Biasanya saya “mewajibkan” punya celana jeans 4 warna. Hitam, biru tua, biru muda, dan abu-abu. Semua modelnya saya pilih yang boots cut (bagian ujung kaki agak lebih lebar dibandingkan bagian paha hingga betis). Maklum deh, saya kan nggak tinggi. Jadi, pilih model boots cut agar nggak terlihat “bulat” banget :D.
Belakangan, saya agak cuek dengan persediaan warna celana jeans koleksi saya. Celana jeans hitam sudah lama pensiun dan saya tidak mencari penggantinya. Lalu, celana jeans abu-abu, berapa bulan lalu saya lihat bentuknya sudah tidak asli lagi dan bagian pinggangnya melebar. Warna biru tua, kemarinan saya juga menyadari bentuknya sudah nggak bagus dan agak melar. Tinggal yang biru muda nih, masih bagus dan paling jarang saya pakai karena warnanya terang dan mudah kotor.

Saya kepikiran untuk beli celana jeans lagi. Saat itu juga, saya menyadari, ternyata celana jeans masih pantas dipakai oleh usia berapa pun. Wajarlah, namanya juga celana tak lekang waktu.
Nah, saya juga jadi tertarik dengan asal mula celana jeans. Berselancar lah saya di dunia maya, mencari informasi tentang asal mula celana yang sampai sekarang masih dipakai oleh semua usia ini.
Awalnya, celana jeans dipakai oleh para pekerja tambang di California, Amerika Serikat, tahun 1800-an. Maklumlah saat itu sedang heboh ditemukan pertambangan emas di daerah itu. Celana berbahan keras dan tebal ini dianggap aman dan nyaman dipakai di daerah yang berbahaya seperti pertambangan. Kualitasnya juga bagus, karena tidak mudah sobek. Celana berbahan kuat seperti ini kali pertama diperkenalkan oleh seorang perantau asal Eropa yang bernama Levi Strauss. Sekarang kamu tahu kan, orang yang ada di balik jeans terkenal merk Levi’s?
Lalu, Levi Strauss menyempurnakan hasil karyanya menggunakan bahan bernama genes yang didapat di daerah Genoa. Nama inilah yang kemudian dilafalkan jadi “jeans”. Orang Prancis menyebutnya dengan “bleu de genes” yang kemudian populer menjadi “blue jeans”.
Sumber lain mengatakan bahwa bahan jeans ada juga yang diperoleh di Nimes, sebuah kota di Prancis. Orang-orang menyebutnya de Nimes. Itu sebabnya bahan jeans kerap disebut denim.
Oh ya, kamu suka memerhatikan kantung kecil yang ada di saku celana jeans? Pembuatannya bukan tanpa alasan, lho. Kantung itu sengaja dibuat untuk menyimpan benda-benda berharga berukuran kecil yang sering ditemukan oleh para penambang. Kalau sekarang saya suka memanfaatkannya untuk menyimpan bolpoin atau ponsel berukuran kecil.
Ternyata, sampai saat ini celana jeans masih dipakai oleh semua kalangan. Begitu panjangnya usia dan sejarah celana jeans. Sekarang bahkan anak negeri sudah banyak yang mendesain dan membuat merk sendiri celana jeans sebagai produk bisnisnya.
Keren banget, ya.
Kalau saya, kantong kecil itu pas buat narok koek zippo. hahahahah
Nahh, sampai saat ini kantung kecil itu juga fungsional, ya. Bisa buat nyimpan macam-macam π
salah satu merek jeans (kbbi: jin) atau denim buatan lokal yang paling saya sering pake ya, card**al
selain harganya murah meriah, kualitasnya juga oke
waktu pacar saya kerja di bandung, saya sering melihat proses produksinya yang lumayan higienis
Nah, celana jeans saya yang biru tua dan sudah agak rusak ini juga merek itu. Kepengin beli merk itu lagi. Kualitasnya oke, dipakai juga bentuknya bagus. Asyik ya, bisa dapat kesempatan lihat-lihat proses produksinya. Orang umum bisa masuk untuk lihat-lihat gak sih?
Crlana jeansku berapa yaa….? Aku paling suka celana jeans yg udah beleeel bgt, tp suamiku sebel ngeliatnya….hahaha
Padahal bagus ya, gayanya jadi kayak anak muda. Hahhaha
celana jeasn gak ada matiny adari generasi ke generasi
Betul banget. Ternyata udah ada dari tahun 1800-an, ya.
Aq juga suka banget pake jeans. Dulu wkt masih aktif di dunia humanity, jeans adalah celana kebesaran di kantor kami. Seneng, deh. Etapi, di kantor yang sekarang, jeans kagak boleh, cuy! ^_^
Yang bikin keren itu jeans yang asli ngaa di cuci berbulan-bulan juga warnanya ngga bakal berubah… eh sekarang lagi trend yang belel (model warnanya agak kusam) ….
Lama nggak pernah pake celana jins. Sekarang pakenya rok jins