• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Pohon, Jangan Pergi!

Pohon, Jangan Pergi!

September 9, 2015 Nunik Utami Leave a Comment

Ah, saya kepengin nangis!

Pohon-pohon di depan rumah, ditebang!

Memang sih, itu bukan pohon saya. Tanah tempat menanam pohon-pohon itu juga bukan milik saya. Tapi ….

Begini.

Ada sebuah lahan yang belum dibangun rumah. Lahan itu tidak kosong banget, sih. Ada dua pohon rambutan yang lebat. Dahannya banyak, rantingnya apalagi. Dua pohon rambutan ini membuat tempat di sekitarnya teduh dan terasa lebih sejuk. Lalu, ada juga pohon nangka. Melihat pohon ini dari jauh saja sudah membuat hati sejuk. Apalagi kalau berada di bawahnya. Selain pohon-pohon besar itu juga ada pohon yang lebih kecil, yaitu pohon pepaya dan belimbing.

Nah, ruang kerja saya di rumah, menghadap ke lahan penuh pepohonan ini. Setiap pagi saya betah berlama-lama melamun sambil memandangi pohon-pohon segar ini. Kalau hujan, saya senang melihat air hujan yang menetes dari daun-daun di pohon tersebut. Setelah itu, semua ide seakan mampir begitu saja di kepala, lalu saya pun lancar menulis.

Pohon yang tampak biasa saja, membuat saya menjadi lebih produktif.

Tidak hanya itu.

Berkat pohon-pohon itu, imajinasi saya seperti menembus batas. Saya seakan bisa melihat proses akar-akar itu saat menyerap air, proses pemasakan makanan yang terjadi di daun (fotosintesis), dan proses terjadinya hujan. Saya juga seakan-akan bisa melihat kehidupan di bawah tanah mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya. Kehidupan cacing-cacing yang menggemburkan tanah. Proses mikroba-mikroba yang menghancurkan dedaunan rontok untuk menjadi pupuk alami bagi tanah. Proses-proses itulah yang menguntungkan manusia karena lingkungan menjadi lebih subur dan asri.

Wuiiihh, semuanya sangat mengasyikkan!

Tapi, hari ini saya ingin menangis!

Pemilik lahan sudah menjualnya pada orang lain. Pemilik yang baru, menebang semua pohon-pohon besar itu!

Aduh! Ini bukan lebay, tapi hati saya betul-betul menjerit. Sedih banget!

Di mana lagi saya harus melihat lahan hijau yang segar yang membuat imajinasi bisa menembus batas? Di mana lagi tempat kerja yang nyaman seperti ketika sebelum pohon-pohon itu ditebang? Di mana lagi saya bisa melamun sambil membayangkan proses fotosintesis dan akar-akar yang membantu menyerap air ke tanah untuk mencegah banjir?

Tadinya di dekat tiang listrik itu berdiri pohon nangka yang besar dengan daun yang banyak dan membuat sekelilingnya teduh.
Tadinya di dekat tiang listrik itu berdiri pohon nangka yang besar dengan daun yang banyak dan membuat sekelilingnya teduh.

 

Tadinya bangunan beratap seng ini tidak kepanasan karena dipayungi dahan dan ranting pohon rambutan. Sekarang, di lokasi ini panas banget!
Tadinya bangunan beratap seng ini tidak kepanasan karena dipayungi dahan dan ranting pohon rambutan. Sekarang, di lokasi ini panas banget!

 

Sekarang sudah tidak ada pohon belimbing yang bikin tempat ini jadi adem :((
Sekarang sudah tidak ada pohon belimbing yang bikin tempat ini jadi adem :((

Pemilik lahan yang baru memang belum akan membangun tanahnya dengan bangunan bertingkat. Tapi, beberapa sisi lahan tersebut sudah ditanami beton-beton dan pagar pembatas.

Lahan itu sudah lebih gersang. Otak saya pun ikutan gersang ide.

Tadinya saya sangat senang selalu berada di meja kerja karena bisa berlama-lama melihat yang hijau-hijau. Tapi, sekarang tempat itu sudah hampir sama gersangnya dengan Jl. Sudirman yang sedang dilakukan proyek pembangunan jalan.

Ah, pohon … andai kamu tidak usah pergi ….

Artikel, Nature

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Pijer? Apa itu?
  • Capcay Bakso Kuah So Good
  • RS Premier Bintaro dan Info dr. Ajiantoro tentang Penanganan Saraf Kejepit
  • Agar Tampak Elegan dan Berkelas, Pahami Tata Cara Makan Daging Steak yang Benar

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis