Sudah nonton film Mahasiswi Baru? Saya sudah. Film ini sudah tayang serentak mulai 8 Agustus lalu, lho. Saya tertarik nonton karena meliht trailer-nya. Ngakak banget deh, waktu nonton trailernya. Kelihatan banget ini film komedi yang segar. Akhirnya, saya niat banget ke bioskop tepat di hari pertama tayang film ini.
Mahasiswi Tua
Film Mahasiswi Baru berkisah tentang Lastri yang sedang menjalani masa-masa jadi mahasiswi baru. Tentang mahasiswi yang baru masuk aja sih, biasa banget. Namun ini jadi luar biasa karena Lastri itu sudah oma-oma. Iya, umurnya sudah jauh dari muda. Dia ingin kuliah lagi bukan karena sekadar ingin eksis, tapi ada alasan kuat yang membuatnya bertekad belajar lagi.
Hari-hari selama menjadi mahasiswi, Lastri mengalami banyak drama. Banyak hal yang menjadi kendala, baik dari sisi lastri, teman-teman kuliahnya, maupun kampusnya. Maklum lah, ada kecenderungan perlakukan untuk mahasiswi yang sudah tua. Begitu juga sebaliknya. Ada perlakukan yang tidak lazim pada Lastri.
Yang bikin saya gak berhenti ngakak, banyak banget hal lucu yang terjadi. Sebagai oma-oma, tentu saja Lastri sudah tidak pantas lagi pecicilan dengan gaya gaul, tapi perempuan ini benar-benar bisa menyatu dengan teman-temannya yang masih remaja.
Pemainnya Siapa Saja?
Bagi saya, kekuatan film itu salah satunya adalah pemainnya. Saya senang nonton film yang akting pemainnya sudah pasti bagus. Terserah, bintang filmnya mau baru atau lama, yang penting aktingnya keren. Nah, Lastri ini diperankan oleh Widyawati. Siapa pun tahu, Widyawati adalah aktris yang sudah langganan main film sejak puluhan tahun lalu. Jadi, aktingnya nggak diragukan lagi.
Lawan mainnya adalah Slamet Rahardjo. Ini juga aktor kawakan. Dua pemain utama dalam film ini, membuat Film Mahasiswi Baru jadi film berkelas. Saya sempat heran, kok, Widyawati dan Slamet Rahardjo tumben amat main film komedi, ya? Biasanya mereka main film drama, lho. Bahkan mereka dulu langganan dapat penghargaan. Keren banget, kan?
Pemain lainnya adalah Karina Suwandi, Iszur Muchtar, Morgan Oey, Umay Shahab, Mikha Tambayong, dan Sonia Alyssa. Sejak rilm terakhirnya, saya senang lihat aktinya Morgan. Dia itu main serius bisa, main komedi juga bisa. Penampilan di tiap film juga beda-beda, bisa menyesuaikan dengan karakter yang dibawakan. Lalu, Mikha Tambayong. Anaknya teman kerja saya ini perkembangan aktingnya pesat banget. Setelah dia di Gadis Sampul, saya sudah nggak ngikutin infonya lagi karena sudah nggak sekantor juga sama (alm) mamanya. Eh, tahu-tahu sekarang Mikha aktingnya makin bagus. Senang banget saya lihatnya. Sudah cantik, mainnya keren pula.
Ada Pesan Mengharukan
Ini film ringan banget. Sepanjang nonton juga saya ngakak terus. Saya perhatikan, setiap tokoh punya konflik masing-masing. Eh, pas di tengah film, makin kelihatan bahwa konflik mereka sebenarnya berat. Saya terkagum-kagum. Film ringan dan tampak seperti komedi sepenuhnya garapan Monty Tiwa ini ternyata menampilkan masalah yang dalam. Jadi filmnya nggak picisan. Pinter nih, yang nggarap.
Menjelang akhir film, ada pesan bagus yang disampaikan dari ending konflik masing-masing tokohnya. Saya suka banget semua konflik terselesaikan dengan baik. Apalagi pas Lastri menyampaikan pesan, tepat di akhir film. Pesan yang sangat berisi dan mengharukan. Bisa banget ini diterapkan di dalam hidup kita. Jadi, nonton film ini tuh, nggak sekadar buat hiburan, tapi juga ada pelajaran yang bisa diambil.
Yuk, nonton! Jangan kelamaan nanti keburu masa tayangnya habis, rugi, lho!
Leave a Reply