Saya pribadi tidak pernah menanyakan hal ini. Karena, dalam kegiatan sehari-hari, saya tidak pernah bisa jauh dari teknologi, terutama yang berkaitan dengan internet. Namun, benar kah perempuan membutuhkan teknologi? Seberapa besar kebutuhannya? Sebelum menjawab, saya ingin berbagi pengalaman ketika berkumpul bersama teman-teman pada pertemuan Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, pada 7-8 Mei 2015 lalu.

Diskusi yang berlangsung di ruang rapat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Gedung Nyi Ageng Serang Jakarta Selatan ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Adiatmo Rahadi (founder dari The Largest Robot Maker Community), Amalia. E. Maulana, Ph.D (Brand Consultant dan ethnographer dari ETNOMARK), Martha Simanjuntak (founder IWITA-Indonesian Woman IT Awareness), dan Julie Rostina (praktisi IPTEK bagi wanita).
Robot, Teknologi untuk Kegiatan Sehari-Hari

Selama ini kita menganggap bahwa robot identik dengan laki-laki. Aneh rasanya jika ada anak perempuan yang “akrab” dengan robot. Adiatmo Rahadi atau yang lebih dikenal sebagai Adi Robot justru menginginkan lebih banyak perempuan yang mengenal robot. Sebab, pada kegiatan sehari-hari, perempuan lah yang lebih memerlukan kecanggihan robot.
Robot di sini maksudnya adalah sebuah alat berbasis teknologi, yang mampu meringankan beban pekerjaan sehari-hari. Adi memberi contoh sebuah mesin cuci yang dapat beroperasi sendiri, mulai dari mengisi air, mencuci pakaian, membilas, mengeringkan, sampai pakaian-pakaian siap dijemur. Atau, mesin cuci yang dapat dikontrol melalui jarak jauh, menggunakan alat yang terkoneksi dengan ponsel. Jadi, ketika sedang melakukan hal lain di ruangan lain, kita tetap dapat mengontrol proses pencucian pakaian. Dengan adanya mesin cuci dengan tingkat kecanggihan seperti ini, kita sebagai perempuan sangat diuntungkan. Pekerjaan menjadi lebih ringan, kita pun dapat memanfaatkan waktu untuk hal yang lain.
Contoh lain adalah alat pendeteksi pada sikat gigi. Dengan alat ini, kita bisa tahu anggota keluarga yang belum sikat gigi. Saya merasa “tersindir”, karena sering mengecek apakah Mas Rexy hari ini sudah sikat gigi atau belum :D.
Awalnya, saya mengira alat-alat canggih ini hanya ada di masa depan, puluhan tahun yang akan datang. Ternyata, bermacam-macam teknologi dengan tingkat kecanggihan yang belum pernah saya pikirkan sebelumnya, sudah bisa dan pernah dibuat. Tertarik ingin merakitnya? Silakan pelajari langkah-langkahnya di Instructables.com.
Dari penjelasan ini sudah terjawab bahwa teknologi sangat penting untuk perempuan. Sebaliknya, perempuan pun harus mengerti teknologi. Bukan semata untuk bermain robot-robotan. Tapi, sistem kecanggihan yang seperti robot lah yang kita perlukan. Ini baru satu bentuk teknologi, yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Adakah hal lain yang berhubungan dengan teknologi yang juga patut diketahui oleh perempuan?
Tentu saja ada,
Media Sosial, Media yang Ampuh untuk Personal Branding

Ini dia! Sharing dari Ibu Amalia ini membuka mata betapa pentingnya teknologi bagi perempuan.
Betapa maraknya media sosial yang ada di sekitar kita. Kita bisa melakukan apa saja di sana. Menyampaikan perasaan, “melaporkan” kegiatan yang sedang dilakukan, berbagi informasi, sampai mengeluhkan anak yang susah makan. Jika semua orang sudah menggunakan media sosial, bagaimana kalau media ini dimanfaatkan untuk personal branding?
Menurut Amalia, media sosial sangat ampuh untuk mengenalkan diri kita kepada dunia, terutama jika kita memiliki bisnis, dalam bidang apapun. Sampai di sini, saya tidak ingin ketinggalan satu kata pun, karena topik ini sangat penting untuk Savana Hijab yang sudah saya kelola 1,5 tahun belakangan ini.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam personal branding adalah membuat akun yang mencerminkan diri sendiri. Contohnya adalah akun twitter Amalia yaitu @etnoamalia. Di sini sangat jelas bahwa Amalia bekerja di tempat yang ada hubungannya dengan etno. Sekali lihat, orang akan langsung tahu bahwa itu adalah Amalia si pemilik Etnomark.
Media sosial adalah media marketing yang ampuh. Namun, dalam penggunaannya pun harus benar. Amalia mengatakan, ada beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan para pelaku sosial media dalam melakukan personal branding, yaitu:
1. Learning by doing. Sudah menjadi kebiasaan banyak orang, melakukan sesuatu “sambil jalan”. Padahal, seharusnya kita sudah melakukan hal yang baik dan benar, sejak awal melangkah.
2. Trial and error. Mencoba saja dulu, baru kemudian dibenahi setelahnya. Hal ini juga biasa dilakukan banyak orang. Seharusnya, yang benar adalah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik dari awal, agar di perjalanan nanti tidak banyak persoalan yang terjadi.
3. Competitor benchmark. Selama melakukan usaha, kebanyakan yang dilakukan adalah terlalu fokus pada pesaing. Padahal, seharusnya justru lebih fokus pada pelanggan.
4. Advertising focus. Maksudnya, yang banyak dilakukan orang-orang adalah terus menerus beriklan, tanpa kenal waktu. Sebaliknya, fokuslah pada kebutuhan-kebutuhan calon pelanggan.
5. Tidak memperhatikan reputasi diri. Setiap orang akan lebih nyaman berhubungan dengan orang yang reputasinya baik. Begitu juga jika kita memiliki usaha yang dipasarkan secara online. Pandai-pandailah menjaga reputasi diri agar semua usaha kita juga lancar.
Betapa Pentingnya Internet untuk Perempuan

Dua narasumber lainnya adalah Martha Simanjuntak dan Julie Rostina. Keduanya menekankan bahwa setiap perempuan perlu melek internet. Untuk apa?
Untuk menimba ilmu.
Ilmu tentang mendidik anak, cara menghadapi tantangan hidup, kiat bertahan di tengah badai rumah tangga, dan masih banyak ilmu lainnya.

Dengan internet, perempuan juga bisa berinteraksi dengan perempuan lain di mana saja. Pikiran lebih terbuka, dan mendapatkan banyak masukan yang sifatnya positif. Secara tidak langsung, ada hubungan erat antara teknologi informasi dan kebahagiaan.
Inilah persembahan para perempuan hebat ini. Pengalaman dan kemampuannya memberi inspirasi bagi kita semua.
Jadi, menurutmu, teknologi untuk perempuan itu, penting atau tidak?
Forumnya benar2 menarik sekali ya mba, istilahnya daging semua 🙂
Saya tertarik dengan interaksi wanita dan robot
meluncurr ke instructables.com ^_^
Silakan, Mbak Susi. Saya pun tertarik belajar membuat robot. Siapa tahu ada robot yang bisa membantu mengetik naskah buku atau artikel 😀
Penting dong ah, dan akhirnya peran aku jadi ngga jelas karena rancu antara perempuan dan laki-laki yang dikategorikan wkwkwk
Ahahaha jadinya kayak perempuan berkemampuan laki2 gitu? Wkwkwkwk
Penting doonng.
Ehh mak Nunik cakeeeph disitu qiqiqi.. *lost focus*
Lhoooo? Yang mana, Lin? Hahaha …Btw ini materi personal branding-nya keren lho buat Aura Batik.
Penting bangett, minimal untuk mendampingi buah hati 😉
Biar ibunya makin pintar dan makin bisa ngajarin anaknya ya, Coel
Memang sosmed tu mbantu bgt untuk personal branding ya mak. Cuma aku tu seringnya bosen kadang cuek ma sosmed…rasanya hrs lebih giat bersosmed mulai skr
Iya, penting banget, lho
Teknologi utk perempuan penting banget mba…
Terutama sosmed buat personal branding spt yg mba tulis…Tapi lbh penting lg teknologi utk pekerjaan rumah tangga…kan ktanya perempuan itu dituntut utk multitasking jadi penting bangetlah pokoknya…hehe…
Makasih sharingnya mba…seru ya bs ikutan forum spt ini hihi…
Sama-sama ya,Mbak. Nah itu, multitasking. Wajib banget bagi perempuan. Biar semuanya beres 🙂
sharingnya mantap. untuk kita para perempuan aktif dan multi dimensi. teknologi adalah cara cerdas dalam keseharian perempuan ber multi tasking.
Setuju banget, Mbak 🙂
Aku udah ikutan nih kelas bu Amalia tentang personal branding… Lagi baca bukunya. Keren iiih dan musti diterapkan donk biar pencintraan makin eksis
Bagus banget ya materinya. Aku aja sampe nggak mau ketinggalan satu kata pun saat beliau ngasih materi ini.
Bener juga ya, mak. Kalo brandingnya sudah direncanakan dari awal jadi lebih bagus. Tapi kadang emang social media untuk jualan itu dipegang sama pemiliknya sendiri, kecuali kalo udah berkembang pesat.
Iya, namanya juga baru merintis, ya. Semua dikerjakan sendiri. Nggak apa-apa deh, pelan-pelan 😀
teknologi bagi perempuan penting bgt mbak nunik., bahkan bukan cuma perempuan kini semua kalangan butuh yang nama nya teknologi
Iya, Njar. Semua orang butuh teknologi. Untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
penting!! asal bisa dipakai sesuai dengan tujuannya dan bermanfaat. dulu saya pernah merasa ga berguna banget saat anak nanya ini itu saya gabisa jawab. setelah kenal dunia blog, terbantu. saat anak nanya dan saya gatau, googling aja 🙂
Sama. Aku juga googling kalau mau kasih tau sesuatu ke anak. Terutama sesuatu yang memerlukan gambar. Ngasih tau gambar kan lebih mudah.