Tahu dong, brand busana muslim Shafira? Diam-diam brand ini sudah menginjak tahun ke-30. Betapa waktu yang panjang dan langgeng untuk sebuah butik busana muslim.
Dilihat dari usianya, Shafira memang pelopor busana muslim di Indonesia. Sekarang fashion untuk muslim memang sedang dan sudah marak. Butik-butik khusus busana muslimah menjamur di mana-mana. Tapi dulu? Jangankan butik khusus busana muslimah, perempuan yang menggunakan hijab dan tetap mengutamakan fashion saja belum sebanyak sekarang. Kebayang kan, bagaimana perjuangan Shafira dulu saat mengenalkan brand-nya?
Sekarang, Shafira sudah merambah hingga ke luar negeri. Brand ini sudah sering ikut serta dalam pergelaran busana tingkat internasional, di berbagai negara di dunia. Dalam rangka usia ke-30, Shafira mengadakan acara di Twin House, Jakarta Selatan. Acara ini mendatangkan beberapa narasumber seperti Mbak Seli Maulani (Marcomm Shafira), Mbak Feny Mustafa (owner sekaligus founder Shafira), Mbak Nadia Fatimah yang punya pengalaman hidup inspiratif, serta Mas Bowi, fotografer.
Shafira dan Perjalanan Panjang
Awalnya, Mbak Feny Mustafa ingin memiliki butik khusus busana muslimah, dengan tujuan agar para muslimah di Indonesia tetap cantik, stylish, dan tampil rapi dengan busana muslimah yang keren. Kalau pada akhirnya Shafira menjadi brand pelopor di tanah air dan sudah mendunia, itu berkat kerja keras.

Produk-produk Shafira hanya diproduksi dalam jumlah tebatas. Di acara ini ada tiga model busana yang ditunjukkan. Salah satunya adalah busana pesta yang bertabur swarovski. Nggak heran, harganya juga sesuai, yaitu Rp30juta per buah. Busana malam warna hitam ini memang elegan banget. Modelnya juga keren. Baju ini sudah pernah diikutsertakan dalam fashion week di Eropa.

Busana lainnya adalah busana kerja. Saya suka deh, modelnya. Blus dalamannya modelnya saya banget. Apalagi ditambah luaran berupa blazer semiformal. Pas banget untuk perempuan muslimah yang butuh gerak sana-sini dengan cepat, untuk mengatur dan memikirkan banyak hal. Ciri khas lain dari busana rancangan Shafira adalah ada sentuhan etniknya. Di busana kantor ini ada sulam bermotif etnik di bagian ujung lengan. Warnanya soft dan motif ini tampak manis tanpa menonjolkan warna.


Kerudung dari Shafira juga bagus. Bahannya lembut sehingga mudah dibentuk sesuai model kerudung yang kamu inginkan. Salah satu kerudung segi empatnya berbahan satin sutra.

Shafira benar-benar mengutamakan kualitas produk yang tinggi. Kalau ada bagian yang jahitannya rusak sedikit atau bahannya ada yang tidak sempurna, langsung dimasukkan kategori rejected. Makanya busana dari Shafira benar-benar bagus dan nyaman dipakai.
Nadia Fatimah dan Inspirasi Perjalanan Hidup
Di acara ini hadir pula Mbak Nadia Fatimah. Seperti brand Shafira yang sudah melalui perjalanan panjang dan menginsipirasi banyak orang, Mbak Nadia juga punya pengalaman hidup yang dahsyat. Memang ya, semua orang mengalami ujian hidup yang berat. Nah, pengalaman hidup Mbak Nadia ini penting untuk disimak agar kita selalu bersyukur dengan keadaaan.
Di masa remaja, Mbak Nadia bekerja sebagai liaison officer (LO) untuk artis-artis terkenal di dunia. Banyak orang ternama yang sudah ditangani oleh Mbak Nadia, seperti Mariah Carey dan artis-artis top lainnya. Bergelimang materi dan memiliki pekerjaan yang mengasyikkan, ternyata membuat hati Mbak Nadia masih merasa hampa. Di suatu titik, Mbak Nadia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan itu dan menikah. Beruntung, Mbak Nadia mendapatkan pria yang sudah mengerti agama dan membimbing Mbak Nadia untuk hidup lebih baik.
Ternyata, satu hari setelah menikah, Mbak Nadia sakit parah. Dia divonis menderita Lupus. Perlahan tetapi pasti, Mbak Nadia semakin lemah. Wanita ini pun mengalami lumpuh. Dokter sudah mengatakan bahwa usianya tidak akan panjang karena Lupus sudah menyerang bagian otaknya. Dokter pun sudah memberitahu bahwa Mbak Nadia tidak bisa hamil karena Lupus menjadi lebih aktif pada orang hamil. Lupus pun senang menyerang hingga janin rusak.

Yang menakjubkan, meski sudah tidak berdaya dan terus tergeletak di tempat tidur karena lumpuh, Mbak Nadia bisa sembuh. Meski sudah diberitahu tidak akan bisa hamil, Mbak Nadia berhasil hamil dan melahirkan anak pertamanya.
Saya dan teman-teman lain yang hadir di acara ini, nyaris tidak bisa berkata apa-apa mendengar cerita hidup yang luar biasa seperti ini. Benar-benar menginspirasi dan membuat kita sadar bahwa segala sesuatu itu harus diperjuangkan, bahkan ketika sudah seperti tidak memungkinkan lagi.
Belajar Fotografi Bersama Mas Bowi
Acara bertajuk 30 Tahun Perjalanan Shafira ini memang lengkap banget. Setelah diceritakan tentang Shafira yang kini mendunia dan Mbak Nadia yang kini sehat wal afiat, sekarang waktunya belajar fotografi.
Saya sering sebal ya, kalau minta difotoin sama teman, dianya asal menyorongkan kamera saja. Saya maunya si teman ambil posisi berjongkok, barulah membidikkan kamera dengan posisi lurus, sejajar dengan saya (objek)nya. Motret dengan cara begini hasilnya akan jeuh lebih bagus daripada motret dengan posisi berdiri dan kamera atau ponsel diarahkan dari bawah.

Benar saja. Saat Mas Bowi memberi info tentang fotografi, cara yang saya sukai adalah cara yang benar. Mas Bowi menuturkan bahwa kalau memotret, posisikan kamera sejajar dengan wajah, dada, perut, atau lutut si model. Lalu, jangan memiringkan posisi kamera. Biarkan kamera tetap pada posisi yang lurus, tidak miring ke kanan, kiri, atas, atau bawah.
Acara pun dilanjutkan dengan latihan motret. Kerennya, Mas Bowi mengevaluasi hasil foto semua peserta. Asyik banget, lho. Sayangnya waktu hanya sebentar. Padahal saya ingin lebih mendalami teknik memotret. Mungkin nanti saya akan ikuta workshop fotografi sama Mas Bowi.

30 tahun bukan waktu yang singkat. Selama ini pula Shafira menginspirasi banyak orang, terutama perempuan muslimah. Acara hari ini pun refleksi dari perjalanan brand ini. Benar-benar menginspirasi, deh. Selamat ulang tahun untuk Shafira, semoga selalu ada untuk perempuan muslimah di mana saja berada.
Leave a Reply