Kehamilan tentu harus direncanakan. Kehamilan yang terencana akan membuat ibu dan bayi yang dilahirkan cenderung lebih sehat secara fisik dan mental. Saya tertarik mengetahui tentang perencanaan kehamilan, jadi ikutan diskusi yang diadakan dr. Indra N.C. Anwar. Temanya adalah Persiapan Menjadi Calon Ibu Hebat.
Ini kali ke sekian saya menyimak diskusi dr. Indra N.C. Anwar, SpOG. Beliau adalah dokter spesialis kandungan yang praktik di Klinik Morula IVF Jakarta, RSIA Bunda Jakarta, Klinik Teratai Gading Pluit, dan Halodoc. Makuku sebagai brand yang menyediakan berbagai keperluan ibu dan bayi, menggandeng dr. Indra pada diskusi tersebut.
Tujuan Program Kehamilan
Kenapa sih, hamil itu perlu program? Begini, ya. Hamil itu butuh fisik dan mental yang kuat.
Kuat fisik karena selama hamil, selalu ada hal yang nggak biasa. Misalnya, di awal kehamilan, kita akan mual-mual hebat terutama di pagi hari. Ini normal, karena hormon-hormon sedang bekerja menyiapkan rahim yang nyaman untuk ditempati bayi. Mual-mual seperti ini biasanya dialami sampai bulan ketiga, meskipun ada juga ibu hamil yang merasakan mual-mual sampai menjelang melahirkan dan ada juga yang sama sekali nggak merasakan mual sejak awal. Tentu saja kondisi seperti ini membutuhkan fisik yang kuat agar kita tetap bisa beraktivitas sehari-hari. Bahkan, di kondisi yang mual dan muntah terus begini, makan pun nggak enak, lho.
Kuat mental, karena perubahan yang terjadi pada diri kita itu sungguh aneh. Kita yang biasanya bangun pagi dengan semangat dan pengin cepat-cepat melakukan aktivitas yang mengasyikkan, saat hamil, setiap pagi harus berhadapan dengan rasa mual dan muntah yang kadang nggak berhenti-berhenti. Kalau nggak kuat mental, bakalan sedih dan stres berat melihat diri sendiri yang sangat lemah seperti itu.
Itu baru awal trimester dan baru menghadapi satu hal yang lumrah terjadi pada saat hamil. Belum hal lain seperti sebel banget menghirup aroma nasi baru matang yang baunya jadi terasa seperti karat besi. Belum lagi hal yang berbeda lagi di trimester selanjutnya. Pokoknya benar-benar terjadi perubahan besar, deh.
Jadi, hamil itu harus dipersiapkan. Nggak boleh asal saja. Demi kelancaran proses kehamilan dan melahirkan serta kesehatan ibu dan anak berikut tumbuh kembangnya setelah dilahirkan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Kehamilan
Perempuan itu organ tubuhnya lebih rumit dibandingkan laki-laki. Perempuan punya seperangkat organ untuk memproduksi bayi. Organ-organ itu punya keunikan tersendiri dan punya masa aktif yang sudah ditentukan “dari sananya”.
Nggak heran kalau perempuan itu punya timeline tersendiri, kapan harus menikah, kapan sudah boleh hamil, dan kapan sudah tidak aman lagi untuk hamil. Itu sebabnya tingkat stres perempuan lebih tinggi karena rasanya seperti dikejar-kejar oleh usia, karena berhubungan dengan usia organ tubuhnya, terutama organ reproduksi.
Sayangnya, meskipun sudah mempersiapkan kehamilan dan sudah menyesuaikan waktu dengan usia organ reproduksi sedemikian rupa, masih juga banyak perempuan yang sulit hamil. Ini bikin stres lagi, karena sudah berusaha sekuat tenaga untuk pas sesuai timeline, tapi masih juga seperti dikejar-kejar karena tidak kunjung hamil.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam mencapai kehamilan, yaitu:
Usia
Nah, ini. Perempuan itu susaaah banget ngepasin usia saat hamil. Terlalu muda, nggak baik buat kesehatan. Sel telur juga belum matang, sehingga tidak bagus untuk dijadikan bibit anak. Terlalu tua juga sudah terancam oleh berbagai risiko. Hamil pada saat usia sudah “lewat” dari yang pas juga biasanya banyak mengalami gangguan. Giliran sudah pas mulai progam hamil di usia terbaik, eh, nggak hamil-hamil. Perempuan memang memiliki waktu yang nggak bisa ditawar. Ibaratnya, perempuan itu gudang. Kalau barangnya sudah habis, nggak bisa produksi lagi. Beda dengan laki-laki yang ibarag pabrik. Dia akan memproduksi barang terus sampai di penghujung usia.
Nutrisi
Dulu saya pikir kalau mau mulai program hamil, saat itu juga kita memperbaiki nutrisi. Ternyata memperbaiki nutrisi itu seharusnya dimulai jauh sebelum berencana hamil. Sebab, organ-organ reproduksi harus benar-benar sehat sebelum mulai memproduksi. Jadi, pastikan nutrisi kita bagus meskipun belum berencana hamil.
Berat badan
Berat badan juga berpengaruh dalam mencapai keberhasilan untuk hamil. Ini kaitannya dengan hormon. Berat badan yang tidak ideal, hormonnya juga nggak seimbang. Oleh karena itu, hormon tidak bisa bekerja dengan baik dalam mengondisikan tubuh untuk hamil. Terlalu kurus atau terlalu gemuk, sama tidak baiknya.
Gaya hidup
Kamu merokok, minum minuman beralkohol, atau terlalu banyak kafein? Mulai saat ini, kurangi, deh. Kalau bisa malah hentikan sama sekali. Sebab, gaya hidup yang seperti itu berpengaruh banget terhadap keberhasilan kehamilan.
Rokok bisa meracuni organ reproduksi, menurunkan kesuburan, meyebabkan pertumbuhan janin terhambat, memicu keguguran mendadak, meningkatkan angka kejadian bayi lahir dalam keadaan mati, menyebabkan persalinan prematur, dan meningkatkan risiko sindrom janin mati mendadak di dalam rahim.
Alkohol, memicu penurunan kesuburan, menyebabkan janin mengalami kelainan mental dan menghambat pertumbuhannya. Kafein, bisa menyebabkan keguguran spontan dan bayi berat badan lahir rendah.
Nah, kan, banyak hal yang ternyata membahayakan ibu hamil. Jadi, kehamilan memang harus direncanakan dan dipersiapkan sedini mungkin. Bukan asal hamil aja. Saya jadi tahu ini juga karena menyimak diskusi dengan dr. Indra. N.C. Anwar, SpOG yang sudah ahli.
Kamu yang pengin konsultasi dengan dr. Indra bisa datang ke Klinik Morula IVF (Menteng, Jakarta Pusat), RSIA Bunda (Menteng, Jakarta Pusat), Klinik Teratai RS Gading (Pluit, Jakarta Utara), atau konsultasi online melalui Halodoc.
Leave a Reply