Saya sudah lama nggak makan di Bakmi Naga. Tidak ada alasan tertentu sih, hanya lokasi restorannya agak jauh dari rumah. Selama ini, seingat saya hanya tiga kali saya menyantap bakso segar di restoran itu. Pertama, bersama teman-teman setelah pulang latihan teater. Kedua dan ketiga, bareng teman-teman sekolah.
Sore itu, Sabtu 11 Mei 2013, saya, Mas Rexy dan ayahnya, mampir di Kalibata Plaza. Tujuannya memang ke Bakmi Naga. Berarti, ini kunjungan saya yang keempat kali.
Suasana di Bakmi Naga cukup ramai. Untunglah mereka menyediakan cukup banyak bangku, sehingga saya bisa memilih duduk di sofa yang nyaman. Untuk yang merokok juga disediakan tempat khusus smoking area, di bagian luar.
Dulu, saya sempat berpikir restoran ini menyajikan makanan yang tidak halal. Maklum, namanya aja Bakmi Naga. Asumsinya adalah makanan Cina yang menggunakan bahan-bahan masakan yang belum tentu halal. Tapi, keraguan saya hilang setelah melihat logo halal di setiap cabang restoran. Makannya jadi tenang, deh 😀
Seperti sebelum-sebelumnya, saya selalu memilih bakso tanpa mie (isi 8 butir bakso urat). Berdasarkan pengalaman, saya kesulitan menghabiskan mie-mie itu karena porsinya yang terlalu banyak.
Mas Rexy pesan seporsi pangsit rebus (8 buah pangsit rebus isi daging), ayahnya pesan bakso+bihun dan seporsi otak-otak ikan (isi 5 buah). Kuah bakso yang masih mengepulkan asap, tambah kelihatan nikmat karena cuaca di luar yang gelap dan gerimis.
Untuk minuman, pilihan jatuh pada jus sirsak (saya), jus jambu (Mas Rexy), dan soda susu (ayahnya).
Tanpa menunggu aba-aba, saya langsung menyantap bakso itu. Kuahnya, segaaarrr banget! Apalagi ditambah sedikit saus cabe dan kecap, pusing karena flu pun jadi hilang.
Yang perlu dicatat, porsi makanan di Bakmi Naga ini cenderung banyak. Mas Rexy pun nggak menghabiskan pangsit rebusnya. Akhirnya, saya bertugas menyelesaikannya secara adat (baca: ngabisin!).
Sayang, saya salah pilih minum. Jus sirsaknya terlalu kental, sehingga semakin diminum semakin terasa haus. Saat meracik, mereka memang sengaja tidak menambahkan air agar jusnya tetap asli. Tapi, saya juga urung memesan minuman lain, karena perut sudah sangat penuh!
Saat meminta bill, saya sempat terkejut. Bakso tanpa mi, bakso dengan bihun, dan pangsit rebus masing-masing Rp 20rb. Jus, masing-masing Rp 11rb, dan otak-otak Rp 12rb. Total setelah ditambah pajak, pastinya lebih dari Rp. 100rb. Tapi, saya hanya diminta membayar Rp 14.400!
Waah! Kok, bisa murah banget? Ini serius? Ya serius, lah. Buktinya, saya benar-benar hanya membayar segitu, kok.
Ehm! Terang saja murah. Wong saya lagi ulang tahun. Sehari sebelumnya, saya dapat hadiah ulang tahun dari Radio DFM. Salah satu hadiahnya adalah voucher makan di Bakmi Naga sebesar Rp. 100rb. Dan, sebelum datang ke Bakmi Naga, saya ke kantor Radio DFM dulu untuk ambil vouchernya. Jadi, sebelum pesan makanan di restoran ini, saya tunjukkan dulu vouchernya.
Asyik, kan? ^_^
Leave a Reply