Selamat Idul Adha ya, Teman-Teman.
Suasana Idul Adha seperti ini membuat saya jadi ingat makanan-makanan ala Timur Tengah. Banyak juga lho, makanan sana yang terkenal di Indonesia. Sebagian saya sudah coba, tapi ada juga yang saya belum pernah coba.
Inilah makanan khas Timur Tengah yang banyak dijumpai di Indonesia:
Nasi Kebuli
Saya kenal nasi kebuli sejak beberapa tahun lalu. Saat itu ada sebuah pesta syukuran di mana penyelenggaranya adalah keluarga keturunan Arab yang tinggal di Jakarta. Salah satu hidangan di pesta itu adalah nasi kebuli.

Gambar diambil dari vemalecom
Sekilas, Nasi Kebuli itu mirip dengan nasi kuning yang biasa digunakan untuk membuat nasi tumpeng. Tapi, rasa nasi kebuli jelas berbeda dengan nasi kuning biasa. Pembuatannya dicampur dengan susu kambing, minyak samin, dan kaldu kambing.
Aroma nasi kebuli sangat kuat, karena dibuat menggunakan bumbu khas, yaitu kapulaga, jintan, dan cengkeh. Beras yang digunakan untuk nasi ini sama dengan beras nasi biasa. Biasanya nasi kebuli ditambah dengan taburan kismis atau kurma. Lauk utamanya adalah daging kambing yang digoreng atau dibakar. Secara keseluruhan, nasi ini terasa gurih dan harumnya khas.
Saya sendiri sudah kangen lagi makan nasi kebuli. Kapan-kapan mau makan lagi, ah.
Nasi Biryani
Banyak yang menyebutnya sebagai nasi briyani (bukan biryani). Nasi yang berasal dari Persia ini agak berbeda dengan nasi kebuli. Kalau nasi kebuli berwarna kuning pekat, nasi biryani warnanya kuning agak cokelat. Nggak terlalu pekat.

Gambar dari piramidafoodcom
Bahan-bahan pembuatnya hampir sama dengan nasi kebuli, yaitu menggunakan aneka rempah-rempah beraroma kuat. Hanya, ada rempah-rempah yang berbeda dengan nasi kebuli, sehingga aroma dan rasanya agak berbeda.
Tambahan bahannya sama dengan nasi kebuli, yaitu menggunakan taburan kismis atau kurma, dan kadang-kadang kacang mete. Lauk utamanya juga daging kambing goreng.
Beras yang digunakan untuk membuat nasi biryani tidak sama dengan beras yang biasa kita pakai sehari-hari. Nasi biryani menggunakan beras basmati dari India. Bentuk butiran berasnya lebih langsing dan panjang.
Nasi Mandhi
Saya mencoba makanan ini di sebuah restoran, ketika arisan bersama teman-teman. Warna nasi mandi lebih putih, tidak kekuningan seperti nasi biryani atau kuning pekat seperti nasi kebuli.
Menurut saya nasi mandhi hampir sama dengan dua nasi yang saya tulis sebelumnnya. Rasa rempah-rempah begitu kuat. bedanya hanya terletak pada rasa dominan rempah-rempah yang berbeda.

Gambar dari eatwithroycom
Taburan kismis dan kurma, ditambah sedikit sayuran, sama persis dengan nasi biryani. Lauk utamanya bisa pilih daging kambing goreng atau ayam goreng. Menurut saya lebih enak kambing goreng, karena jadi lebih terasa khas Arab, meskipun hidangan ini berasal dari Yaman.
Yang lebih seru, ketiga hidangan nasi ini biasanya disajikan dalam porsi besar menggunakan tempat seperti nampan perak. Makannya ya beramai-ramai dari satu nampan itu.
Oh ya, di daerah Puncak, Jawa Barat, banyak restoran yang menyediakan nasi mandhi sebagai menu andalan.
Kebab
Siapa sih, yang tidak mengenal kebab? Di Jakarta sendiri makanan ini banyak dijual di mana-mana. Tapi, kebanyakan menggunakan daging sapi. Asyiknya, di gerai-gerai kebab tertentu, kita bisa pilih daging sapi atau domba.
Sebenarnya kebab adalah makanan asli Turki. Namun, banyak orang yang mengira dan menganggap ini makanan Timur Tengah.

Gambar dari laesquinadelbernabeucom
Cara penyajian kebab terbilang unik. Daging ditempatkan dengan posisi melilit di sebuah besi panjang. Ketika akan disajikan, daging diiris tipis, diletakkan pada roti, dan ditambah saus serta sayuran.
Saya sering memilih kebab, terutama kalau sedang tidak terlalu lapar, tetapi sudah harus makan.
Shawarma
Inilah kebab asli Uni Emirat Arab. Secara keseluruhan, shawarma hampir sama dengan kebab Turki. Irisan daging dimasukkan ke dalam roti, ditambah sayuran dan saus, kemudian digulung.
Bedanya, terdapat beberapa pilihan daging pada shawarma, yaitu kambing, sapi, kalkun, dan ayam. Rasa sausnya juga lebih asam daripada saus kebab.

Gambar dari shawarmakingazcom
Saat ini shawarma baru bisa didapat di restoran-restoran tertentu. Tidak seperti kebab yang lebih mudah didapat dan lebih populer.
Mumpung di rumahย sedang banyak daging kambing dan sapi, mungkin kamu mau mencoba membuat makanan-makanan ini di rumah.
Kalau sudah matang, kirim ke rumah saya, ya ๐
Wah… Cuman kebab yang pernah saya coba…. Harus nyoba yg lain nich… Nasi kebulis sepertinya sering denger tapi belum kesampaian… Yg lain malah baru denger…. ๐
Kebab malah mudah didapat, Bang. Ada gerai-gerai yang pakai gerobak, di pinggir jalan atau di mall. Kalau nasi kebuli memang harus agak cari dulu.
Enak-enakk ya mba, masakan timteng, semuanya berempaaah, YUMMM! :))
Banget, Dil. Kapan-kapan makan bareng yuk, kalau aku pas lagi di Yogya, ya ๐
Masakan timteng rempahnya sangat kuat ya mba, kalo yang orisinil aku masih agak nggak kuat gurihnya.
sharingnya membantu, daging kambing masih ada di kulkasm, binun mau asak apa
Sama, Bu. Aku juga nggak terlalu suka kalau bumbunya terlalu kuat. Sukanya yang dominan 1-2 bumbu aja. Kalau dominan semua, bisa bikin sakit kepala ๐
Waah…baru tahu shawarma. Sepertinya enaak nih…
Enak, Mbak. Mirip kebab tapi dressingnya beda.
Dulu waktu masih di Medan, semua dilibas hahaha. Kalo di sini mertua kurang suka. Inget inget umur juga sekarang tensi gampang naik turun hihihi.
Wuaah, Medan memang gudangnya makanan enak. Bahkan ada temanku yang nginap di salah satu hotel di Medan, cuma untuk nikmatin makanannya. Katanya hotel itu selalu ngeluarin makanan khas Medan, versi lengkap. Ngiler, deh. Hmmm … kalo soal umur sih, kita sama. Huehehhee
nasi mandhi aku belum pernah maan mak, yang lain udah
Cobain, Mbak. Biasanya ada di resto-resto khas Arab. Yang aku tahu di daerah Tebet sama di Puncak.
mendadak ngeceeesss ๐
Yuk, kulineran bareng ^^
ya ampun aku malah pengen banget.. heheh