Gaung investasi makin gencar di mana-mana. Bahkan hampir semua pihak menyarankan agar anak muda sekarang segera memulai investasi. Saya juga pengin segera mulai berinvestasi. Masalahnya, saya pemula. Saya nggak tahu harus mulai dari mana. Kayaknya ini problem banyak orang, ya. Pengin berinvestasi tapi nggak tahu harus mulai dari mana.

Setelah memelajari, akhirnya saya tahu langkah-langkah dan hal yang harus dilakukan dalam berinvestasi, untuk pemula.
Lakukan 5 Hal Ini untuk Memulai Investasi
Jangan khawatir. Selalu ada kali pertama dalam semua hal. Termasuk dalam berinvestasi. Jadi kalau kamu pemula, detik ini juga, mulailah langkah-langkah dalam berinvestasi.
Inilah 5 hal yang harus dilakukan dalam memulai investasi, bagi pemula:
- Tentukan tujuan
Waktu itu saya bingung, mau mulai berinvestasi kok, harus menentukan tujuan? Bukankah kalau mau menyimpan uang ya tinggal menyimpan saja? Apapun tujuannya, bukankah sama saja?
Ternyata, tidak. Setiap instrumen investasi punya karakter yang berbeda-beda. Ada instrumen investasi yang cocoknya untuk jangka pendek, ada yang lebih pas buat jangka menengah, ada juga yang hanya memberikan untung kalau ditujukan untuk jangka panjang.
Jadi, tentukan dulu tujuan investasimu. Mau buat apa? Dalam rangka apa? Mau buat menikah? Mau buat bayar DP rumah? Mau buat dana pendidikan anak? Atau untuk dana pensiun? Harus tahu tujuannya dahulu, baru kemudian bisa melakukan hal berikutnya.
- Pahami profil risiko
Investasi itu tentu saja ada risikonya. Yang perlu diingat adalah, high return, high risk. Maksudnya, semakin tinggi hasil yang didapat, semakin tinggi juga risikonya.
Misalnya, kamu mau berinvestasi saham. Keuntungan yang didapat lebih tinggi daripada investasi berupa deposito. Namun, risiko kehilangan uangnya pun lebih tinggi. Saham kan, nilainya naik turun, tergantung banyak faktor.
Nah, di sini kamu harus tahu, dirimu itu termasuk profil risiko yang bagaimana? Ada orang yang berani mengambil risiko tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan (return)-nya juga tinggi. Namun, ada juga orang yang tidak mau ambil risiko tinggi, jadi hanya berani berinvestasi yang risikonya rendah.
Agar lebih jelas, ini tiga jenis profil risiko dalam berinvestasi:
- Investor konservatif yaitu investor yang tidak ingin modal awal (pokok investasi)nya berkurang dan tidak menyukai fluktuasi nilai investasi.
- Investor moderat yaitu investor yang berharap modal awalnya tidak habis sama sekali, sudah cukup puas ketika investasinya tumbuh sedikit di atas deposito dan sedikit lebih tinggi daripada tingkat inflasi.
- Investor agresif yaitu investor yang berani mengambil risiko pokok investasinya habis dan senang dengan fluktuasi harga yang tajam karena bertujuan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat.
Kemampuan memahami profil risiko diri sendiri akan berguna pada saat kamu memilih jenis investasi nanti.
- Menentukan jenis investasi
Kalau sudah memahami profil risiko, sekarang waktunya memilih dan menentukan jenis investasi. Ada berbagai jenis instrumen investasi. Misalnya, saham, obligasi, reksa dana, emas, properti, dan lain-lain. Semua instrumen ini memiliki risiko yang berbeda-beda. Satu instrumen dengan instrumen yang lain juga berbeda kecocokan jangka waktunya.
Di sinilah kamu harus menentukan jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko diri sendiri. Untuk reksa dana, misalnya, kamu yang berprofil risiko konservatif bisa ambil investasi berupa reksa dana pasar uang yang cenderung stabil. Kamu yang berprofil risiko moderat, bisa ambil reksa dana campuran. Lalu, kalau berprofil risiko agresif, bisa ambil investasi reksa dana saham.
Itu baru reksa dana. Belum jenis investasi lainnya. Jadi, sebelum memutuskan jenis investasinya, kamu harus banyak memelajari.
- Buka rekening investasi
Setelah memutuskan jenis investasi yang akan dipilih, selanjutnya adalah membuka rekening investasi. Yup, berinvestasi itu lewat aplikasi. Jadi kamu bisa instal aplikasi, buka rekening, barulah mulai berinvestasi.
Caranya mudah, kok. Tinggal ikuti saja langkah-langkahnya di aplikasi tersebut. Siapkan syarat-syaratnya, yaitu KTP, NPWP, no rekening bank, dan mengisi formulir yang sudah disediakan di aplikasi.
- Berinvestasi secara rutin
Setelah berhasil memulai investasi, jangan berhenti begitu saja. Mulai saat ini, pastikan kamu berinvestasi secara rutin. Sebab, semakin tinggi nilai investasi, semakin tinggi juga imbal baliknya. Lagi pula, jika kamu rutin melakukan investasi, maka kamu juga akan terbiasa disiplin menyediakan uang untuk disimpan. Uang nggak akan habis begitu saja untuk belanja hal yang nggak penting.

Pendanaan Peer to peer Lending di Platform KoinWorks
Tadi kan, saya sudah menjelaskan tentang cara memulai investasi bagi pemula. Saya juga sudah menyebutkan bahwa ada beberapa instrumen yang bisa dipilih. Nah, sekarang saya kasih tahu juga, nih. Ada investasi berupa pendanaan di platform peer to peer lending. Biasa ditulis dengan P2P Lending.
Salah satu pionir P2P lending di Indonesia adalah KoinWorks. Melalui KoinWorks, kita bisa menjadi pendana (lender) yang memberikan pinjaman uang kepada bisnis atau UMKM untuk bantu mereka mengembangkan bisnisnya.
Jadi P2P lending bisa dikatakan sebagai marketplace untuk pinjam meminjam uang.
Sebagai pendana kita bisa banget melihat UMKM atau bisnis yang akan kita biayai. Di aplikasi akan ada factsheet yang berisi dari profil UMKM, jadi bisa bantu kita menentukan mau danain UMKM atau bisnis yang seperti apa nih.. Kalau kamu memberikan pinjaman, para pebisnis itu akan mengembalikan uang pinjamannya di akhir masa tenor. Di sinilah kamu mendapatkan hasil imbal balik (return) dari investasi.
P2P lending ini pilihan yang bagus juga untuk berinvestasi. Kadang-kadang kita bingung, ada uang tapi mau investasi ke mana. Nah, P2P lending ini bisa dipertimbangkan. Enaknya nih, ya, berinvestasi di P2P lending-nya KoinWorks, nggak perlu nunggu punya uang banyak Sebab, investasinya bisa mulai Rp100 ribu. Ringan banget, kan?

Jenis P2P Lending di KoinWorks
KoinWorks baru saja mengeluarkan jenis produk P2P lending, yaitu KoinP2P Grade S. Simak, yuk!
- KoinP2P Grade S
Ini adalah sistem pendanaan yang risikonya lebih rendah. Jenis ini memberikan dampak sosial yang lebih besar. Sebab, pendanaan yang kamu lakukan itu akan disalurkan pada para mitra terpilih, yaitu para peminjam dana yang merupakan pebisnis, dan sudah berulang kali meminjam dana dan tidak pernah ada riwayat gagal bayar. Usaha para pebisnis di Grade S ini adalah bidang bahan makanan, minuman, dan FMCG. Uangnya akan diputar untuk menjalankan bisnis, sekaligus memperbesar bisnis.
Risiko di Grade S ini bisa dibilang minim. Sebab, pada jenis KoinP2P Grade S, mitra dan jaringannya akan memastikan kelancaran pembayaran. KoinP2P Grade S ini risikonya lebih rendah dibandingkan Grade A. Meskipun demikian, dampaknya besar untuk masyarakat yang punya UMKM. Bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, gitu.

Bagaimana? Sudah jelas kan, tentang cara memulai investasi untuk pemula? Biar saja dana investasinya tersimpan dahulu, diputar untuk mengembangkan bisnis para pemilik UMKM. Hitung-hitung saya ikut menggerakkan ekonomi mereka dan negeri ini.
Coba eksplor dulu dengan download KoinWorks di sini, dan pakai kode promo KLNUNIK buat dapetin free KOIN 350.000 pendanaan di KoinP2P biar bisa kamu cobain juga.
Leave a Reply