Kamu hobi traveling? Pasti harus siap dengan pengeluaran besar, dong. Iya, kan, tiket pesawat saja harganya lumayan. Apalagi kalau perginya dari Jakarta ke Indonesia timur. Harga tiket pesawatnya bisa-bisa jauh lebih mahal daripada ke luar negeri. Bahkan, sangat mungkin harga tiket pesawat lebih besar daripada biaya seluruh perjalananmu ke tempat itu.
Biar hobi traveling tetap tersalurkan dan selalu ada uang, ada triknya. Jadikan acara jalan-jalanmu sebagai sumber penghasilan. Caranya gimana? Jadikan tulisan, lalu kirim ke majalah, web, atau sekalian jadikan buku. Tampaknya memang mudah, tapi kamu harus sedikit usaha agar tujuan ini tercapai. Apa saja usahanya?
Membuat Tulisan dengan Menggunakan Rasa
Ketika sedang traveling, jangan hanya bertujuan untuk ambil foto lalu memamerkannya di media sosial. Ya foto sih, boleh-boleh saja tapi jangan lupa untuk menikmati suasana. Buat apa? Buat menggali rasa. Jadi, nanti sepulang traveling, sudah punya rasa yang penuh, yang bisa dituangkan saat menulis.
Saya pernah ikut workshop menulis dengan rasa, bersama Mbak Dini Fitria. Mbak Dini adalah jurnalis sekaligus traveler. Beliau menuliskan kisah-kisah perjalanannya. Nah, untuk bisa menghasilkan tulisan yang memiliki rasa, kerahkan panca indera.
Rasakan suasana tempat liburan. Hirup aroma sekitar. Tangkap dan rekam suara-suara yang ada, ke dalam hati, pikiran, dan perasaan. Lihat pemandangan dengan benar dan fokus. Rasakan cuacanya, angin yang menyentuh kulit, dingin yang membuat menggigil, atau apa pun yang terasa di tempat tersebut. Pekerjakan seluruh panca indera agar segalanya terserap sempurna.
Masih sulit memulai membuat tulisan? Rancanglah dahulu tulisanmu. Tentukan tema, premis, alur, wants and needs, value, dan goal.
Internet Jangan Lupa
Ke mana pun kamu traveling, pasti butuh internet. Koneksi jaringan memang sudah menjadi kebutuhan utama. Biasanya traveler sangat butuh koneksi internet untuk upload foto-foto saat liburan, ke media sosial. Namun, sebenarnya, fungsi internet ketika sedang liburan, lebih dari itu. Kamu bisa menyimpan atau mem-back up data yang penting, langsung ke internet. Biar aman dan data nggak hilang. Namanya juga lagi jalan-jalan, mungkin saja ada sesuatu yang bikin nggak enak. Misalnya, ponsel hilang, padahal semua foto ada di ponsel. Sempatin back up data, deh. Kirim fotonya ke email, google drive, atau drop box.
Selain itu, internet juga dibutuhkan untuk mencari alamat atau tempat yang dituju. Browsing-browsing tempat asyik, tentu saja pakai internet. Apalagi kalau kamu perginya nggak direncanakan sebelumnya, main berangkat saja dan baru menentukan tempat-tempatnya sambil jalan.
Masalahnya, kalau pergi ke luar negeri, internet suka susah, ya. Hari gini, sulit banget kalau nggak ada internet, soalnya semua serbadigital. Banyak negara yang nggak menyediakan wifi gratis di mana-mana. Sementara, pakai sim card di negara setempat seringkali mahal banget.
Nggak usah bingung. Sekarang sudah ada JavaMifi yang bisa dibawa jalan-jalan ke mana pun, termasuk luar negeri. JavaMifi adalah wifi rental yang bisa dipesan siapa pun, baik traveler dari Indonesia yang jalan-jalan ke luar negeri maupun traveler luar negeri yang lagi jalan-jalan di Indonesia. Jadi ini tuh, kayak mifi, gitu.
Harganya sewa wifi ini gimana? Terjangkau banget! Nih, silakan aja cek di sini. Kamu tinggal pilih negaranya, lalu pesan sewa wifi luar negeri sesuai negara yang dituju. Mau dapat diskon? Pesan wifi rental ini pakai kode voucher NunikUtami10 biar bisa dapat diskon 10%.
Kuliner, Wajib Dicoba
Traveling ke mana pun, pasti ada kuliner yang khas. Jangan lupa hunting kuliner-kuliner di setiap tempat yang kamu kunjungi. Selain pemandangan dan suasana alamnya, kuliner ini daya tarik tersendiri. Kamu harus cobain kuliner-kulinernya. Nggak harus semua sih, karena mungkin saja satu daerah yang kamu kunjungi punya buanyaaak banget jenis kuliner. Kalau nggak memungkinkan, cobain beberapa saja yang khas. Misalnya nih, lagi di daerah Jawa, coba ulas makanan yang unik. Misalnya, nasi tumpeng.
Nasi tumpeng memang bukan hanya khas makanan di daerah Jawa. Di Jakarta juga ada. Asal usul nasi tumpeng memang dari daerah Jawa. Dulu, nasi tumpeng dibuat sebagai tanda terima kasih kepada para Dewa yang telah memberikan kehidupan. Sekarang, tumpeng dibuat tetap untuk mengungkapkan rasa syukur, tapi kepada Tuhan YME.
Di Jakarta ada Royal Tumpeng. Nasi kuning dengan bentuk kerucut dan dihiasi aneka lauk pauk ini memang sudah menjadi kuliner khas Indonesia, yang ada di mana pun, termasuk di Jakarta. Kamu yang berasal dari daerah dan sedang jalan-jalan ke ibukota, boleh banget nih, mengulas tentang nasi tumpeng, khususnya Royal Tumpeng.
Internet yang memadai, kuliner yang menyenangkan, bisa menjadi tulisan cantik yang punya rasa dan mengundang selera pembaca. Semua itu bisa “dijual” ke berbagai media.
Sudah bikin tulisan hasil traveling? Coba saja “lamar” ke maskapai-maskapai. Siapa tahu dinyatakan layak muat. Honornya bisa buat traveling lagi, deh. Traveling dan tetap menghasilkan, siapa sih, yang nggak mau?
“Menggali rasa”
Nah, istilah yg pas banget. Langsung jadi kebayang panasnya terik matahari Pantai Selatan dan embun dingin waktu nonton sunrise di Bromo hehe
Oiya JavaMifi ini sewanya dihitung dari alat diterima sampai hari dibalikin kan mbak?
Kulihat lewat link-nya, harganya murah2 banget. Asik juga ya hehe