Beberapa waktu lalu saya ikut webinar tentang kanker hati. Lumayan, info-infonya buat menambah pengetahuan. Apalagi saya tulis di blog, sehingga orang-orang yang membutuhkan bisa ikut baca infonya.
Kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Pada 2020 kasusnya mencapai 21.392 orang. Kanker ini juga menjadi penyebab kematian akibat kanker peringkat ke-4. Yang paling umum terjadi adalah karsinoma sel hati.
Sayangnya perjalanan penyakit ini sangat buruk. Di dunia ada 750 ribu orang yang terdiagnosis mengalami karsinoma sel hati per tahunnya. Parahnya, biasanya terdeteksi setelah stadium lanjut.
Itu sebabnya penyakit kanker menjadi beban bagi seluruh dunia. Kementerian Kesehatan Indonesia pun melakukan strategi dan menjadikan penyembuhan kanker sebagai prioritas. Memang benar, menangani kanker itu tidak bisa berjalan sendirian. Perlu ada kerja sama dari berbagai pihak dan sektor seperti tenaga medis, organisasi masyarakat, dan pihak swasta.
Pentingnya Edukasi Pemahaman tentang Kanker
Webinar ini diselenggarakan oleh Roche. Sebagai pihak swasta, Roche ingin memberikan edukasi pada masyarakat tentang kanker hati dan solusi pengobatannya.
Di acara ini menampilkan beberapa narasumber yang kompeten, yaitu Prof. dr. Abdul Kadir, PhD, Sp.THT-KL (K), MARS – Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (yang diwakilkan oleh dr. Else Mutiara Sihotang Sp.PK, Kasubdit RS Pendidikan Kementerian Kesehatan), DR. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM (dokter spesialis gastroenterohepatolog, Dr. Ait-Allah Mejri (Presiden Direktur Roche Indonesia), Dr. dr. Agus Susanto Kosasih, Sp.PK(K), MARS ( dokter spesialis patologi klinik), Evy Rachmad (pasien kanker hati yang juga anggota komunitas CISC/Cancer Information and Support Center), Ibu Erla Watiningsih (yang suaminya baru saja meninggal karena kanker hati).
Para dokter ini menyampaikan bahwa meninggalnya pasien kanker hati biasanya karena keterlambatan diagnosis. Jadi sebagian besar pasien datang berobat ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut. Andaikan diagnosis bisa dilakukan lebih awal, tentu saja pengobatan kanker hati bisa lebih maksimal.
Yang membuat keadaan lebih parah, para pasien karsinoma sel hati pilihan pengobatannya terbatas. Jadi angka kesintasannya tidak meningkat. Para penyintas kanker hati tidak kunjung bertambah.
Jadi dengan adanya webinar ini diharapkan masyarakat lebih menyadari tentang kesehatannya sendiri. Sudah seharusnya orang-orang yang tinggi risiko kanker hati, rutin memeriksakan diri.
Orang yang berisiko terkena kanker hati adalah para pasien yang mengalami hepatitis B dan C serta orang yang mengalami kelainan hati. Seharusnya orang-orang ini rutin melakukan tes atau surveilans untuk mendeteksi kanker hati. Tes ini bisa lebih akurat dalam mendeteksi kanker hati, berkat kemajuan teknologi.
Dari hasil tes ini bisa dilakukan langkah lebih lanjut. Apabila diperlukan, bisa dilanjutkan dengan tes berikutnya untuk mendapatkan diagnosis akhir. Semakin cepat mendapatkan diagnosis, semakin cepat pula pasien diobati jika memang mengidap kanker hati.
Pengobatan Imunoterapi untuk Kanker Hati
Sekarang sudah ada obat imunoterapi untuk kanker. Cara kerjanya adalah membantu sistem imun tubuh agar mampu membunuh sel kanker. Untuk kanker hati tipe karsinoma sel hati stadium lanjut, imunoterapi ini adalah atezolizumab yang dikombinasikan dengan bevacizumab.
Ini adalah imunoterapi pertama untuk kanker hati yang disetujui oleh BPOM. Dengan disetujuinya oleh BPOM berarti menandakan era baru dalam pengobatan kanker hati. Adanya imunoterapi ini diharapkan dapat lebih menjangkau pasien yang membutuhkan. Diharapkan juga dengan adanya pengobatan ini dapat meningkatkan kesintasan pasien.
Masyarakat perlu berlega hati karena dengan adanya imunoterapi atezolizumab yang dikombinasikan bevacizumab, tingkat kesintasan sampai 19,2 bulan. Ini berarti meningkat sampai 34% dibandingkan dengan pengobatan standar. Imunoterapi ini juga mencegah perburukan penyakit sampai 6,9 bulan. Berarti ada perbaikan hasil pengobatan sampai 35% dibandingkan dengan pengobatan standar yang ada saat ini.
Roche Turut Andil dalam Mengembangkan Obat
Nama Roche sudah dikenal sejak lama. Saya juga sudah sering dengar nama ini sebagai produsen obat-obatan. Ternyata Roche sudah ada sejak 125 tahun yang lalu dan sudah 50 tahun ada di Indonesia. Perusahaan ini punya sejarah panjang dalam menjelajahi bidang ilmiah baru, penyakit baru, teknologi baru, dan pengembangan obat-obatan.
Roche juga sudah melakukan berbagai terobosan baru dalam ilmu kedokteran, termasuk obat-obatan untuk imunoterapi atezolizumab dan bevacizumab. Harapannya adalah terobosan obat-obatan ini benar-benar dapat dijangkau oleh masyarakat.
Roche mengajak semua kalangan seperti praktisi kedokteran, pemerintah, media, akademisi, serta masyarakat, untuk bekerja sama dalam menyukseskan pengobatan kanker hati.
Sebagai orang awam, saya senang adanya terobosan baru dalam pengobatan kanker hati ini. Semoga semakin banyak pasien kanker hati yang dapat disembuhkan.
Leave a Reply