Asiik, masak lagi! Menunya adalah kari yang asli Jepang. Kali ini nggak perlu repot meracik bumbu sendiri, karena sudah ada House Kari ala Jepang. Saya sudah pernah nyoba. Rasanya memang enak banget! Mas Rexy aja suka banget sama bumbu kari yang satu ini. Padahal dia pemilih banget dalam hal makanan. Apalagi, sekarang masak karinya asli Jepang, dan tetap bercita rasa Indonesia.
Lha, bagaimana ceritanya? Kok, bisa, kari asli Jepang tapi rasanya masuk di lidah Indonesia? Itu dia rahasia Chef Theo.


Tebak Bumbu Dapur di Almond Zucchini Cooking Studio
Jadi, saya tuh, diundang ke Almond Zucchini Cooking Studio. Ini adalah kali kedua saya main di studio khusus masak memasak ini. Tahun 2016 saya pernah ikut acara lomba bikin cup cake di sini, dan berhasil menang mewakili Indonesia di tingkat Asia Tenggara. Selanjutnya saya diterbangkan ke Kuala Lumpur (Malaysia) untuk bertemu para juara lainnya di tiap negara Asia Tenggara. Bisa dibilang, Almond Cooking Studio adalah saksi bisu kemenangan saya.
Sekarang, saya ke sini untuk memasak dan merasakan lezatnya kari dari House Kari ala Jepang. Yup, acara ini diselenggarakan oleh House Kari ala Jepang. Ini adalah bumbu kari asli Jepang yang bikin masak jadi semakin asyik. Soalnya bumbu kari berupa batangan ini rasanya sudah enak banget. Jadi nggak perlu ditambah bumbu-bumbu lain. Masak pun lebih praktis.
Saya kebagian di grup 2 (Grup Kari). Jadi, di awal acara, saya dan 9 peserta lain diajak min game dulu. Game-nya seru banget dan tentunya berhubungan dengan dunia kuliner, yaitu tebak bumbu.


Panitia sudah menyediakan 12 bumbu halus dan kami diminta untuk menebak nama bumbu/rempah tersebut. Saya suka banget bagian ini. Saya yang hampir setiap hari nyoba berbagai resep masakan, jelas lah tahu nama-nama bumbu itu. Apalagi semuanya ada di dapur saya dan memang digunakan untuk masak. Eh, sering juga ding, saya menggunakan berbagai rempah, rimpang, dan bumbu itu sebagai pengharum ruangan.
Sayangnya nih, ya, pada saat mencium bumbu-bumbu halus itu, saking banyaknya yang dicium, jadi aromanya hampir tercampur semua. Di sinilah susahnya mendeteksi aroma-aromanya. Ada yang masih jelas tercium, ada juga yang sudah samar karena sudah terlalu banyak menghirup aroma bumbu yang lain.
Kendala lainnya, untuk 12 bumbu itu, kami Cuma diberi waktu selama 2 menit untuk menebak. Kalau bumbu-bumbu itu nggak ditaruh berdekatan, akan lebih mudah dan cepat mendeteksi aromanya. Berhubung tempatnya berdekatan, agak lama juga mengenali baunya.
Namun, tetap dong, saya bisa menebak dan menuliskan sebagian besar bumbu-bumbu itu. Lada putih, lada hitam, bawang putih, cengkih, ketumbar, kayu manis, kunyit, rosemary, pala, paprika, bisa saya kenali aromanya. Saya pun jadi salah satu dari tiga pemenang game ini.
Mengolah Kari Menjadi Bumbu Steak
Ini dia acara utamanya. Masak steak bumbu kari. Saya belum pernah masak menu ini. Duh, kayaknya susah, nih. Steak kan, menu yang lumayan ribet, menurut saya. Eh, tapi ada Chef Theodorus yang akan memandu.
Chef Theo melakukan demo masak terlebih dahulu sambil mengajarkan teknik dan langkah-langkah membuat steak bumbu kari.
Hidangan utamanya adalah steak, lalu ditambahkan juga sayuran dan kroket kentang sebagai karbohidratny. Saat melihat Chef Theo memasak sih, enak banget. Cepat, tepat, dan hasilnya cantik banget. Lha kalau saya?
Tibalah saatnya saya membuat steak kari seperti yang sudah dicontohkan oleh Chef Theo. Kami hanya diberi waktu selama 15 menit! Ini dia yang bikin deg-degan, cemas, sekaligus seru banget. Tadinya saya sangsi, apa bisa memasak steak hanya dalam waktu sesingkat itu?


Waah, ternyata bisa! Saya takjub, lho! Saya bisa masak ini sesuai waktu yang ditentukan. Pantas saja, soalnya karinya sudah tinggak dicampur saja dengan air panas dan dimasak sampai mengental. House Kari ala Jepang adalah bumbu kari blok atau biasa disebut “Kari Roux” (bacanya kari roo). Kari Roux, adalah bumbu saus padat yang sudah terasa gurih, sehingga tidak perlu ditambah garam atau penyedap rasa lainnya karena sudah memiliki cita rasa kari yang enak dan mild. Mudah juga digunakan dalam memasak sehari-hari. Selain itu kuah kental yang dihasilkan tidak mengandung santan, jadi nisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Oh ya, saran dari Chef Theo, kalau rasa karinya mau lebih bercita rasa Indonesia, masaknya bisa ditambah dengan bumbu berupa tumisan bawang merah, bawang putih, kapulaga, kembang lawang, dan sereh. Hmmm … karinya makin harum, deh.
House Kari ala Jepang, Bikin Masak Jadi Mudah
House Kari ala Jepang merupakan Kari Jepang Roux Pertama di Indonesia dengan sertifikasi Halal MUI sejak tahun 2016. House Kari ala Jepang diproduksi oleh House Foods dari PT House And Vox Indonesia. House Foods adalah perusahaan produsen makanan ternama yang menguasai pangsa pasar penjualan kari Jepang di Jepang hingga akhirnya menghadirkan kari Jepang halal di Indonesia tahun 2016.
Tetsufumi Koda, Direktur PT House And Vox Indonesia juga hadir di acara ini. Beliau mengatakan bahwa House Foods telah mengubah budaya makanan secara revolusioner dengan berbagai cara sejak lahirnya menu kari di Jepang. Beliau berharap masyarakat Indonesia dapat menikmati keragaman makanan dengan produk-produknya.



House Kari ala Jepang tersedia dalam kemasan 935 g dan 300 g. Kemasan 935 g bisa disajikan untuk 50 porsi. Produk ini tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga ada di beberapa negara lain seperti Singapore, Malaysia, Brunei dan Dubai. Di awal ini target pasar untuk House Kari ala Jepang ditujukan untuk horeca (Hotel, Resto dan Cafe). Lalu, tahun 2020, produk yang kemasan 300 g sudah sudah bisa dibeli di berbagai supermarket atau E-Commerce Indonesia.
Saya sudah beli beberapa kali karena Mas Rexy, anak saya, suka banget makan pakai House Kari ala Jepang. Kadang-kadang saya mengolahnya menjadi kari ayam sayur, kadang saya buat menjadi sandwich kari daging. Kadang-kadang juga saya gunakan sebagai bumbu nasi goreng. Apalagi sekarang sudah ada dua varian House Kari ala Jepang, yaitu original dan spicy.
Masak pun jadi lebih mudah!
Terbayang lezatnya. Garnishnya cantik banget. Kayak daun kering itu terbuat dari apa?
Baca artikel ini menjelang zuhur mendadak lapar. ☺
Itu bunga-bungaan. Bisa dimakan juga.
Tepuk tangan dulu nih untuk kemenangan Nunik bisa tebak 12 jenis bumbu. Kalau aku jujur pasti kalah, daei 12 mungkin tahunya cuma 8 ya. Apalagi kalau berdekatan bumbu satu sama lain bisa saru juga karena bau-nya sama-sama menyengat.
Buat steak hanya 15 menit cepat sekali. Apakah semua peserta bisa dengan waktu yang sama Nik? mungkin jenis dagingnya beda kali ya. Aku buat steak bisa 30 menitan bahkan lebih, he…he…he. Mungkin karena bumbunya buat sendiri ya
iya semua teman bikin steaknya hanya dikasih waktu 15 menit. Hehehe