Pandemi membuat tatanan hidup kita berubah banget, ya. Anak-anak sekolah yang tadinya belajar setiap hari dengan tatap muka, sekarang jadi nggak pernah bertemu teman-teman dan guru. Orang-orang kantoran yang tadinya ke kantor setiap hari, sekarang harus selang-seling kerja di/dari rumah. Lalu bagaimana dengan kegiatan lain?
Meskipun kondisi sedang seperti ini, bayi-bayi harus tetap dapat imunisasi. Memang nggak segampang itu, sih. Ponakan saya, umur sembilan bulan, waktu itu sudah harus imunisasi campak. Eh, ternyata di klinik langganan, dokternya positif Covid-19. Cari dokter di tempat lain, sama saja, karena daerah tersebut masih zona merah. Cari dokter di tempat lain lagi, sudah makin takut, karena semakin jauh lokasinya, semakin kita nggak tahu kondisinya. Benar-benar membingungkan.
Mengapa sih, bayi-bayi tetap harus imunisasi? Bisakah ditunda?
Beberapa waktu lalu, saya ikut hadir di acara temu blogger yang pembahasannya tentang imunisasi. Hasilnya, coba saya tulis di sini, ya.
Imunisasi Bayi Harus Terus Berjalan
Narasumber yang memberikan materi ini ada beberapa orang, di antaranya yaitu Prof. Cissy Kartasasmita, dr, MSc, PhD, SpA(K) dan Prof. DR. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K).
Prof. Cissy memberitahu tentang perbedaan antara vaksin, vaksinasi, dan imunisasi. Simak di bawah ini, ya:
Vaksin: Produk biologis yang dapat menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu
Vaksinasi: Pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu
Imunisasi: Proses yang menyebabkan seseorang menjadi imun sehingga tercegah dari penyakit melalui vaksinasi.
Kalau bingung melaksanakan imunisasi anak di masa pandemi, ini ada petunjuk teknisnya:
- Imunisasi tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari P3DI
- Pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan imunisasi baik di Puskesmas maupun Posyandu mengikuti kebijakan Pemerintah Daerah Setempat
- Bila dilaksanakan di Posyandu, harus menjalankan prinsip social distancing
- Bila dilaksanakan di Puskesmas harus dilakukan dengan prinsip social distancing
- Bila social distancing sulit dilakukan, kegiatan pelayanan imunisasi dapat ditunda, dicatat, prinsip penjangkauan defaulter tracking, sesegera mungkin memberikan imunisasi selanjutnya
- Kegiatan pencatatan dan pelaporan tetap seperti biasa
- Kegiatan surveilans PD3I selama masa pandemi harus dioptimalkan
Ada juga nih, orangtua yang bingung karena imunisasi anak ada yang ketinggalan. Menurut Prof. Cissy, nggak apa-apa kok, imunisasinya disusulkan. Yang penting imunisasi anak tetap harus lengkap. Pokoknya, langsung saja dikejar, untuk melengkapi.
IMUNISASI KEJAR (Catch-up Immunization), yaitu mengejar imunisasi yang ketinggalan atau tertunda. Imunisasi Kejar juga ada ketentuannya, yaitu:
- Idealnya rencana imunisasi kejar harus berdasarkan catatan riwayat imunisasi anak.
- Bila catatan tidak ada, sesuaikan dengan usia anak.
- Setiap kunjungan vaksinasi harus dinilai status imunisasi anak, untuk mengurangi kemungkinan missed opportunities for vaccination
- Untuk mengejar dapat diberikan imunisasi ganda.
- Jadwal pemberian vaksin dapat dipersingkat.
- Pilih vaksin yang sesuai dengan kebutuhan
Nah, sekarang kenal juga dengan istilah imunisasi ganda. Apa sih, imunisasi ganda itu?
Imunisasi ganda adalah pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan yang bermanfaat untuk mempercepat perlindungan kepada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan dan orang tua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan berulang kali.
- Pemberian imunisasi ganda sudah terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak. Pastikan pelayanan imunisasi mematuhi prinsip penyuntikan aman, penyimpanan vaksin sesuai prosedur dan memperhatikan kontra indikasi imunisasi.
- Ketidaknyamanan ketika diberikan imunisasi ganda hanya akan dirasakan dalam waktu singkat.
- Pemberian imunisasi pada bulan atau waktu kunjungan yang berbeda akan memberikan ketidaknyamanan dua kali kepada bayi/anak.
Penjelasan dari Prof. Cissy ini sudah menjawab pertanyaan saya dengan lengkap. Pada intinya, meskipun masa pandemi, anak tetap harus dapat imunisasi lengkap. Kalau sudah terlambat nggak apa-apa, yang penting segera disusulkan. Satu hal lagi yang paling penting, cari tempat imunisasi yang bukan zona merah, untuk menghindari penularan virus. Jangan lupa, selalu melakukan protokol kesehatan dengan disiplin.
Leave a Reply