Mengharap ada listrik gratis? Kayaknya nggak mungkin banget, ya. Saat ini saja pasokan listrik masih berasal dari satu perusahaan dan sumbernya dari fosil. Sementara, fosil itu persediaannya dalam memenuhi kebutuhan manusia nggak sampai setengah abad lagi, lho. Wajar ya, kalau harganya semakin mahal. Lalu, nanti kalau fosil-fosil itu sudah habis, masyarakat pakai daya apa untuk listrik?
Makanya, sebelum semua itu habis, kita sudah harus memikirkan daya lain yang bisa digunakan untuk menggantikan fosil. Sebenarnya banyak daya lain yang bisa dikembangkan, yaitu panas bumi, angin, air, dan cahaya matahari.
Adalah Bapak Victor Wirawan. Pak Victor ini punya mimpi, suatu saat energi listrik bisa gratis. Impian yang mustahil sih, sebenarnya. Eh, tapi nggak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini. Sesuatu yang tampaknya sangat tidak mungkin, kalau Tuhan mengizinkan dan manusianya terus berusaha, pasti jadi mungkin.


Dulu, Wright bersaudara juga bermimpi suatu saat bisa menciptakan benda terbang yang bisa mengangkut manusia. Ya jelas, dia dianggap gila oleh orang-orang di sekitarnya, karena hal itu mustahil banget. Lalu, Henry Ford juga bermimpi ingin menciptakan benda yang bisa mengangkut manusia, yang bisa mengalahkan kereta kuda. Dia ditertawakan juga oleh masyarakat. Sebab, zaman itu kereta kuda sudah menjadi alat transportasi yang paling bagus, kuat, mutakhir, dan tak tergantikan.
Berkat ketekunan dan kerja keras mereka, sekarang kita sudah nyaman bepergian pakai pesawat terbang. Kereta kuda pun sudah tidak pernah digunakan sebagai alat transportasi umum, tergantikan oleh mobil yang dulu hanya jadi impian Ford. Terbukti, tidak ada yang mustahil di dunia ini.
Karenanya, Pak Victor nggak ragu bermimpi bisa menciptakan energi yang dapat menggantikan listrik konvensional. Namanya Baran Power. Baran Power bisa memberikan daya daya listrik tetapi energinya berasal dari cahaya matahari, air, atau angin. Jadi nggak menggunakan energi fosil. Bentuknya hanya seperti power bank tapi besar.
Ada beberapa jenis Baran Energy yang sudah bisa kamu dapatkan, yaitu:
Baran Powerwall
Penempatannya di dinding, tapi jangan khawatir dinding rumah jadi jelek karena ditempeli alat ini. Justru alat ini malah menambah nilai estetika sehingga rumah malah jadi tampak lebih elegan. Jadi kayak pajangan, gitu. Baran Powerwall ini menampung daya dari air, angin, panas bumi, dan cahaya matahari. Daya yang terkumpul dan tertampung di Baran Powerwall akan digunakan untuk keperluan di dalam rumah. Lampu, TV, AC, microwave, setrika, pokoknya semua energi yang dibutuhkan di rumah, bisa disalurkan dari Baran Powerwall ini.
Baran EV
Baran energy ini nggak hanya bisa digunakan di rumah, tapi juga di mobil. Namanya Baran EV. Alatnya dipasang di sasis mobil, lalu bisa langsung dioperasikan. Enak ya, kalau perlu nge-charge ponsel atau bawa laptop ke mana-mana, nggak perlu khawatir kehabisan daya.
Baran Property
Pernah nggak ngebayangin tinggal di suatu kompleks perumahan yang sudah tersedia energi listrik yang bukan dari fosil? Nah, Baran sudah menyediakan ini. Ada perumahan tertentu yang sudah bekerja sama dengan Baran Energy, dengan Baran sebagai pemasok dayanya. Jadi enak, nih. Beli rumah sekaligus sudah ada Baran Energy, sehingga kita nggak perlu beli alatnya lagi.

Baran energy ini bisa diandalkan baik dalam hal kekuatan maupun harga. Pertama mau pakai sih, kita memang harus beli alatnya. Hitung-hitung sebagai investasi. Setelah itu, baru kita bisa pakai. Kalau dihitung-hitung, tetap lebih hemat dibandingkan menggunakan listrik konvensional. Bahkan, suatu saat nanti pakai Baran Power ini, listrik akan menjadi gratis. Duh, nggak sabar untuk bisa merasakan masa-masa ini, ya.

Lalu, siapa sih, orang-orang di balik Baran Power ini? Selain ada Pak Victor Wirawan, Baran Energy diolah dan dikembangkan oleh anak-anak bangsa, lho. Mereka masih muda-muda banget. Ada yang masih kuliah, ada juga yang sudah lulus. Semua dari universitas terkemuka di Indonesia dan rata-rata lulus dengan hasil cum laude! Ampun, deh, saya bangga banget sama mereka. Otaknya terbuat dari apa, ya? Sebagian besar dari mereka juga sudah dikontrak oleh beberapa perusahaan besar di luar negeri, untuk membuat alat penampung daya listrik ini. Ada juga yang malah sudah kembali ke Indonesia setelah berkarya untuk pasar luar negeri. Hebat banget, kan?

Leave a Reply