• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Cooking / Kentang Sunrise, Membuat Saya Jadi Juara di Hati Chef Juna

Kentang Sunrise, Membuat Saya Jadi Juara di Hati Chef Juna

February 10, 2020 Nunik Utami 9 Comments

Judulnya bikin enek ya? Hahaha … sebenarnya nggak bermaksud begitu. Itu Cuma luapan perasaan senang saya saja, karena masakan saya berhasil terpilih sebagai pemenang dalam ajang cooking competition yang diadakan oleh kentang Sunrise.

Kenalan dengan Kentang dari  Sayur Sunrise Green

Sayur Sunrise Green punya banyak produk. Salah satunya adalah kentang. Nah, kentangnya pun hadir dalam berbagai jenis. Ada baby potato, tess potato, diet potato, dan kentang siomay. Variatif banget, kan?

Kentang dari Sayur Sunrise Green ini sudah dipilih yang berkualitas tinggi dari setiap jenisnya. Bahan makanan berkualitas tinggi, tentu saja berbanding lurus dengan kesehatan. Semakin kita rutin mengonsumsi bahan-bahan makanan dengan kualitas terbaik, kesehatan semakin terjaga. Kentang dari Sayur Sunrise Green ini beli di mana, sih? Kemarin saya mendapati kentang-kentang ini di Ranch Market Pondok Indah. Di Ranch Market cabang lain juga ada, kok.

Cooking Competition

Ini yang bikin deg-degan, nih. Ceritanya saya dan teman-teman lain yang hadir di Ranch Market Pondok Indah, ikutan dalam cooking competition yang diadakan oleh Sayur Sunrise Green. Nggak tanggung-tanggung, jurinya adalah Chef Juna! Iya, chef ganteng yang wajah cool dan galaknya sering muncul di acara masak-masak di TV itu.

Ya ampun, saya kan, selama ini masaknya cuma tingkat rumahan. Yang makan cuma saya dan Mas Rexy. Seleranya ya selera kami berdua aja. Saya mana bisa masak ala koki-koki hotel, apalagi setingkat chef? Lha, sekarang malah disuruh lomba masak dengan juri profesional kayak gitu?

Yaa, namanya juga tantangan. Telanjur tercebur, ya udah deh, terima saja tantangannya. Sekalian ngetes, masakan yang selama ini saya olah di rumah, sebenarnya gimana ya kalau ditampilkan di hadapan chef kelas tinggi?

Akhirnya, terjadilah.

Para peserta kompetisi harus masak dengan bahan dasar kentang dari Sayur Sunrise Green. Kami dikasih waktu selama 1 jam 15 menit. Jenis masakannya bebas, asal bahan utamanya kentang. Sayangnya setiap peserta hanya diberikan kentang, bawang merah, bawang putih, bombay, dan bumbu dasar seperti garam dan merica. Bahan lain, tidak disediakan, tapi kami diberikan voucher Rp200 ribu untuk membeli bahan lain yang diperlukan, sesuai dengan masakan masing-masing. Yang bikin makin deg-degan, waktu 1 jam 15 menit itu sudah sama belanja, lho.

Saya satu tim bersama Mbak Eni. Kami pun cepat-cepat berembuk menentukan jenis masakan. Setelah itu keliling Ranch Market untuk mencari bahan. Kami beli daging ayam cincang, brokoli, keju, cabai merah dan ijo, margarin, telur, dan bahan-bahan lain. Ngeri juga, nih. Kami hanya punya waktu sedikit, belanjanya pun pakai voucher. Jadi hanya bisa belanja satu kali. Kalau ada bahan yang kelupaan dibeli, nggak bisa beli lagi. Makanya harus cermat banget menentukan bahan yang harus dibeli, dan mempertimbangkan waktu.

Rencananya, kami bikin kentang keju brokoli.

Setelah selesai belanja, Mbak Eni antre di kasir untuk bayar belanjaan, sementara saya mulai merebus air dan mengupas kentang. Setelah air mendidih, kentangnya saya rebus. Mbak Eni sudah selesai belanja. Kami pun mulai meracik bahan, membuat isian untuk kentang dari Sayur Sunrise Green ini.

Bawang ditumis, lalu masukkan daging ayam cincang dan bahan-bahan lain. Sebenarnya, setelah semua matang, bahan isian ini seharusnya ditaruh di atas kentang lalu ditutup keju dan dilelehkan.

Chef Juna keliling dong, ngeliatin semua peserta memroses masakan. Dia nanya-nanya ke semua peserta. Ke saya, pertanyaannya standar aja. “Masak apa?” Saya jawab, masak kentang keju brokoli.

Namun, kami ternyata nggak beli keju yang sudah di-slice. Belinya keju yang kotak. Akhirnya saya iris-iris keju itu biar berbentuk lembaran. Eh, kejunya yang quick melt, jadinya lembek banget. Akibatnya, saat di-slice, kejunya pecah-pecah. Ditaruh di atas kentang juga jadi nggak bagus. Duh, gagal, deh!

Akhirnya, sama Mbak Eni semua bahan, termasuk keju, dicampur dan ditumis. Kentangnya nggak jadi dikasih toping jadi ditata saja di piring. Karena masakannya berubah, namanya pun saya ganti. Nggak jadi kentang keju brokoli, tapi kentang brokoli saute. Sebenarnya saute itu menumis tanpa minyak. Ini tadi saya numis semua bahannya pakai margarin, tapi nggak apa-apa, deh.

Kami berpacu dengan waktu. Saya agak nggak puas dengan kentangnya, karena merebusnya kurang lama. Dicolok pakai pisau sih, sudah lembek, tapi saya lihat masih kelihatan kayak ada kres kres-nya, tanda kentang belum matang sempurna. Kata Mbak Eni, nggak apa-apa karena kentang kan, digoreng lagi pakai margarin, jadinya matang.

Baiklah. Akhirnya plating juga. Kentang dan ayam cincang yang sudah disaute, ditata di atas piring. Terus dikasih garnish cabe merah besar dan daun seledri. Saya sempat nyobain, enak juga. Padahal tadi naruh garam dan mericanya nggak pakai aturan. Main feeling aja, kayak kalau lagi masak di rumah.

Pemenang

Tibalah saatnya semua hasil masakan ditaruh di meja juri. Chef Juna memberi nilai sambil tanya-tanya proses memasak dan ingredients-nya ke pemilik masakan. Saya peserta terakhir, nomor 9, jadi penilaiannya dilakukan terakhir. Chef Juna nanya ke saya, sautenya pakai apa. Saya jawab, pakai telur, keju, dan ayam cincang. Dia mengangguk-angguk sambil senyum-senyum. Enak, tapi ngolahnya kurang lama. Begitu katanya.

Senang dong, dia bilang enak, tapi pas dia bilang ngolahnya kurang lama, saya nyengir. Bener banget. Tadi saya memang merasa kentangnya kurang lama merebusnya.

Daaan, saya surprise bangeeeeet, saat chef keren itu mengumumkan, masakan saya menang juara 3! Wahahaha, alhamdulillaaaah, masakan saya masuk hitungan juga. Padahal plating dan nyusun garnisnya nggak bagus sih, menurut saya. Eh, ternyata ada bocoran, kalau sama Chef Juna, tampilan nggak penting. Yang penting adalah rasa. Berarti, masakan saya enak, dong? Asyiiiiik!

Terima kasih banget untuk Sayur Sunrise Green dan Ranch Market. Berkat acara ini, saya bisa tahu, masakan saya di mata Chef Juna, tingkatnya segitu. Seru, menyenangkan, dan mengasyikkan!

Artikel, Cooking

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Marga Apsari says

    February 10, 2020 at 11:38

    Aku suka beli nih yang baby potato-nyaaa.

    Reply
  2. Syifa Ulya Syahidah says

    February 10, 2020 at 12:28

    Wah seru sekali mbak?

    Reply
  3. Em Amir Nihat says

    February 10, 2020 at 13:20

    Selamat Bu,, ??

    Reply
  4. Naqiyyah Syam says

    February 10, 2020 at 13:25

    Selamat ya Mbak penasaran abis kkhirnya dapat cerita lengkap ini . Aku jadi pengen kenalan Mbak Eni siapa Mbak blogger juga?

    Reply
    • Nunik Utami says

      February 11, 2020 at 11:17

      Bukan, Mbak. Kelompok kuis hunter kayaknya.

      Reply
  5. Dian farida ismyama says

    February 10, 2020 at 22:16

    Aduh aku auto mikir masak apa yg cepet dan enak. Wkkka

    Reply
  6. Uniek Kaswarganti says

    February 11, 2020 at 07:39

    Nuniiikk…kauhancurkan hatikuuu .. sudah foto aja sama Chef Juna dan masakanmu enak menurut dia. Ga terimaaaa… ??

    Selamat ya jeung… top wis pokmen masake. Adududuuu… Enak banget nih kentang brokoli saut kiwo saut nengen. ??

    Reply
  7. Nova says

    February 13, 2020 at 05:41

    Lah…saya malah pengennyicipin masakan nya ….
    Besok pengen nyobain resepnya…

    Foto barreng chef Juna bikin ngiri…heheheh

    Reply
  8. Pelangsing Badan says

    March 18, 2020 at 09:57

    Wah seru banget ya mba..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pijer? Apa itu?
  • Jadilah Konsumen Cerdas dengan Cara Cek KLIK
  • Novel Anak "Rahasia Si Kumal" (Talikata, 2011)

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc
  • 4 Jurusan Favorit Kuliah di Luar Negeri yang Bisa Dipilih

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis