Seni instalasi? Itu apa, sih?
Saya juga nggak ngerti-ngerti amat tentang arti dari kata ini, tapi begitu datang langsung ke lokasi seni instalasi, wuaah … benar-benar kagum!
Jadi, “teamLab Future Park and Animals of Flower, Symbiotic Lives” resmi dibuka. Biar singkat, kita sebut saja Future Park, ya.
Future Park ini adalah pameran seni interaktif terbesar di Jakarta. Pameran ini diresmikan oleh Bapak Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif/BEKRAF) dan didampingi oleh Akitae Matsumoto (CEO teamLabs Kids), Mervi Sumali (CEO SGE Live), Anie Puspasari (CMO Narada Asset Management).
Pameran ini kelas dunia, lho. Sebelum diadakan di Indonesia, Future Park sudah diselenggarakan di Tokyo, Jepang, dan banyak negara lain di seluruh dunia. Nah, yang di Tokyo ini pengunjungnya juga banyak orang Indonesianya. Itu sebabnya Future Park diadakan di Indonesia. Alasan lain, Future Park ini menampilkan karya seni interaksi antara instalasi dan pengunjung, yang tanpa batas, sama seperti masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai ragam suku dan tetap saling berinteraksi. Konsep yang sesuai banget dengan Indonesia, ya.
Ada Instalasi Apa Saja?
Konsep utama dari Future Park ini adalah kreasi kolaborasi yang menggunakan teknologi digital. Di sini kita nggak hanya bisa nonton tapi bisa berkreasi menciptakan karya seni. Ada lima instalasi yang semuanya seru banget, yaitu:
Graffiti Nature: Lost, Immersed, and Reborn
Di sini kita bisa mewarnai gambar hewan. Hasil gambarnya bisa di-scan dan dimasukkan ke dalam ekosistem. Seperti ekosistem pada umumnya, semakin banyak pengunjung yang membuat gambar hewan tertentu, populasi hewan itu pun semakin banyak. Lalu, hewan tersebut akan memakan hewan lain yang memang sudah menjadi makanannya. Akibatnya, hewan makanan itu pun bisa berkurang. Kita bisa melihat hewan yang kita buat, bergerak dan “hidup” di lingkungannya. Keseruan lain dari tempat ini adalah, kalau kita berdiri di atas gambar-gambar bunga, bunga tersebut bermekaran di kaki. Lalu, kalau kita berjalan, bunganya akan ikut berpencar. Ada juga gambar buaya, yang bisa mati kalau terlalu banyak pengunjung yang menginjak.
Light Ball Orchestra
Ruangan ini isinya bola-bola besar. Ada yang di lantai dan bolanya bisa digelindingkan, ada juga bola yang menempel di langit-langit. Bola ini kalau disentuh akan mengeluarkan suara. Setiap bola mengeluarkan suara yang berbeda. Cara mainnya, gelindingkan bola, nanti warnanya akan berubah. Suaranya juga akan berubah, sehingga membentuk orkestra. Asyik, deh!
Sliding Through The Fruit Field
Dari namanya sudah kebayang, ya. Di sini kita bisa main seluncuran. Sebuah papan besar dan lebar dengan kemiringan tertentu, bisa kita gunakan untuk meluncur. Satu kali meluncur bisa berbarengan dengan empat orang lainnya. Nah, di permukaan miring ini ada berbagai gambar yang melambangkan elemen bumi. Misalnya, bola biru melambangkan elemen air. Saat bola biru menyentuh benih, benih ini akan tumbuh menjadi bunga atau buah. Ada juga bola kuning bergambar lebah madu. Ketika bola ini menyentuh bunga, bunganya seakan diserbuki, lalu berbuah. Lucu-lucu banget deh, pokoknya. Kita seperti cuma bermain, tapi sebenarnya sambil belajar.
Animal of Flower, Symbiotic Lives
Bayangkan! Ada singa, gajah, jerapah, dan hewan-hewan lain yang berjalan di hadapan kita! Hewan-hewan ini tampil dalam ukuran sebenarnya. Yang berbeda adalah, hewan tersebut terbuat dari ribuan bunga. Ketika kita sentuh bagian tubuh hewan tersebut, bunga-bunganya akan bergerak mengikuti arah tangan kita, lalu menyebar, dan hewan tersebut hilang. Ya ampun, saya senaaang banget berlama-lama di sini. Nungguin hewan-hewannya lewat, rasanya asyik banget, Serasa ada di hutan cantik yang ramah untuk dijelajahi.
Sketch Aquarium
Ruangan ini berupa aquarium. Selayaknya aquarium, sudah pasti ada hewan air di dalamnya. Betul, di aquarium ini banyak ikan yang renang. Juga ada ubur-ubur, cumi-cumi, dan jenis hewan air lainnya. Keistimewaan main di sini, apa? Keistimewaannya adalah, hewan air yang ada di aquarium adalah “ciptaan” kita, para pengunjung. Jadi, sudah disediakan kertas gambar berikut gambarnya. Kita boleh pilih gambar jenis ikannya atau hewan lainnya. Nah, gambar itu bisa kita warnai sesuai keinginan. Boleh juga diberi nama. Setelah selesai, gambar akan di-scan. Tiga detik kemudian, gambar hewan yang tadi kita warnai muncul di aquarium, menjelma menjadi hewan bergerak seperti yang kita lihat di aquarium-aquarium pada umumnya. Saya takjub banget deh, lihat hasil gambar saya. Senang gitu, lihat gambar dua dimensi bergerak kayak ubur-ubur betulan.
Ada Sampai Kapan? Bayarnya Berapa?
Pameran teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives ini berlangsung tanggal 20 Juni – 20 Desember 2019.
Lokasinya di Gandaria City lantai 2.
Tiket masuknya Rp150rb (weekdays), Rp175rb (weekend). Anak-anak usia satu tahun ke bawah masih free, ya.
Oh ya, ada promo dari BCA, nih. Pembayaran menggunakan kartu kredit BCA, tiketnya didiskon menjadi Rp135rb (weekdeays), Rp150rb (weekend).
Semua harga belum termasuk pajak dan biaya administrasi, ya.
Tiket bisa dibeli langsung di ticket booth di Gandaria City, mulai 20 Juni 2019. Bisa juga beli tiket secara online di www.sgelive.com
Jam berkunjungnya juga sudah ditentukan. Setiap harinya dibagi menjadi 8 sesi, mulai jam 10.00 sampai 22.00. Masing-masing sesi 1,5 jam, dengan jumlah pengunjung yang dibatasi, agar semuanya nyaman dan bisa menikmati pameran ini dengan baik.
Jadi, kapan kamu mau ngajak keluarga, teman, dan siapa pun ke Future Park ini? Mumpung masih liburan sekolah, nih.
Info lebih lanjut, pantengin Instagram-nya @futureparkjakarta ya.
Masya Allah bagusnya… Sayangnya balik Indo masih tahun depan…hiks. Tahun depan kira-kira diadakan lagi ndak ya mbak…?huhuhu