Hei! Kangen dibisikin “all around you”, nggak? Saya kangen banget. Sudah setahun lebih nggak nonton film di bioskop, akhirnya sekarang saya memberanikan diri untuk nonton. Bagaimanapun, sekarang sudah masa new normal. Sudah waktunya kita kembali hidup normal, dengan tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
Film pertama yang saya tonton di bioskop di masa pandemi ini adalah “Tarian Lengger Maut”. Saya nontonnya di Plaza Senayan. Untuk menjaga kesehatan, selama di bioskop, jangan pernah melepas masker dan saya mengharuskan diri pakai hand sanitizer secara berkala.
Film Thriller
Saat membaca judulnya, tadinya saya mengira ini adalah film horor. Bayangan saya, akan ada hantu-hantu yang muncul di sepanjang film dan membuat saya ketakutan di bioskop. Ternyata, tidak. Ini bukan film horor tapi film thriller.
Cerita bermula ketika dr. Jati bertugas di Desa Pagar Alas. Pada saat itu mulai terjadi keanehan di desa tersebut. Beberapa penduduk desa hilang satu persatu. Hal ini bikin penduduk desa merasa aneh dan bertanya-tanya. Ke mana para penduduk yang hilang itu?
Di sisi lain, ada Sukma. Dia adalah penduduk desa yang baru akan mulai menjadi penari lengger. Sebagai primadona desa, penampilan Sukma sangat ditunggu-tunggu oleh para penduduk. Sukma juga sedang berusaha mendapatkan indang. Indang adalah guardian spirit untuk penari.
Film ini penuh dengan adegan seru yang membuat saya deg-degan terus. Saya aja sampe nggak berani kedip, bahkan hampir nggak bergerak, takut ketinggalan adegan. Dari pertama sampai akhir, nontonnya seru banget.
Mengangkat Budaya Lokal
Buat saya, daya tarik utama film ini adalah mengangkat budaya lokal. Tari lengger itu berasal dari Banyumas. Film ini juga mengambil latar di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Saya menikmati banget dialog-dialog yang diucapkan dengan dialek khas Banyumasan yang medok.
Adegan di dalam film ini juga penuh dengan tari-tarian yang dibawakan oleh perempuan-perempuan setempat. Terasa magis banget. Apalagi saat Sukma yang menari. Pengambilan gambar yang keren, bikin film ini makin asyik ditonton. Sinematografinya asik banget. Epik banget deh, waktu Sukma nari sampai kayak orang yang kerasukan. Saya nggak berkedip nih, saat nonton adegan ini. Rasanya benar-benar kayak lihat budaya Banyumas langsung dari tempat asalnya.
Akting Para Aktor
Seperti biasa, saya nonton film tuh, selalu lihat akting para aktornya. Maklum ya, saya mantan pemain teater, jadi rasanya nggak enak banget kalau nonton film yang aktornya nggak jago-jago amat aktingnya.
Nah, Della Dartyan (pemeran Sukma) dan Refal Hady (pemeran dr. Jati), aktingnya bagus. Ekspresi mereka pas banget saat memainkan adegan demi adegan.
Sukma yang pemalu, bisa jadi ekspresif banget saat sedang menari. Khas penari-penari kampung, yang kalem tapi memuka ketika menari. Lalu, dr. Jati yang pendiam juga terasa banget berkharisma, sampai penduduk desa ada yang mengagumi, ada juga yang iri dengan kharismanya.
Akting para aktor yang lain juga enak dinikmati. Mereka tampil luwes, seperti tidak sedang akting.
Membantu Memulihkan Perekonomian
Film Tarian Lengger Maut diproduksi oleh Rumah Produksi Visinema bekerja sama dengan Aenigma Pictures dan disutradarai oleh Yongki Ongestu. Sebenarnya saya heran juga, kok, ada ya, produser yang mau memproduksi film di tengah pandemi seperti ini?
Ternyata, mereka berusaha membangkitkan kreativitas para insan film dan pekerja kreatif. Visi mereka adalah memulihkan perekonomian, dengan mengajak pekerja kreatif lokal untuk membuat film lagi.
Betul juga, ya. Sekarang sudah saatnya bangkit lagi. Pandemi memang masih berlangsung, tapi bukan berarti kita boleh lesu terus-terusan. Harus ada penggerak yang memulai kembali agar semuanya perlahan pulih.
Jadi kalau nonton film ini, berarti kita sudah turut membantu membangkitkan perekonomian, melalui sektor hiburan.
Oh ya, Film Tarian Lengger Maut mulai tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 13 Mei 2021. Ini akan menjadi film hiburan di masa libur lebaran.
Yuk, pakai maskermu, jaga protokol kesehatan dengan ketat, dan nonton film ini!
Istiadzah Rohyati says
Untung thriller. Kalo horor setan aku nanti gada temen nontonnya ??