• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Jauhi Stigma Tentang Kusta, Bukan Orangnya

Jauhi Stigma Tentang Kusta, Bukan Orangnya

January 29, 2022 Nunik Utami Leave a Comment

Kali ini saya membahas lagi tentang kusta. Fakta bahwa masyarakat Indonesia masih ada yang terjangkit kusta membuat saya jadi ingat lagi dengan penyakit ini. Belasan tahun yang lalu penyakit kusta memang menjadi penyakit yang banyak dibicarakan di masyarakat, karena di sekitar kita banyak sekali orang yang terjangkit penyakit ini.

Yang saya masih ingat adalah stigma tentang penyakit kusta. Sebagian masyarakat percaya bahwa penyakit kusta itu adalah kutukan. Ada juga yang menganggap bahwa penyakit kusta itu hukuman bagi orang orang tertentu. Padahal penyakit kusta sama seperti penyakit-penyakit lainnya yang bisa saja terjadi. Penyakit ini juga bisa sembuh apabila pengobatannya dilakukan dengan cepat, setelah terdeteksi gejala.

Saya tahu lagi info tentang kusta ini dari siaran radio KBR beberapa waktu lalu. KBR menyiarkan tentang kusta yang tema utamanya adalah tentang menjauhi stigma, tapi jangan menjauhi penderita kustanya.

Orang yang pernah menderita kusta itu cenderung mengalami disabilitas Ada yang jari-jari tangannya seperti terkikis atau kakinya menjadi tidak normal terutama di bagian-bagian jarinya karena termakan oleh penyakit tersebut. Bahkan ada juga orang yang harus diamputasi.

Waspadai Gejala Kusta

Siaran KBR berupa talkshow Ruang Publik kali ini menampilkan dr. Astri Ferdiana dan Al Qadri, Wakil Ketua Perhimpunan Mandiri Kusta Nasional yang juga merupakan Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK). Dr. Astri memberikan edukasi agar stigma yang selama ini beredar di masyarakat, tidak terus berkembang.

Ibu Dokter itu juga memberi info, gejala kusta ini mirip dengan penyakit kulit panu, yaitu berupa bercak kulit berwarna merah atau putih. Bercak ini bisa berada di kulit tubuh bagian mana pun. Bercak ini sama sekali tidak terasa sakit. Bahkan jika disentuh pun kulit sama sekali tidak terasa. Kalau menemukan keadaan seperti ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat kepastian itu gejala kusta atau bukan.

Pak Qadri juga menceritakan pengalamannya. Dia mengalami gejala tersebut ketika terinfeksi kusta pada umur 6 tahun. Saat itu kulitnya juga mengalami mati rasa. Bakteri Mycobacterium leprae telah menginfeksi sehingga Pak Qadri tidak bisa terhindar dari kusta. Namun, Pak Qadri berhasil sembuh dari penyakit tersebut.

Sayangnya sampai saat ini belum ada vaksin penyakit kusta. Namun, pemerintah sudah antisipasi dengan menyediakan obat untuk mencegah kusta. Ada dosis untuk dewasa dan dosis anak-anak hingga usia 15 tahun. Pemerintah menyediakan juga Multidrug Therapy (MDT) yang bisa didapat di puskesmas secara gratis.

Jauhi Stigmanya, Bukan Penderitanya

Seperti penderita kusta lainnya, Pak Qadri mengalami diskriminasi. Masyarakat masih percaya stigma, sehingga Pak Qadri mengalami kejatuhan mental. Pak Qadri mengalami berbagai hal seperti ditolak oleh pihak sekolah, dijauhi teman-teman, dan banyak hal lainnya. Dampak mental ini bukan hanya dirasakan oleh Pak Qadri sebagai penderita kusta, tetapi juga keluarganya. Bahkan menurut Pak Qadri, penyakit kusta tidak terlalu terasa sakit, tetapi beban mentalnya sangat berat. Apalagi, setelah penderita kusta sembuh, stigmanya masih tetap melekat.

Adanya stigma dan perlakuan diskriminatif terhadap orang orang yang pernah mengalami kusta menyebabkan para. Survivor itu jadi menutup diri. Hal itu juga yang menjadi penyebab penyakit kusta di Indonesia ini sulit dideteksi dan dibasmi sampai tuntas. Saya saja kaget sendiri. Saya pikir penyakit kusta itu sudah tidak ada. Ternyata angka penyandang kusta itu. Justru meningkat.

Dari sinilah disadari bahwa stigma terhadap penderita kusta harus dihilangkan. Masyarakat harus mendapatkan edukasi bahwa penderita kusta, baik yang masih berjuang untuk sembuh maupun yang sudah sembuh, berhak mendapat perlakuan baik dan tidak mendapat perlakuan diskriminatif lagi.

Sudah seharusnya kita semua menjauhi stigma yang berkembang di masyarakat mengenai penderita kusta. Mereka juga berhak hidup normal. Mereka berhak menjalani kehidupan seperti orang-orang yang tidak mengalami kusta.

Jadi, kita pun bertanggung jawab mengedukasi masyarakat hingga akhirnya tidak ada lagi stigma yang membuat penderita kusta menjadi terbebani mentalnya. Semua bermula dari diri kita sendiri.

Artikel, Education, Healthy kusta, perangi stigma kusta

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Persiapkan Bisnis Setelah Pensiun dengan Investasi Reksadana
  • Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • About
  • Agar Tampak Elegan dan Berkelas, Pahami Tata Cara Makan Daging Steak yang Benar
  • Hidup Sehat, Tetap Bisa Makan Enak dengan House Kari ala Jepang

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • 5 Langkah Mudah Melakukan Financial Check Up
  • Agar Tampak Elegan dan Berkelas, Pahami Tata Cara Makan Daging Steak yang Benar
  • Persiapkan Bisnis Setelah Pensiun dengan Investasi Reksadana
  • Tips Trading Crypto untuk Pemula, Kamu Haru Tahu!
  • Hidup Sehat, Tetap Bisa Makan Enak dengan House Kari ala Jepang

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis