Belakangan ini, nama Mbah Jingkrak semakin akrab di telinga. Ya, Mbah Jingkrak adalah nama rumah makan yang menyajikan makanan-makanan tradisional ala Jawa. Kata “jingkrak” berarti kegirangan. Dinamakan seperti ini diharapkan orang yang datang akan merasa senang atau kegirangan dengan menu yang ditawarkan, maupun suasana yang dihadirkan.
Dari luar, rumah makan ini tidak terlalu tampak seperti rumah makan. Sebab, desainnya sengaja dibuat seperti rumah tinggal agar semakin nyaman. Yang membedakannya dari rumah-rumah biasa adalah plang yang terpasang di depan, yang bertuliskan “Warung Mbah Jingkrak, Spesial Masakan Jowo”.
Tepat di pintu masuk terdapat patung ikon Mbah Jingkrak. Patung ini sama persis dengan gambar Mbah Jingkrak yang ada di plang. Karakter Mbah Jingkrak dalam patung ini benar-benar tergambar sebagai sosok yang ceria, dengan bahasa tubuh yang jauh dari kesan mbah-mbah tua yang kalem.
Begitu masuk ke restoran, langsung tampak berbagai macam menu khas Jawa. Menu-menu ini disajikan secara prasmanan. Meskipun demikian, cara makannya tidak seperti prasmanan pada umumnya. Kita bisa memilih menu yang akan disantap, lalu pramusaji akan mengambilkan sesuai porsi yang dipesan dan menyajikannya di meja.
Masakan-masakan ini disajikan dalam wadah-wadah seperti kuali yang terbuat dari tanah liat. Untuk masakan seperti oseng-oseng atau lauk-pauk yang lain, kuali-kuali tersebut dialasai lagi dengan daun pisang. Baru melihat cara penyajiannya saja sudah membuat lidah bergoyang ingin segera mencoba masakan itu satu per satu.
Warung Mbah Jingkrak memiliki enam macam sajian berupa ayam. Di antaranya adalah Ayam Rambut Setan, Ayam Bangjoo, Ayam Setan Merah, Ayam Kuping Setan, Ayam Wewe, dan lain-lain.
Ayam Rambut Setan merupakan menu andalan di tempat ini. Dinamakan Ayam Rambut Setan karena rasanya yang superpedas. Ayam ini dimasak dengan tambahan tumis kemangi dan daun bawang yang diiris panjang-panjang. Irisan cabe dan biji cabenya pun tampak jelas bertaburan. Pada gigitan pertama, rasa pedas langsung menyerang seluruh rongga mulut. Tak mengherankan jika makanan ini benar-benar membuat mata langsung melek.
Untuk yang tidak terlalu pedas, ada Ayam Bangjoo (ayam cabe abang dan cabe ijo). Dalam bahasa Jawa, abang berarti merah. Ayam ini dilengkapi irisan cabe merah dan cabe hijau, dan tingkat pedasnya masih di bawah Ayam Rambut Setan.
Anda menyukai jamur? Ayam Kuping Setan bisa dipilih. Sajian ayam yang juga tidak terlalu pedas ini diolah dengan campuran jamur kuping yang sudah ditumis bersama bumbu lainnya. Daging ayam yang digunakan di rumah makan ini adalah ayam jantan yang sudah diolah sedemikian rupa. Dagingnya empuk, bumbunya pun meresap hingga ke dalam.
Tidak cukup dengan lauk ayam? Anda bisa pilih telur balado, ikan bakar, empal, teri, dan cumi. Juga, ada Oseng-oseng Lidah Setan, yaitu oseng-oseng lidah sapi yang dibumbui dengan cita rasa pedas luar biasa. Satu lagi, jangan lewatkan Oseng-oseng Mercon. Hidangan yang terdiri atas potongan-potongan kikil yang dimasak dengan cabe rawit dan dicampur irisan jeruk limau ini, rasanya membuat seluruh tubuh kita meledak! Ya, dalam bahasa Jawa, mercon berarti petasan.
Untuk sayurnya, Mbah Jingkrak memiliki Sayur Krecek sebagai sayur andalan. Warna sayur yang oranye terang membuat selera makan langsung bangkit saat melihatnya. Ada lagi Sayur Oblok-oblok Daun Singkong. Sayur ini menggunakan santan berikut kelapa parutnya. Rasanya? Gurih dan segar karena limpahan kuahnya yang nikmat. Sayur lain yang dapat Anda coba adalah urap, terong balado, dan sup ala rumah yang dinamakan Sop Ndeso.
Oh ya, lupakan asumsi tentang masakan Jawa yang serbamanis. Masakan-masakan yang tersaji di Mbah Jingkrak sangat jauh dari kesan itu. Bahkan, hampir tidak ada masakan yang dominan rasa manis (kecuali tempe dan tahu bacem, tentunya).
Untuk Anda yang masih ingin menambah rasa pedas, ada beberapa pilihan sambal. Ada sambal iblis, sambal bawang, sambal manis, sambal kemangi, dan sambal goreng krecek.
Jika tidak suka makanan pedas, ada beberapa menu yang patut dicoba, seperti Mi Jawa, Rawon, dan Bawal Goreng. Menu lain seperti Telur Sosis Asam Manis, yaitu Telur dadar yang diberi sosis, kemudian digulung dan diberi bumbu asam manis juga cocok untuk lidah anak-anak. Pilihan lain, ada sate telur burung puyuh dan ayam kremes.
Meskipun hampir semua masakannya bercita rasa pedas, jangan khawatir. Netralkan rasa pedas itu dengan berbagai minuman unik yang tersedia. Cobalah Es Buaya Darat. Perpaduan potongan-potongan lidah buaya, selasih, dan perasan jeruk nipisnya membuat rasa pedas di lidah langsung hilang. Segarnya Es Buaya Darat ini juga dapat membuat pikiran kembali fresh.
Selain itu, ada Es Judeg yang berisi kelapa muda dicampur air jeruk. Rasa jeruknya tidak kalah segar dibanding rasa jeruk pada Es Buaya Darat. Mau minuman yang lain? Es Ganja (kelapa muda dicampur gula jawa), Es Pocong (kelapa muda dan cendol yang dicampur susu), Es Manja (bubur mutiara dan tape yang ditambah susu), dan Es Ningrat (sari kelapa dan selasih yang diberi air jeruk dan susu), bisa dijadikan pilihan.
Harga masing-masing menu, sangat terjangkau, yaitu Rp. 30.000- Rp. 50.000/porsi makanan dan Rp. 11.000- Rp 15.500/porsi untuk minuman.
Suasana warung Mbah Jingkrak diciptakan seperti suasana rumah pedesaan yang nyaman. Kursi dan mejanya sengaja dipilih yang terbuat dari kayu. Sebagian dindingnya juga terbuat dari bambu. Hiasan-hiasan pada dinding tersebut berupa lukisan bergambar wayang, terutama wayang kulit. Selain lukisan, ada juga hiasan berupa lampu templok yang dipasang pada beberapa sisi dinding.
Pada salah satu dinding, terpasang poster-poster iklan kuno. Di antaranya adalah poster iklan susu, iklan minuman, iklan produk teh, mentega, dan tepung. Poster-poster itu tampil dalam bingkai yang disusun hingga tampak antik sekaligus cantik.
Meskipun ditata secara tradisional, warung makan ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti TV layar datar dan kipas angin. Selama makan, kita juga ditemani rangkaian lagu-lagu internasional berirama lembut yang diputar dari radio atau CD.
Restoran yang berpusat di Semarang ini sudah memiliki cabang di beberapa kota lain seperti Jakarta, Depok, Salatiga, Yogyakarta, dan Madiun.
Tips makan di Warung Mbah Jingkrak, datanglah bersama beberapa teman atau keluarga, dan pesanlah menu yang berbeda-beda. Dengan demikian, Anda bisa saling mencoba menu-menu yang disajikan secara terpisah di piring-piring kecil tersebut.
Alamat cabang Resto Mbah Jingkrak
Jl. Panglima Polim IX/19A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Berminat kirim artikel serupa? Berdasarkan info dari editornya, syarat penulisan 6 ribu karakter, disertai 5 foto plus foto penulis. Kirimkan sebagai attachment ke alamat leisure@rol.republika.co.id. Selamat mencoba 🙂
bikin ngileeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeer aja tu mbak
Sekali ngrasain pas rapat kantor. Paling berkesan, foto sama patung mbah jingkraknya… 😀
sy pernah makan di sana tp ternyata sy gak sanggup dengan menu yg terlalu pedasnya walopun sy suka sm pedas 😀
mbak nunik itu mbah jingkrak keren banget tapi belum pernah coba, apah lagi ada es pocong, es ningrat pingin 😀 #elap iler :DMbak2 alamatnya kok di kasih background sendiri yaa 😀
pernah nyobain mbah ini pas di semarang, kalo nggak salah yang menu ayam rambut setan apa gimana gt namanya :D, pedesnya bikin jingkrak2 banget! cabang yang di jakarta belum pernah nyobain :Dkalau doyan yang pedes2 cobain resto SS (Spesial Sambel) dan resto Cabe di duren 3. sambel2nya bikin huah huah deh 🙂
Saya juga jadi pengen makan terus. Hihihihihi
Naahh, iya, betul! Saya juga ada foto bareng patungnya :))
Sebenarnya nggak sengaja nge-block sendiri. Nggak tahu nih kenapa jadi begitu ya tampilannya? Nanti coba diutak-atik lagi deh, moga-moga bisa 🙂
Saya terbalik, yang di Semarang belum pernah coba. Nah iya, pengen nyoba makan di SS tapi belum jadi-jadi. padahal sering lewat :))