab, salah mengambil produk investasi, justru bisa merugikan. Pahami dahulu produk-produk investasi, lalu mulailah belajar investasi.
Leave a Reply