… yang ada hanyalah sekolah yang tepat bagi anak-anak kita.
Ya, itulah salah satu ilmu yang saya dapatkan dari seorang psikolog di acara workshop Sunlife Edufair 2016, Sabtu, 31 Januari 2015 lalu, di Senayan City, Jakarta.
Sekarang saya semakin mengerti bahwa beda anak, beda pula sekolah yang cocok untuknya. Kondisi sekolah harus sesuai dengan kondisi anak. Anak yang aktif bergerak bebas akan lebih cocok bila belajar di sekolah bertema alam. Sebaliknya, anak yang lebih menyukai kegiatan di dalam ruangan, lebih cocok.
Workshop bertema menggali bakat dan minat pada anak ini menjadi salah satu dari serangkaian acara edufair. Tema ini sangat cocok bagi saya yang selama ini masih terus mengeksplorasi bakat dan minat Mas Rexy. Beberapa informasi penting lainnya terkait penggalian bakat dan minat pada anak, antara lain:
Biarkan Anak Memimpin
Artinya, biarkan anak yang menentukan jalannya sendiri, terkait pemilihan minat dan bakatnya. Seiring berjalannya waktu, minat dan bakat anak akan tampak dengan sendirinya. Setelah itu barulah tugas orangtua untuk memperdalam minat ini dengan memasukkannya ke tempat kursus yang sesuai.
Manusia sendiri memiliki delapan aspek kecerdasan majemuk yang mungkin akan muncul pada dirinya. Kedelapan aspek ini bisa hanya muncul satu atau lebih, secara bersamaan. Kedelapan aspek tersebut adalah:
Bakat Manusia Bisa Muncul Kapan Saja Hingga Dewasa
Ada orang yang bakatnya muncul ketika sudah dewasa. Jadi, saat anak sedang masa pertumbuhan dan perkembangan, mungkin saja bakatnya masih terpendam. Hal ini bukan berarti si anak tidak memiliki bakat, tetapi mungkin memang belum tampak.
Biarkan Anak Merasakan Berbagai Pengalaman
Stimulasi anak dengan berbagai pengalaman. Biarkan anak bermain, berkarya, naik ke panggung, mengalami kekalahan, naik kendaraan umum, mengeksplorasi alam, dan sebagainya. Ketika mereka sudah merasakan berbagai pengalaman, di situlah minat dan bakatnya bisa terlihat.
Arahkan Anak untuk Memiliki Lebih dari Satu Bidang
Segala hal bisa terjadi. Jika anak memiliki lebih dari satu bidang, di masa dewasanya nanti, apabila dia tidak berhasil pada bidang pertama, dia masih memiliki kemampuan di bidang lainnya, sehingga akan tetap survive. Saya sangat setuju dengan yang satu ini. Saya sendiri sudah melihat dan merasakan pentingnya memiliki kemampuan dalam berbagai bidang.
Workshop ini sangat padat dan kaya ilmu. Saya senang dengan informasi-informasi yang disampaikan, karena sangat mencerahkan.
Acara edufair ini berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 28, 30, dan 31 Januari. Selain workshop, acara juga menampilkan berbagai pertunjukan anak-anak dari berbagai sekolah, seperti tari-tarian, beladiri, serta dongeng yang dibawakan oleh Kak Astrid.
Sepanjang acara diselenggarakan pula pameran dari berbagai sekolah. Kita bisa mendapatkan informasi tentang sekolah-sekolah ini di booth masing-masing. Sekolah yang ikut membuka booth-nya adalah High Scope, Dream Dress, Al-Fath, Sekolah Dasar Kupu-Kupu, Sekolah Menengah Garuda Cendekia, serta Studio Sou Brazil Indonesia. Yang lebih unik, ada juga booth dari YPAC dan Sekolah Master. YPAC adalah yayasan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak disable. Sementara, Sekolah Master adalah sekolah khusus anak-anak kurang mampu yang berbasis non profit. Nama master sendiri adalah kependekan dari Masjid Terminal, karena sekolah ini khusus untuk anak-anak kurang mampu yang belajar di masjid yang ada di samping terminal Depok. Luar biasa!
Selama acara berlangsung, anak-anak yang hadir bisa bermain di booth permainan yang sudah disediakan. Permainan tersebut antara lain, merangkai manik-manik, membuat origami, menyusun balok, dan menyusun lego. Mas Rexy tentu saja paling senang bermain lego.
Ketika akan mulai bermain, anak-anak diberi passport. Mereka bisa minta cap setelah selesai bermain. Jika sudah berhasil mendapatkan cap dari minimal tiga tempat permainan dan tiga booth sekolah, passport ini bisa ditukar dengan boneka Sun Son.
Sayangnya saya hanya bisa hadir di hari terakhir. Padahal, saya ingin juga mengikuti berbagai workshop yang diselenggarakan di hari sebelum-sebelumnya.
Yang ada sekolah bagus banget kan Mba ? hahaha
Masih terpesona sama yang dress dream dan gundam yang hitam eh biru ya itu 😀
Ulasannya keren,
BTW yg foto anal-anak pakai seragam karate/silat
Pelatihnya (baju merah bata), sekilas saya pikir Bowo Susilo hehehehe
salam
inspiratif banget talkshownya ya mba..”Biarkan anak memimpin..” masih membekas di sanubari ehhehe
sebagai orang tua harus bisa memilih sekola yang tepat sesuai minat dan bakat anak ya
anak – anak merasa puas mah kalo tempatnya kayak gitu 😀
Iya, malah ada yang nggak mau diajak pulang. Hahaha
Sepakat dengan membekali anak dengan kemampuan lebih dari satu bidang.. Agar masa depannya memiliki beberapa rencana…
Acaranya sepertinya bagus banget ya mba nunik.. Sayang saya terlewat infonya… 😉
Saya tahunya juga mendadak, Bang. Tapi sempat sounding infonya juga di sosmed. Moga-moga nanti ada acara serupa lagi, ya.
Anak-anak perlu sekolah yan kaya gitu… biar main betah buat belajar
Iya, pasti anak-anak senang. Ilmu juga jadi mudah terserap.