Judul : Nasi Goreng Meledak
Penulis : Veronica W
Penerbit : DAR! Mizan
Terbit : September 2010
Harga : Rp 23.000
Buku ini berisi dua belas cerpen anak-anak. Seluruh cerpen menggunakan tokoh yang sama yaitu Lintang, Gerhana, Pak Ribbi, dan Bu Icha, serta kawan-kawan Lintang. Cerita-ceritanya lucu dan penuh kejutan.
Harus saya akui bahwa penulisnya sangat kreatif. Membuat kumpulan cerpen dengan tokoh utama yang sama tidaklah mudah. Sebab, penulis harus konsisten membuat karakter yang sama untuk masing-masing tokohnya di setiap cerpen. Lintang yang hebat dan banyak ide di satu cerpen, harus tetap menjadi Lintang yang sama di sebelas cerpen lainnya.
Belum lagi pemberian nama seperti lidi lada hijau, kue mata kucing, dan es krim darah yang benar-benar membutuhkan kreativitas dan ide brilian.
Judul-judul cerpen yang ada di buku ini adalah Paket Misterius, Pertandingan Bola di Bulan, Nasi Goreng Meledak, Kafe Go Green, Perburuan Menegangkan, Lukisan Heboh, Hari Lupa, Wartawan FLASH!, Hadiah untuk Ibu, Menaklukan Geng Bendot, Bulan Buku, dan Tarian Alien.
Pemilihan judul buku sangat tepat, sebab judul “Nasi Goreng Meledak” paling eye catching diantara semua judul. Juga, memancing rasa penasaran.
Semua cerpen yang disajikan dalam buku ini membuat saya tergelak saat membacanya. Tak heran jika di cover dituliskan “Cerita Kocak Lintang”. Dalam dua belas cerpen, seluruhnya terselip pesan moral yang bervariasi. Ide-idenya pun beragam dan segar.
Sebagai cerpen yang dijadikan judul buku, Nasi Goreng Meledak sangat menarik perhatian saya. Judul itu mengingatkan saya akan makanan khas Jogja yang sangat ingin saya coba, tapi hingga saat ini belum kesampaian, yaitu oseng-oseng mercon. Membaca judul itu, saya sudah dapat menebak ending ceritanya. Maka, saya semakin senyum-senyum ketika tebakan saya benar.
Cerita yang paling membuat saya tercengang sekaligus terpesona adalah Lukisan Heboh. Meskipun saya juga dapat menebak akhir ceritanya, tetapi penuturan cerita dan kejutan-kejutan yang dibuat oleh penulis membuat perasaan saya ikut teraduk-aduk antara kagum, terharu dan sedih. Namun, kalimat yang disajikan di akhir cerita kembali membuat saya terbahak-bahak.
Ide cerita yang segar, penuturan yang mengalir dan penuh kejutan, serta serunya cerpen-cerpen ini, kendati membuat saya sangat kagum, tak membuat saya heran. Mengapa? Karena penulisnya sudah lama malang melintang menjadi penulis di majalah anak-anak terkenal :).
Leave a Reply