Kalau masuk ke spa, saya terkesan dengan pengharum ruangan yang digunakan. Wanginya nggak seperti pengharum ruangan biasa, karena mereka menggunakan aromaterapi. Bahkan, ada restoran yang juga mengggunakan aromaterapi, sehingga harumnya khas.
Dari dulu saya suka wangi-wangi aromaterapi. Maka, saya juga menggunakannya di rumah. Tujuannya untuk meredakan stres dan membuat suasana hati lebih tenang dan nyaman. Maklum, saya ini orang yang (sok) sibuk dan jarang bisa kerja sambil mendengarkan musik. Jadi, pereda stres-nya menggunakan wewangian, bukan pakai musik.

Dari berbagai artikel yang saya baca sejak zaman SMP, ada beberapa aromaterapi yang saya sukai. Saya cukup membeli aromaterapi berupa minyak essensial yang banyak dijual di mall.
Aromaterapi ini saya gunakan dengan cara membakarnya menggunakan tungku kecil. Itu lho, tempat dari keramik yang bagian bawahnya ada lubang untuk meletakkan lilin dan atasnya ada wadah untuk menaruh minyaknya. Kita tinggal menghirup uapnya untuk mendapatkan manfaat minyak tersebut.
Inilah 5 aromaterapi yang sering saya gunakan, untuk meredakan stres:
1. Cempaka
Wanginya enak banget. Mencium aroma ini, saya merasa seperti berada di tengah hutan yang penuh kayu, rumput, dan daun-daunan. Menenangkan banget. Biasanya saya pakai saat sedang banyak pekerjaan. Aroma cempaka membuat saya lebih sabar dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Lemon
Aromanya membuat semangat. Begitu mencium minyak essensial beraroma lemon, rasanya jadi antusias banget ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini dan itu. Jadi, hindari memakai aroma ini menjelang tidur. Alih-alih santai dan ketiduran, kamu malah semangat bekerja.
3. Kayu Manis
Sesuai namanya, wanginya sedikit manis. Wangi ini mengingatkan saya pada secangkir cappuccino. Dulu, saya sering membubuhkan bubuk kayu manis di atas cappuccino, setiap akan mulai bekerja. Aroma kayu manis ini membuat hati terasa hangat dan tenteram.
4. Lavender
Nah, yang ini sangat cocok digunakan menjelang tidur. Biasanya, saya masih suka semangat bekerja meskipun sudah dini hari. Pikiran masih asyik mengolah kata-kata dan belum ada niat tidur. Untuk menghindari begadang sampai pagi, saya membakar minyak essensial beraroma lavender. Tak lama setelah itu kantuk pun datang, dan … zzz ….
5. Cendana
Nama kerennya adalah sandalwood. Konon, minyak essensial ini lebih mahal dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, agak susah didapat. Tapi, saya mudah saja dapatnya. Kalau tidak ada di mall ya beli saja di online shop. Wajar sih, banyak yang suka aroma ini. Wanginya lembut, menenangkan, dan membantu mengurangi stres.


Sebenarnya saya masih penasaran dengan wangi melati. Katanya wanginya bisa membantu mengilangkan pegal. Tapi, saya belum berani memakainya. Takut pas bakar, ada makhluk lain yang ikut hadir :D.
Saya juga pengen coba minyak essensial vanila yang katanya bisa menimbulkan perasaan nyaman, peppermint yang meredakan rasa lelah, dan mawar yang berfungsi sebagai … afrodisiak!
Kalau saya paling senang aroma mawar, Mbak Nunik. Nah malam-malam sambil nulis terus memanaskan minyak mawar di kolong meja, duh, surga banget rasanya ๐
Waah, saya mau coba, aah. Tadinya saya pikir, mawar ini wanginya “bunga banget”, tapi setelah dipikir-pikir lagi, wanginya kan enak, ya. Ada kecut-kecut segernya ๐