Sejak beberapa tahun yang lalu, kita mengenal penyakit TBC (Tuberculosis). Saya agak terkejut ketika tahu bahwa penyakit yang saat ini familier disebut TB ini masih menjadi bahaya laten. Sebegitu serius kah penyakit ini?
Sangat! Bahkan, kini penanggulangan HIV pun telah bergandeng tangan dengan pencegahan TB. Entah saya yang kurang update atau memang baru ada, ternyata TB memiliki jenis lain, yaitu TB MDR.
Saya sengaja mengulas, berdasarkan berbagai informasi yang saya dapatkan saat mengikuti workshop penanggulangan TB di Bandung, 3-5 Maret 2015 lalu. Inilah ulasan berdasarkan penjelasan dari dr. Prayudi Santoso, SpPD-KP dan dr. Sigit Priohutomo, MP.

TB REGULAR
Inilah jenis TB yang saya kenal sejak dulu. TB adalah penyakit yang utamanya menyerang paru-paru. TB dapat juga menyerang organ tubuh lain seperti tulang, otak, dan lain-lain. Penyakit ini sangat berbahaya bila tidak diobati.
Gejala
Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
Demam yang tidak terlalu tinggi
Berkeringat di malam hari
Berat badan turun
Lesu
Nyeri dada
Cara Penularan
TB menular melalui percikan ludah. Yang perlu diingat, kuman TB tidak menular melalui jabat tangan, pakaian kotor, dan pemakaian peralatan makan secara bersama. Orang dewasa yang terinfeksi kuman TB dapat menulari anak-anak. Sebaliknya, anak-anak yang mengidap TB tidak dapat menulari orang dewasa. Jika ada anak yang positif terkena TB, orangtuanya pun harus memeriksakan diri, karena biasanya anak tertular dari orangtua atau orang-orang di sekitarnya.
Pengobatan
Minum obat setiap hari, selama 6-8 bulan.
Obat yang diberikan ada 4 jenis.
Obat yang diberikan tidak menimbulkan efek samping.
Pengobatan pada TB regular ini disebut DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse).

Pencegahan
Kuman TB dapat menginfeksi tubuh jika daya tahan tubuh menurun. Yang membuat saya merasa lega, kuman TB dapat langsung mati ketika terkena sinar matahari. Jadi, usahakan agar ventilasi rumah, dalam keadaan baik. Buka pintu dan jendela setiap pagi, karena pertukaran udara yang baik dapat mengurangi jumlah kuman TB di udara.
Makanan juga harus diperhatikan. Pilih makanan bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. Selain itu, jauhi rokok dan minuman keras, serta olahraga secara teratur.

Sebenarnya pencegahannya mudah, ya. Tinggal kepedulian kita terhadap diri sendiri dan keluarga saja yang perlu lebih ditingkatkan.
TB MDR
Sesuai namanya, MDR (Muti Drug Resistant), adalah kuman TB yang kebal terhadap obat. Penyakit ini bisa disembuhkan, hanya, proses penyembuhannya memakan waktu lebih lama. TB jenis ini lebih berbahaya daripada TB regular. Namun, jika diobati dengan benar, pasien dengan TB MDR dapat sembuh total.

Pengobatan
Dilakukan injeksi selama minimal 2 bulan, dan minum obat selama 18-24 bulan.
Obat yang diberikan sekitar 15 jenis.
Obat-obatan tersebut menimbulkan efek samping seperti pusing, mual, kemampuan penglihatan berkurang, kemampuan pendengaran berkurang, bahkan dapat menimbulkan halusinasi.
Gejala dan penularan TB MDR sama dengan TB regular.
Bagaimana TB MDR dapat terjadi?
TB MDR dapat terjadi jika kita tertular oleh orang yang sudah menderita TB MDR. TB jenis ini juga bisa timbul jika kita pernah mengidap TB regular tetapi pengobatannya tidak tuntas. Jadi, kalau sekali saja kita terdeteksi mengidap TB, sebaiknya pengobatannya harus benar-benar tuntas. Kita dapat berhenti minum obat jika dokter sudah menyatakah bahwa kita sudah sembuh.




TB HIV
Kita sudah tahu ya, bahwa HIV adalah virus yang mematikan sistem kekebalan tubuh. Virus HIV ini tidak menimbulkan penyakit, tetapi “memberi jalan” kepada penyakit-penyakit lain untuk masuk ke tubuh, karena tubuh dengan sistem kekebalan rendah tidak dapat menolak bibit-bibit penyakit.
Berdasarkan penelitian, penyakit yang paling dulu menyerang tubuh yang sudah tidak memiliki sistem kekebalan adalah TB. Oleh karena itu, para pelaku kesehatan yang menangani kasus HIV kini bergandengan tangan dengan para pengendali TB.
Orang yang terinfeksi HIV disebut ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). ODHA ini belum tentu sudah AIDS, lho. ODHA dikatakan AIDS apabila jumlah sel kekebalan tubuh (sel CD4)nya kurang dari 200. Jadi, kalau CD4nya masih di atas itu, ODHA bisa tetap hidup normal. Hanya, ODHA harus lebih hati-hati menjaga kesehatan.
Virus HIV dapat “dilumpuhkan” dengan terapi minum obat setiap hari, seumur hidup. Rangkaian obat-obatan untuk ODHA ini disebut ART (antiretroviral). Namun, ODHA yang terkena TB, harus disembuhkan dulu TB-nya. Setelah TB sembuh, barulah dapat melakukan terapi ART.
Mengikuti workshop yang dipandu oleh para dokter yang ahli di bidangnya ini membuat mata saya terbuka lebar bahwa TB adalah bahaya laten yang dapat menyerang setiap saat.
Jadi, ayo lawan TB!
Hmm penyakit yang mengerikan mbak. Dulu saya pernah baca, sebenarnya mengonsumsi obat itu hanya memberikan dampak kecil. Yang paling besar adalah psikologi dan cara berpikir seseorang. Intinya kalau kita sakit itu kita sedang dalam keadaan yang tidak seimbang, lalu gimana caranya kita menyeimbangkan keadaan itu kembali. Kalau dia yakin sembuh pasti sembuh. Tapi memang semua tergantung kehendak Allah. 🙂
Betul, Jef. Banyak kasus, efek psikologis memang justru membuat penyakit jadi makin berat. Yang seharusnya penyakit itu bisa cepat disembuhkan, malah makin lama karena. Tapi memang, balik lagi, semua sudah diatur olehNya 🙂
Virus HIV dapat “dilumpuhkan” dengan terapi minum obat setiap hari, seumur hidup. Rangkaian obat-obatan untuk ODHA ini disebut ART (antiretroviral). Namun, ODHA yang terkena TB, harus disembuhkan dulu TB-nya. Setelah TB sembuh, barulah dapat melakukan terapi ART.
saya tidak kuat makan obat mdr satu hari 18 butir dan arv
total 19 butir perhari , alhasil , mual muntah tak dpt di elakkan. berat bdn sy terus menurun rasanya tak punya tenaga lagi.
saya berhenti di dua bulan pengobatan mdr
arv saya lanjut terus
apakah yg akan terjadi?
Semoga segera pulih, ya. Saya do’akan untuk kesembuhan kamu. Yang penting, tetap semangat, ya 🙂
Semoga kita selalu di kasih kesehatan. Amiin
Aaamin …
Obat ut TB laten y apa ni,ko gk d sebutin,gmana cra pengobatan y agar gk aktif wktu kondisi tbh lmah,,
Untuk obatnya hanya dokter yang bisa memberi dan memberitahu, Mas. Jadi kalau memang sudah terkena TB, sebaiknya cepat-cepat ke dokter biar cepat dapat obat 🙂