Investasi. Sebenarnya saya sudah melakukannya sejak dahulu, terutama di awal menikah dan belum punya anak. Sempat bingung juga dalam memilih produk investasi. Saran Mama saya, investasinya dalam bentuk emas. Sayangnya saat itu belum kenal emas logam mulia (LM), jadinya investasinya dalam bentuk emas perhiasan. Waktu Mama saya sakit parah dan butuh biaya berobat yang nggak sedikit, akhirnya emas-emas itu dijual. Dari sini,saya menyadari betul bahwa investasi itu lebih penting daripada yang saya pikirkan. Dahulu kan, saya mikirnya investasi ya buat ngumpulin aja. Nggak dipakai. Ternyata ketika butuh dana darurat yang lebih banyak, hasil investasi ini juga bisa digunakan.
Selanjutnya, saya pernah juga berpikir investasi tanah atau properti. Sudah ada beberapa bidang tanah dan rumah, walaupun nggak banyak dan nggak bagus-bagus amat. Namun investasi tanah atau properti itu harus ada uang banyak dulu. Kalau uangnya cuma sedikit, nggak dapat-dapat tanah atau rumah. Padahal seringnya kan, ada uang sedikit, dari gaji. Kalau nggak disimpan atau ditukar menjadi bentuk investasi, akan habis terpakai lagi.
Deposito juga sudah pernah. Bentuk investasi mudah yang ini bekerja banget untuk ngumpulin biaya masuk sekolah anak. Lagi-lagi, deposito juga harus banyak. Minimal Rp10juta kalau sekarang. Dulu, masih bisa masukin per Rp5juta. Jadi, uangnya saya “iket-iketin” per Rp5juta. Biar kalau mau diambil, ya Rp5juta saja. Nggak semuanya dicairkan. Investasi berupa deposito ya PR juga. Soalnya kalau sedang hanya bisa nabung di bawah Rp5juta (atau Rp10juta saat ini), jadi nggak bisa masukin ke deposito. Uangnya bisa habis terpakai juga, deh. Hal lain, deposito ini juga hanya investasi jangka pendek. Kalau uangnya disimpan kelamaan, akan kalah dengan nilai inflasi.
Belakangan, saya mulai melirik reksa dana. Investasi ini kelihatannya mudah dan simpel. Maklum deh, saya nggak ngerti-ngerti amat soal perbankan atau ilmu-ilmu ekonomi, jadinya malas memelajari investasi-investasi yang peraturannya rumit. Saya tertarik dengan reksa dana juga karena butuh investasi jangka menengah. Pengennya uangnya bisa disimpan agak lama, nggak kalah dengan nilai inflasi, dan bisa dicairkan sesuai rencana.
Eh, setahun belakangan juga ada teman yang mainan investasi reksa dana. Saya jadi makin semangat ngumpulin uang-uang yang berserakan (berserakan saking cuma sedikit alias cuma recehan, bukan karena banyak!) untuk dikumpulkan. Mata saya berbinar-binar waktu tahu bahwa investasi reksa dana itu bisa mulai dengan Rp100rb! Iya, Rp100rb! Tahu sendiri kan, kalau narik uang dari ATM, Rp200rb-Rp300rb itu habis dalam sehari, buat transport dan makan. Nah, kalau investasi reksa dana bisa dimulai dengan Rp100rb kan, saya jadi menang banyak.
Invisee, Reksa Dana Online dengan Persyaratan Mudah
Saya sudah merasa senang banget ada investasi reksa dana yang bisa dimulai dari Rp100rb. Eh, nggak tahunya sekarang ada lagi, investasi reksa dana yang minimalnya hanya Rp10rb! Walah, saya sampai benar-benar melototin angka nol-nya. Benar, angka nol-nya cuma satu. Benar-benar Rp10rb! Ya kalau gitu semua orang juga bisa investasi reksa dana. Nggak ada alasan lagi untuk tidak berinvestasi.
Investasi reksa dana mudah dan terjangkau ini dipersembahkan oleh Invisee. Saya tahu karena kebetulan saya menghadiri launching-nya. Invisee berbasis reksa dana online. Jadi, kamu bisa berinvestasi melalui aplikasinya. Unduh saja Invisee di PlayStore atau AppStore.
Aplikasinya user friendly banget. Di dalamnya ada info produk investasi reksa dana yang bisa kamu pilih. Reksa dana-nya dari beberapa bank. Tentu saja jenis dan peraturannya berbeda-beda. Jadi, sebelum berinvestasi, kamu harus memelajari dahulu satu per satu, baru kemudian memilih.
Beberapa tahun kemarin, saya sempat berantakan dalam melakukan perencanaan keuangan dan investasi. Mulai sekarang, mau ditata lagi. Mau punya investasi lagi yang banyak, kaya dulu. Apalagi sekarang sudah ada Invisee, aplikasi reksa dana online yang mudah banget. Kamu juga mulai investasi lagi, yuk!
Leave a Reply