• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Tips / 5 Tips Agar Freelancer Banjir Job

5 Tips Agar Freelancer Banjir Job

September 4, 2015 Nunik Utami 49 Comments

Tips ini penting banget untuk kamu yang menjalani hidup sebagai freelancer. Berbeda dengan karyawan yang pekerjaannya sudah tetap dan pasti setiap harinya, freelancer harus terus kreatif mencari pekerjaan agar pemasukan jalan terus.

Banyak yang bilang jadi freelancer itu enak, karena jam kerjanya bisa diatur sendiri dan tidak bertanggung jawab pada bos. Yang ini perlu saya luruskan, ya. Okelah, jam kerjanya bebas dan tidak bertanggung jawab pada bos, tapi … hmm … kamu harus baca dulu di bawah ini biar ada gambaran, ya.

busy freelancer

Inilah 5 tips agar freelancer banjir job:

1. Jangan hanya terpaku pada satu bidang

Misalnya, kamu adalah penulis. Usahakan jangan hanya menerima job menulis naskah saja. Carilah job lain yang juga masih seputar dunia menulis. Contoh, menjadi penulis artikel, menjadi blogger yang mereview produk, menjadi buzzer di media sosial, menjadi guru ekskul menulis, menjadi trainer penulisan, menjadi narasumber di dunia menulis. Biasanya honor menulis buku itu baru turun sekitar empat sampai enam bulan sekali. Sebaiknya kamu cari pekerjaan tambahan yang honornya turun setiap bulan agar keuangan stabil. Sekarang banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan dengan sistem remote. Kamu bisa kerja di mana saja dengan jam kerja 8 jam per hari, dengan gaji bulanan. Selain itu, cari juga tambahan pekerjaan lain agar kamu punya penghasilan “kagetan”.

2. Manfaatkan media sosial

Mulailah berhenti menggunakan sosial media untuk curhat belaka. Sebaliknya, kamu harus memanfaatkan media sosial untuk mencari uang. Gabunglah di grup-grup yang “serius”. Misalnya, grup editor dan penerjemah freelance, grup blogger, grup wiraswasta, dan lain-lain. Di grup-grup itu banyak info tentang lowongan pekerjaan. Kamu bisa dapat banyak pekerjaan dari sini. Akun media sosialmu juga sudah seharusnya digunakan untuk hal-hal yang membuatmu semakin banyak dilirik oleh para pencari kerja. Sharing tips penting dan sharing hasil posting blogmu di media sosial adalah dua di antara banyak contoh yang dapat membuatmu dilirik para pencari kerja.

3. Bertemu banyak orang

Seringkali info lowongan pekerjaan datang dari obrolan-obrolan ringan bersama teman. Bagaimana pun, networking itu sangat penting. Kalau kamu sering bertemu banyak orang, sangat mungkin banyak info pekerjaan yang kamu dapatkan. Bagaimana kalau kamu tidak suka mobilitas tinggi? Kamu bisa menjalin pertemanan di dunia maya, kok.

4. Cari di internet

Rajin browsing pekerjaan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan pengalaman, saya dapat info pekerjaan dari internet. Semua ini bisa dilakukan sendiri, tanpa harus banyak tanya sana-sini.

5. Rajin ikut pelatihan

Yang ini tak kalah penting. Semakin tinggi kemampuanmu, semakin banyak pula teman atau orang lain yang tertarik mengajakmu bekerja sama. Sekarang ini banyak pelatihan gratis, lho. Kamu bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin.

networking

PERINGATAN!

Inilah inti dari tulisan ini. Menjadi freelancer itu sudah pasti ada masa-masa sepi order. Sebaliknya, sering juga banjir order. Yang tidak terlalu disadari banyak orang, saat kita menjadi freelancer, cenderung mengambil terlalu banyak pekerjaan. Kita tidak sadar bahwa kita bisa overload. Dengan tenaga yang ada batasnya dan waktu yang sudah tidak bisa ditambah menjadi lebih dari 24 jam sehari, mana cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan?

Kita buat simulasi, ya.

Pekerjaan A harus dibuat setiap hari, deadline setiap hari. Sebut saja tanggal 1, 2, 3, 4, 5.

Pekerjaan B dibuat seminggu 3 kali, deadline tanggal 1, 3, 5.

Pakarjaan C harus selesai tanggal 3

Pekerjaan D harus selesai tanggal 5.

Lihat, deh! Tanggal 3 dan 5, dalam sehari kita harus menyelesaikan 3 pekerjaan. Itu kalau kita hanya ambil 4 pekerjaan (A, B, C, D) dalam seminggu. Kalau lebih, ya beban pekerjaan lebih besar juga.

Sekarang, kembali lagi soal waktu dan tanggung jawab. Kalau dalam sehari harus menyelesaikan 3 pekerjaan sekaligus, apakah ini namanya kamu bisa mengerjakan pekerjaan kapan saja? Tetap saja dalam sehari kamu akan sangat sibuk. pekerjaan A dikerjakan pagi hari, pekerjaan B dikerjakan siang hari, dan pekerjaan C dikerjakan sore hari.

Ingat, lho! Freelancer itu kerjanya di rumah. Yang mana kamu tetap harus mengerjakan pekerjaan rumah, seperti membereskan rumah, menyiapkan makanan, mengurus anak, memberi arahan asisten rumah tangga soal bahan masakan yang harus dibeli, menyiapkan bahan prakarya anak, dan lain-lain.

Soal tanggung jawab. Oke, kamu tidak bertanggung jawab pada bos. tapi, 3 pekerjaan itu harus kamu kirim ke orang lain, kan? Jadi, meskipun tidak punya bos, kamu tetap bertanggung jawab pada klien. Kliennya itu beda-beda, lho. Mereka nggak ada yang mau tahu kamu punya tanggung jawab pada orang lain lagi di hari yang sama. Yang penting pekerjaan ke dia selesai hari dan jam itu juga.

Gimana? Alih-alih bisa bebas, freelancer itu jam kerjanya nyaris 24 jam.

Bagi freelancer, banyak job itu masih bisa diusahakan. Tapi, kemampuan mengukur diri sendiri dalam soal tenaga dan waktu, sering terlupakan. Nggak banyak orang yang bisa mengerti saat kamu overload. Saya baru saja mengalami hal ini. Dan ketika titik overload ini sudah ada di puncaknya, kemungkinan kamu akan sangat kelelahan dan mudah stres, serta merindukan suasana dan ritme yang dahulu pernah kamu rasakan.

Ngantor lagi.

Tips freelancer, job, lowongan pekerjaan

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Maya Siswadi says

    September 14, 2015 at 02:54

    Memang jadi emak-emak yang memilih jadi freelancer itu ga sekedar harus pintar mengatur waktu tapi harus pintar juga mengukur kemampuan diri yaa, karena waktunya terbagi-bagi urusan rumah.
    Kalau laki-laki yang memilih jadi freelancer, kira-kira seribet emak-emak ga ya?

    Reply
  2. Nefertite Fatriyanti says

    September 14, 2015 at 12:38

    Menjadi freelancer memang fleksibel, syukur-syukur kita pinter atur waktu ya
    Thanks infonya, cakeeep

    Reply
  3. TITIS AYUNINGSIH says

    September 15, 2015 at 15:31

    Yeaaah…semangat memperlebar networking ^^

    Reply
  4. Windah says

    September 15, 2015 at 15:32

    Wah, bermanfaat banget buat aku.

    Reply
  5. Abah Raka says

    September 15, 2015 at 15:42

    Artikel ini nih yang saya cari, biar lebih pede jadi freelancer

    Reply
  6. Donna Imelda says

    September 15, 2015 at 15:53

    Suka nih dengan artikel ini. Thanks for sharing, Nunik. Jadi bukan soal kantoran atau freelancer ya, manajemen waktu ternyata nggak gampang saat nggak ada boss dan waktu yg terbatas itu harus kita atur sendiri. Mumet hehehe

    Reply
  7. inda chakim says

    September 15, 2015 at 16:12

    makasih tipsnya emaakk, ntr kalau udh jd freelancer aku praktekin dah yak

    Reply
  8. Choirul Huda says

    September 15, 2015 at 16:13

    “Gimana? Alih-alih bisa bebas, freelancer itu jam kerjanya nyaris 24 jam.”

    he he he
    betul juga mbak
    tapi kayaknya asyik kali ya dapat banyak job yang bersamaan, apalagi bisa selesai pas “injury time” πŸ™‚

    Reply
  9. @Mukhofasalfikr says

    September 15, 2015 at 16:28

    assalamualaikum mbak nunik utami salam

    saya sedang berproses untuk itu dan tips tps dari mbak bagus bagus. saya melaksanakan tugas di atas akhir akhir ini.

    salam sukses @Mukhofasalfikr

    Reply
  10. Oline says

    September 15, 2015 at 16:39

    Memang tantangan terbesar freelancer adalah banyak job kudu pinter2 maintain waktu ya.

    Reply
  11. Dwi Puspita says

    September 15, 2015 at 16:57

    wah makasih banyak mbak masukannya..ini yg kerja dikantoran malah pengen jadi freelancer πŸ™ memang serba bingung ya hidup itu….

    Reply
  12. Lita Chan Lai says

    September 15, 2015 at 17:27

    Wah, sangat bermanfaat.
    Kadang freelancer ku tidak hanya menulis. Kadang kegiatan lapangan.
    Kalo fokus di menulis asyik banget tuh….

    Reply
  13. Hidayah Sulistyowati says

    September 15, 2015 at 17:48

    Saya udah ngalami, DL barengan jadi kurang fokus bikinnya.

    Makasih sharingnya, mba Nuniek πŸ™‚

    Reply
  14. Titi Alfa Khairia says

    September 15, 2015 at 18:18

    Intinya, managemen waktu dan energi ada pada kendali kita sendiri ya mba

    Reply
  15. dWi says

    September 15, 2015 at 18:22

    menemukan ritme yg ssi dgn yg kita pengenin, smua org jg maunya gt ya mak. Balik lg ke tujuan kita semula, mantapkan niat semula kemudian raih apa yg diniatkan diawal td. Klise kelihatannya, tp ya itu tadi…niat. Atau mau balik lucing ngantor lagi πŸ™‚

    Reply
  16. Vivi Nafisah says

    September 15, 2015 at 18:51

    Waahh.. menarikk..
    Setuju banget mba..
    Kalau aku seringkali tanya dl timeline nya mba.. supaya bs ukur diri dan ga bentrok deadline… suka keteter emang.. yang kasian anak kan kalo gt…

    Reply
  17. Uci says

    September 15, 2015 at 19:18

    Trims mak tipsnya. Manage waktu adlh bosnya yaaah hehee. Kalau udah free urusan rumah, lbih tenang ngerjainnya yah mba

    Reply
  18. evisrirezeki says

    September 15, 2015 at 19:49

    Jadi freelancer memang harus bisa menakar kemampuan. Iming-iming mendapat banyak pekerjaan dalam waktu serentak agaknya harus ditimbang-timbang. Mencegah overload tadi. Makasih tipsnya. Mbak πŸ™‚

    Reply
  19. Fenny Ferawati says

    September 15, 2015 at 20:04

    Iya kadang terlalu banyak ambil job jadi bingung kapan yang ngerjain, hahahaha

    Reply
  20. Shintaries Nijerinda says

    September 15, 2015 at 20:33

    Enaknya sih bisa liburan kapan aja
    ngga enaknya, hmmm pas liburan dikejar deadline wkwkwkwk

    Reply
  21. riawani elyta says

    September 15, 2015 at 20:53

    Intinya jadi freelancer harus pinter manaj waktu n juga duit ya mbak. Krn ada masa banjir ada masa kemarau. TFS mbak πŸ™‚

    Reply
  22. Ratna says

    September 15, 2015 at 20:58

    Jadi Boss bagi diri sendiri itu lebih menantang ya, mba ?
    BAnyak opsi, tinggal kitanya aja, balik lagi mau jadi freelancer yang seperti apa πŸ™‚

    Reply
  23. anissa novita says

    September 15, 2015 at 21:00

    ternyata kayak gitu ya jadi freelancer
    makasih tips nya mak πŸ™‚

    Reply
  24. putri says

    September 15, 2015 at 21:08

    wuah keren neh artikelnya πŸ™‚

    Reply
  25. rita asmaraningsih says

    September 15, 2015 at 21:54

    Sebagai freelancer kita mesti jeli melihat peluang ya Mba.. Kudu punya target agar job mengalir dan mendapatkan honor.. Makasih sharring dan tipsnya ya…sangat bermanfaat bagi freelancer seperti diriku…

    Reply
  26. Efi Fitriyyah says

    September 15, 2015 at 23:46

    Menjaga attitude di sosmed juga penting ya, mbak πŸ™‚ Karena itu juga jadi branding . Lalu bener nih manage waktu. Kalau uah overload harus realistis menentukan skala prioritas. Wayahna kata urang sunda mah skip dulu acara kalau banyak deadline. *tunjuk bayangan sendiri di cermin*

    Reply
  27. Riski ReeNgan says

    September 16, 2015 at 04:12

    Benerlah itu, jam kerja yang tidak mengikat justru bisa jadi bumerang ya kalau tidak diatur dengan baik..
    Terimakasih tipsnya Ka Nuniek.. ! ^_^

    Reply
  28. Sandi Iswahyudi says

    September 16, 2015 at 04:37

    jadi freelance bsia jadi pilihan laki-laki untuk bekerja. Namun juga harus dilihat juga apakah ddalam 1 bulan bisa cukup hehe

    Reply
  29. Orin says

    September 16, 2015 at 05:09

    Mbak Nuniiiik, berilah aku pekerjaaaan hihihhi. Terima kasih tipsnya mbak, ngalamin bgt tuh 3 project deadline-nya sama, dan sutrissss πŸ˜€

    Reply
  30. Astri Damayanti says

    September 16, 2015 at 07:36

    Duduk manis di pojokan karena bangku depan dah penuh ………. *sengaja komen dulu … baca belakangan … wkwkkwkwkwkkw
    Any way … thanks ya artikelnya … kayaknya cocok buat vitamin pagi ini

    Reply
  31. Nadia Khaerunnisa says

    September 16, 2015 at 08:45

    Suka sekalii, makasih sudah di share terutama soal pentingnya networking dan optimalisasi sosmed.
    Soal manajemen waktu itu pernah ngerasain. Dan kalo untuk kerjaan yg membutuhkan inpirasi, kayak nulis, stres itu yg malah mestinya bisa diantisipasi karena bisa bikin ide mentok.

    Reply
  32. inai inong says

    September 16, 2015 at 09:14

    Aku lagi malas nulis buku, mulai melirik blog lagi, semoga bisa berkemban jadi profesi juga. Tips nya ngena banget, thanks, Nik.

    Reply
  33. Dewi Rieka says

    September 16, 2015 at 09:21

    Alhamdulillah niiik..seru yaa jadi freelancer, gue banget tipsnya hihihi rajin ikut pelatihan buat jalin networking hehe…ada masa rame transferan ada masa krik krik padahal tagihan jalan terus wkwkwk curcool…sehat selalu cintaa miss yuu

    Reply
  34. nurlienda says

    September 16, 2015 at 09:58

    Yes, become a freelancer is lot of joyful but also a challenge.
    Mengukur kemampuan diri agar tidak overload itu butuh space.
    Thanks for sharing πŸ™‚

    Reply
  35. momtraveler says

    September 16, 2015 at 12:06

    Ibu/dosen/blogger/freelancer… alamaaakk mumet ngatur waktunya mbak tapi aku juga pengen nekunin dunia freelance ini. Tfs ya… ngatur waktu itu emang key word nya ya

    Reply
  36. dela visa says

    September 16, 2015 at 12:28

    tulisannya bermanfaat banget buat saya yg baru banget menjajaki freelancer. hihi..
    makasih mba Nunik πŸ™‚

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:41

      Sama-sama, Mbak Dela. Selamat menikmati dunia freelancer πŸ™‚

      Reply
  37. Cheeqa says

    September 16, 2015 at 12:38

    Aku… freelancer pemula mak… Tipsnya membantu banget… Trims yah…

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:40

      Sama-sama, Mak. Welcome to the jungle, ya ^^

      Reply
  38. irma essanovia says

    September 17, 2015 at 02:07

    Bener banget mbk… Klien enggak mau tahu internet abis kuota, anak sakit, ada tamu mendadak, dll. Pokoknya setor JOB. TFS. Salam kenal πŸ˜‰

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:39

      Iya, betul. Mereka tahunya ya kita harus profesional. Nggak peduli sama kendala-kendala. Salam kenal juga, Mbak Irma πŸ™‚

      Reply
  39. Hilda Ikka says

    September 18, 2015 at 06:07

    Sekalipun kerja di rumah, tetep bukan berarti sante-sante… Yang ada malah kita harus pintar-pintar manajemen waktu yah, biar urusan kerja dan rumah bisa dikerjakan sesuai porsinya masing-masing. πŸ™‚

    Nice sharing Mbak Nunik, makasih. πŸ™‚

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:37

      Betul banget, Mbak. Bahkan kerja dari rumah itu tantangan banget. Sama-sama ya, semoga infonya berguna πŸ™‚

      Reply
  40. Ratna Dewi says

    September 18, 2015 at 14:55

    Wah berguna banget nih dan harus banyak belajar dari para freelancer2 senior yang udah pada berpengalaman…

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:26

      Selamat belajar, Mbak ^^

      Reply
  41. Travel Blogger Indonesia says

    March 13, 2018 at 08:27

    Keren banget yang berani ambil full freelance. Saya mah masih jadi sampingan freelance nya?

    Reply
  42. Tuty prihartiny says

    March 13, 2018 at 09:41

    Mbak…kalau pas kebanjiran job tapi sejenis, kumaha atuh?

    Reply
  43. swwmutiara says

    March 13, 2018 at 18:08

    Time management, maintain social media, networking, ternyata ga cuma sekedar waktu yang fleksibel yah Mba Nunik.

    Reply
  44. Ifa Mutia says

    March 13, 2018 at 19:47

    Terima kasih tips kerennya..
    Jajakin satu satu pekerjaan free lance..
    Sepertinya menjanjikan..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pijer? Apa itu?
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis