• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Mungkinkah Penderita Jantung Hidup Normal?

Mungkinkah Penderita Jantung Hidup Normal?

March 11, 2015 Nunik Utami 14 Comments

Jantung. Terus terang, saya sering “lupa” dengan keberadaan organ tubuh yang satu ini. Padahal, jantung adalah organ tubuh yang paling vital. Satu detik saja berhenti berdetak, kehidupan akan ikut berhenti, selamanya.

Diskusi tentang jantung dan penyakit-penyakitnya. Foto by Id Satto - BloggerCrony.
Diskusi tentang jantung dan penyakit-penyakitnya.
Foto by Id Satto – BloggerCrony.

Pada saat yang sama, saya bertanya-tanya, mungkinkah penderita jantung dapat hidup normal?

Dalam seminar Living with Heart Disease yang diselenggarakan oleh Bunda Heart Centre RSU. Bunda, Jakarta, 24 Februari 2015 lalu, dr. Dicky. A. Hanafy, SpJP (K) menjelaskan bahwa penderita jantung dapat bertahan, asalkan mau mengubah gaya hidupnya. Merokok, makan makanan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, mengonsumsi alkohol, dan obesitas, adalah gaya hidup tak sehat yang dapat membuat penyakit jantung semakin berat. Bagi orang yang tidak menderita jantung, gaya hidup tak sehat itu menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung.

Sebagian dari peserta seminar. Foto by Id Satto - BloggerCrony.
Sebagian dari peserta seminar.
Foto by Id Satto – BloggerCrony.
Sambutan dari manager The Hermitage Hotel, tempat seminar ini diselenggarakan. Foto by Id Satto - BloggerCrony.
Sambutan dari manager The Hermitage Hotel, tempat seminar ini diselenggarakan.
Foto by Id Satto – BloggerCrony.
Melani Putria, MC cantik! Foto by Id Satto - BloggerCrony.
Melani Putria, MC cantik!
Foto by Id Satto – BloggerCrony.

Lalu, bagaimana perawatan bagi orang yang tiba-tiba terkena serangan jantung? Suasana The Hermitage Hotel, tempat diselenggarakannya seminar ini, langsung hening. Semua peserta antusias mendengarkan penjelasan lanjutan dari dr. Dicky. Biasanya, penderita akan mendapatkan perawatan di rumah sakit selama tiga hari hingga seminggu setelah terkena serangan jantung. Namun, jika ada komplikasi, perawatan akan lebih lama.

Sambutan dari RSU. Bunda. Foto by Id Satto - BloggerCrony.
Sambutan dari RSU. Bunda.
Foto by Id Satto – BloggerCrony.
dr. Dicky. A. Hanafy, SpJP (K). Penderita jantung dapat hidup normal, lho! Foto by Id Satto - BloggerCrony.
dr. Dicky. A. Hanafy, SpJP (K). Penderita jantung dapat hidup normal, lho!
Foto by Id Satto – BloggerCrony.
dr. Hariadi Hadibrata, SpBTKV. Kelainan jantung dapat ditangani dengan operasi. Foto by Id Satto - BloggerCrony.
dr. Hariadi Hadibrata, SpBTKV. Kelainan jantung dapat ditangani dengan operasi.
Foto by Id Satto – BloggerCrony.

Selain dr. Dicky, ada pula dr. Hariadi Hadibrata, SpBTKV, yang menjelaskan tentang pembedahan jantung. Jadi, penderita jantung akan diteliti lebih lanjut, untuk menentukan perlu atau tidaknya tindakan bedah jantung. Bedah jantung itu sendiri terdiri atas 3 hal, yaitu:

  • Operasi pintas pembuluh darah
  • Operasi perbaikan atau ganti katup jantung
  • Operasi kelainan jantung bawaan

Kamu pilih yang mana?

Wah, sebisa mungkin jangan sampai pernah mengalami, ya. Kalaupun sedang menjalani operasi jantung, sebaiknya tetap menjalankan anjuran-anjuran dokter, pasca bedah jantung, yaitu:

  1. Tetap beraktivitas seperti biasa
  2. Olahraga teratur, pilih olahraga ringan, seperti jalan kaki
  3. Minum obat secara teratur
  4. Melakukan fisioterapi
  5. Cek laboratorium sesuai anjuran
  6. Tidak makan seenaknya
  7. Tidak melakukan olahraga high impact

Oh ya, seluruh peserta seminar ini juga diberikan fasilitas cek kesehatan, seperti kadar gula darah, tensi, kolesterol, dan kadar lemak dalam tubuh. Alhamdulillah, hasil cek saya normal semua. Hanya tensi yang agak rendah, karena saat ini saya sedang flu. Tapi, saya masih penasaran, karena kadang-kadang merasa tiba-tiba sakit di bagian dada selama beberapa detik, dan sulit menarik napas pada saat itu. Pada sesi konsultasi dengan dokter, saya langsung menanyakan hal itu. Menurut dokter, ada kemungkinan maag. Wah, kalau itu sih, sudah nggak perlu ditanya. Meskipun selalu makan teratur, maag saya masih juga sering kambuh. Akhirnya, dokter menyarankan saya untuk tes EKG.

EKG adalah tes untuk mengetahui irama jantung. Tidak semua peserta seminar berkesempatan mengikuti tes ini. Hanya peserta yang memiliki keluhan saja, seperti saya. Saat akan dites, saya agak takut, karena tubuh saya harus ditempeli alat-alat yang terhubung ke pendeteksi irama jantung. Dada, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki saya, dipasang alat yang menurut saya mirip dengan jepitan rambut yang ada di salon saat kita sedang potong rambut. Ternyata, selama tes, saya tidak merasakan apa-apa. Tidak ada rasa sakit sedikit pun. Hanya dalam beberapa menit, tes selesai, dan irama jantung saya sudah terekam. Duh, kalau tahu begini, kenapa tadi harus merasa takut, ya? Maklumlah, saya memang awam :D.

 

Cek kesehatan. Foto koleksi pribadi.
Cek kesehatan.
Foto koleksi pribadi.

 

Konsultasi dokter. Foto koleksi pribadi.
Konsultasi dokter.
Foto koleksi pribadi.
Hasil tes kesehatan. Yes! Kolesterolnya udah turun!
Hasil tes kesehatan. Yes! Kolesterolnya udah turun!

Ketika dokter membacakan hasil rekaman irama jantung, saya tersenyum lega. Irama jantung saya normal. Eh, jadi, rasa sakit di dada yang suka datang tiba-tiba itu, gejala apa, ya?

Setelah ini, timbul lagi pertanyaan di benak saya. Adakah makanan khusus untuk menyehatkan jantung? Ternyata, pertanyaan ini rasanya menjadi “bumerang” bagi saya. Sebab, saya dipertemukan kembali dengan makanan yang menurut saya tidak enak, tapi sangat berguna bagi kesehatan jantung.

Oat! Ya, oat! Beberapa waktu lalu, adik saya membelikan satu pack besar Quaker Oat. Berhubung saya tidak suka rasanya, saya taruh saja di dalam lemari pendingin. Eh, tapi, saya tertarik dengan demo cara memasak Quaker Oat di seminar ini. Hasil olahannya pun dibagikan, dan saya mencobanya. Ya, ampun! Rasanya enak! Kesimpulannya, saya harus bisa mengolahnya dengan baik. Kalau diolah menjadi bubur manis atau bubur ayam, rasanya jadi enak banget!

Ah, saya jadi ingat Quaker Oat di rumah. Bodohnya saya, makanan sepenting itu hanya teronggok di dalam lemari pendingin selama berbulan-bulan! Tapi, sekarang saya akan mencoba berbagai resep sedap dari Quaker Oat. Demi jantung yang lebih sehat.

Artikel, Events gaya hidup, jantung, kesehatan, penyakit, seminar

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. irmasenja says

    March 11, 2015 at 05:09

    Saya pernah dites jantung jg mak krn sering nyeri dada… kdg saya siapkan oat jg untuk sarapan suami 🙂

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 11, 2015 at 05:21

      Kalo aku malah baru mau belajar suka oat. Hihihi … telat, ya.

      Reply
  2. Maya Siswadi says

    March 11, 2015 at 07:48

    Aku justru sukaaa banget oat, sayang keluarga ga begitu doyan. Oat bisa dijadiin cookies atau cake juga kan ya

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 11, 2015 at 11:54

      Waahh kok bisa suka banget, sih? Kan agak kasar dan hambar, ya. Naah, kalo dijadiin cookies atau cake, aku suka. Karena ada rasa manisnya 🙂

      Reply
  3. Elisa Koraag says

    March 13, 2015 at 08:37

    Nunik, baca tulisan ini menyadarkan aku. Jantung organ yang penting untuk diperhatikan. Kerja berat banget eh kita lupa kalau ada jantung. terima kasih ya.

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 13, 2015 at 13:19

      Sama-sama, Mbak Icha. Aku juga sering lupa dengan keberadaan organ ini. Padahal no 1 yang terpenting ya.

      Reply
  4. fanny fristhika nila says

    March 14, 2015 at 17:28

    adiknya suamiku kedetect sakit jantung bawaan saat umurnya 1 thn… dan lgs divonis umurnya hanya 12 thn, walopun ternyata bertahan kurang dri 8 tahun 🙁 Makanya suka kuatir ama suami akunya… pernah aku coba bikinin quaker oat, tp dia ga doyan -__-. Tapi emg akunya blm jago jg bikinin spy rasanya jd lebih enakan mba…Mw cari2 lg resep bikin oat yg enak ah

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 15, 2015 at 08:23

      Tapi balik lagi ya, Mbak. Takdir nggak bisa disesali. Tinggal yang masih sehat yang harus peduli, untuk tetap sehat 🙂

      Reply
  5. billy sutedja says

    March 16, 2015 at 13:09

    Dari hasil GMC, didapati “ada pembengkakan jantung disebelah kiri dan diduga peyumbatan pebuluh darah”. Atas kasus ini, saya putuskan utk merubah pola makan dan hidup saya, menjadikan diri “VEGETARIAN”, disamping rutin OR Jalan pagi +/- SATU JAM”. Saya ada catatan apa untung/faedah VEGE. Bisa contact E-mail saya. Tk. @16315#20:10

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 17, 2015 at 02:45

      Wah, perubahan pola makan dan pola hidupnya inspiratif. Jadi sebaiknya kita menyadari dari sekarang ya, Pak. Jangan tunggu sakit dulu. Terima kasih sharingnya, Pak 🙂

      Reply
  6. aldi says

    March 16, 2015 at 13:24

    saya mau nanya dokter.
    ibu saya klau udah berfkir msalah rumh tangga..atau ada msalah….
    perasaan dia mulai gak enak,kplanya mulai sakit…jatungnya mlai bertak tinggi,..
    itu knpa y…tolong jwbannya….dok

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 17, 2015 at 02:46

      Saya bukan dokter, Pak Aldi 🙂 ini saya sharing tentang workshop yang saya ikuti. Mungkin bisa langsung konsultasi ke dokternya 🙂

      Reply
  7. Arifah Abdul Majid (@arifah_feibiii) says

    March 19, 2015 at 04:00

    Kalau makan Oat tanpa apa2 ya memang gak enak mbak :p Tambahin aja gula aren, keju, atau coklat, pas masaknya, praktis tapi enak dan sehat 🙂

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 20, 2015 at 15:25

      Naah, ide bagus, nih. Semoga banyak yang baca komen ini, ya 🙂

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • APLI Hari Kedua: MLM Dilarang Berjualan di Marketplace
  • Pijer? Apa itu?

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis