Urusan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Sayangnya masih banyak masyarakat yang abai akan keberadaan sampah. Bahkan banyak orang yang justru menjadi pelaku memburuknya kondisi lingkungan akibat tidak mampu mengelola sampah dengan baik. Kondisi tersebut menggugah Siti Salamah untuk membuat inovasi dalam pengelolaan sampah.
Sumber: Pixabay
Awal Perjuangan dan Berdirinya WasteHub
Lingkungan yang rusak akibat belum terkelolanya sampah dengan baik, pada kenyataannya belum membuat seluruh masyarakat tergerak untuk mencari solusi. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Siti Salamah. Dia justru membantu para pemulung di Kota Tangerang Selatan, Banten, dalam mengelola sampah. Selama bertahun-tahun, Siti mendedikasikan diri secara sukarela, mendampingi ribuan pemulung di Jurang Mangu Timur, Tangerang Selatan.
Siti ingin para pemulung mengelola sampah di sekitarnya dengan sebaik mungkin, tanpa takut dipandang remeh oleh orang lain. Perjuangan Siti dimulai pada sebuah tempat yang disebut Rumah Pohon Taman Maghrib Mengaji, tahun 2015. Rumah Pohon adalah sarana untuk memberikan pendidikan serta aktivitas yang bertujuan meningkatkan ekonomi dengan cara mengelola sampah.
Di Rumah Pohon ini Siti memberikan pendidikan non formal dan spiritual bagi anak-anak pemulung. Tujuannya agar anak-anak tersebut tetap mendapatkan pendidikan dan pengetahuan sehingga menciptakan karakter yang baik dalam diri mereka. Tidak hanya itu. Melalui Rumah pohon, Siti juga melakukan pengembangan untuk masyarakat lebih luas.
Sumber: WasteHub
Siti tidak sendirian dalam memberikan pembinaan, melainkan bersama rekan-rekannya yang juga peduli akan kondisi sampah di sekitar. Mereka bersama-sama melakukan pembinaan kepada ibu-ibu pemulung, agar mampu bersaing dan mandiri. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan taraf hidup. Perjuangan Siti pun mulai mengalami perkembangan signifikan. Tahun 2018, Siti dan teman-teman berhasil mendirikan Waste Solution Hub atau WasteHub.
WasteHub, Sarana Pemberdayaan Para Pemulung
WasteHub merupakan kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi di daerah urban. Sistem yang digunakan berbeda dari kewirausahaan pada umumnya. Sistem ini menggunakan pendekatan teknologi terintegrasi dan melibatkan banyak pihak. Siti mendirikan WasteHub dengan harapan dapat memberikan solusi terkait masalah sampah dan kondisi lingkungan sosial para pemulung.
Keunggulan lain, WasteHub punya berbagai program pengelolaan sampah serta beragam aktivitas sosial yang membantu memperhatikan kehidupan para pemulung agar tidak menjadi masyarakat terpinggirkan.
Selama ini para pemulung hanya mengumpulkan sampah dari tempat satu ke yang lain kemudian diserahkan ke lapak. Sejak ada WasteHub, para pemulung diajarkan mengelola sampah dalam waktu singkat.
Sumber: WasteHub
Penghasilan para para pemulung sangat minim karena selama ini sistemnya barang-barang yang berhasil dikumpulkan harus melewati empat hingga lima tempat untuk bisa sampai ke pengepul besar. Siti ingin mempersingkat proses tersebut agar pemulung bisa memiliki pendapatan dua kali lipat.
Upaya Siti membawa para pemulung Jurang Mangu Timur berada di level lebih baik. Hal ini sudah dibuktikan dengan lebih dari 1.200 pemulung yang berhasil diberdayakan.
Perjuangan Siti bersama rekan-rekannya semakin besar ketika program WasteHub juga menyasar pada pengelolaan sampah di cluster perumahan. Pengelolaan sampah tersebut menggunakan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan. Bahkan WasteHub menyediakan program konsultasi demi mencapai less waste hingga zero waste. Siti juga mengadakan program pelatihan intensif yang memungkinkan para pemulung punya keterampilan tambahan.
WasteHub Turut Mengedukasi Banyak Orang
Awalnya WasteHub berfokus membantu penyelesaian masalah sampah dan meningkatkan taraf hidup pemulung di Tangerang Selatan. Namun, WasteHub menarik minat pengunjung sehingga bisa mengedukasi lebih banyak orang dari berbagai wilayah. Sampai saat ini WasteHub sudah dikunjungi oleh lebih dari 23.435 orang.
Sampah yang berhasil dikelola di WasteHub mencapai 4.388 kilogram, tentunya berkat pemberdayaan pemulung dan lebih dari 171 sukarelawan yang turut berpartisipasi.
Pencapaian WasteHub memang sudah baik, tetapi masih belum memenuhi target 10.000 mitra pemulung, mengelola 1.000 ton sampah per hari, hingga meningkatkan pendapatan pemulung. Oleh karena itu, WasteHub terus berusaha melakukan pembaharuan teknologi dan memperbanyak pelatihan bagi para pemulung.
Selanjutnya, Siti Salamah dan rekan-rekannya di WasteHub ingin menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang. Dia juga ingin mengembangkan 10 area pusat daur ulang di Indonesia.
Perjuangan yang Berbuah Manis
Kegigihan Siti Salamah dalam membantu para pemulung patut ditiru dan diapresiasi. Sosok inspiratif sukses tersebut berhasil mengurangi jumlah sampah yang belum terkelola dengan baik di Tangerang Selatan, menggunakan proses singkat dan tepat.
Sumber: Astra
Keberhasilan tersebut semakin lengkap ketika Siti Salamah mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2021 kategori kelompok. Siti juga mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp60 juta dan pembinaan kegiatan dari PT Astra International Tbk, yang akan dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan.
Perjuangan Siti telah berbuah manis. Namun, Siti tidak ingin berhenti sampai di sini. Dia sangat berharap, usaha ini dapat terus memberi kontribusi tinggi untuk kelestarian lingkungan dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut.
Leave a Reply