Di zaman serbadigital seperti ini, rasanya hampir semua pekerjaan dapat dilakukan oleh gawai, ya. Misalnya, alarm yang tadinya adalah tugas jam waker, sekarang sudah beralih menjadi tugas ponsel. Oret-oretan yang tadinya biasa dilakukan di buku catatan, sekarang sudah pindah ke aplikasi-aplikasi yang ada di ponsel. Alat menulis yang dulu diperankan oleh pulpen, kini diperankan dengan keren oleh stylus yang ditorehkan pada ponsel.
Begitu banyak peran yang diambil alih oleh benda pintar bernama ponsel. Saya pun sangat menikmati. Ponsel membuat banyak aktivitas menjadi lebih mudah. Mencatat konsep cerpen dan novel, mencatat jadwal les anak dan jadwal acara di luar rumah, sampai menyimpan daftar pesanan produk Savana Hijab, saya dilakukan di ponsel. Saya bisa membuat catatan ini di mana saja dan kapan saja. Tampak sangat mudah, kan?

Sayangnya, di balik kemudahan itu saya merasa ada sesuatu yang hilang. Saya tidak mendapatkan kenikmatan mencatat, mengoret-oret, membuat mind mapping, atau sekadar membuat gambar-gambar tidak penting ketika sedang berpikir atau sedang menerima telepon.
Lama kelamaan, saya menyadari. Saya tidak bisa lepas dari pulpen dan kertas. Meskipun ada ponsel pintar yang siap sedia membantu kapan saja, saya tetap butuh pulpen. Saya lebih senang menulis tokoh dan karakter calon novel di atas kertas daripada di ponsel. Alasannya sederhana. Kalau di kertas, saya bisa mencoretnya lagi dengan cepat, jika ada kesalahan atau perubahan. Beda dengan menggunakan ponsel yang memerlukan waktu beberapa detik hingga menit untuk mengeditnya.
Pulpen Nyaman Memengaruhi Pekerjaan
Iya, lho. Pulpen yang nyaman dipakai itu berpengaruh banget dengan kinerja saya. Saya bisa asyik nulis-nulis kalau tintanya mengalir lancar. Semua ide yang ada di kepala juga muncul dengan lebih lancar. Bukan hanya soal tinta. Kalau dipakainya enak, tulisan juga jadi bagus, terbaca dengan jelas, dan nggak malas nulisnya. Sebaliknya, kalau dipakainya nggak enak, apalagi ditambah tintanya yang nggak lancar, aduuhh … pengin marah aja deh, rasanya. Nulis itu kan ada deadline-nya. Kalau alat tulisnya serbatersendat gitu, gimana pekerjaan mau selesai tepat waktu, ya?
Satu hal lagi, saya selalu ingat pepatah jawa yang mengatakan “ono rego ono rupo”. Ini maksudnya segala sesuatu yang berkualitas seringkali sebanding dengan harganya. Begitu juga dengan pulpen. Semakin berkualitas, semakin ada harga lebih yang harus dibayarkan. Selain itu, ada kepuasan tersendiri juga saat memakainya, karena biasanya pulpen yang mahal memberikan nilai lebih.

Cross, Pulpen Istimewa
Omong-omong soal pulpen, ada pulpen yang istimewa, lho. Namanya Cross. Saat beli buku di Gramedia saya melihat pulpen ini bersandar manis di etalase. Cross adalah pulpen yang sudah ada di Amerika sejak 1846. Pulpen ini tidak hanya nyaman dipakai untuk menulis, tapi desainnya juga unik dan elegan. Kesan elegan ini berasal dari emas dan perak yang melapisi pulpen-pulpen tersebut. Woow! Terobosan lainnya, tahun 194o Cross menciptakan pulpen di mana pembelinya bisa meminta hiasan dengan ukiran khusus. Saat itu banyak pembeli yang mengukir namanya di pulpen tersebut. Jadi lebih personal, kan?
Tahun ini Cross kembali membuat terobosan, yaitu bekerjasama dengan Marvel. Kebayang dong, desain pulpennya bergambar tokoh-tokoh superhero dari Marvel. Keren banget!
Pulpen Cross tipe Century II dan Tech II berhias wajah Spiderman, Iron Man, dan Captain America. Cross tipe S Century II bergambar Iron man dilapisi emas 23 karat. Sementara, yang berkarakter Captain America dan Spiderman dari tipe yang sama, dilapisi rhodium atau emas putih. Waduh, ini kalau Mas Rexy tahu ada pulpen seperti ini, bisa minta beli, deh. Harganya juga lumayan wow, yaitu Rp2,4 juta (untuk tipe Century II) dan Rp700rb (untuk tipe Tech II).



Pakai pulpen seperti ini kayaknya orat-oret di buku pun semakin seru, ya. Bahkan, banyak orang yang mengoleksi pulpen Cross, terutama produksi yang lama, yang sudah langka.

Ada yang berminat mengoleksi juga?
Uuuw…lucu tapi tetap terlihat elegan 🙂
Buat anak-anak juga cocok, ya. Buat mamanya, apalagi. Hehehe
wow harganya itu loh..bisa buat spp sekolah anak 😀
Keren pulpennya 😀
Beneran loh mba, saya tuh kalau pakai pulpen yang ga sesuai, mesti tulisan saya acak adul. Megang pulpennya juga jadi ga enak. Plus cepet capek. Apalagi saya ini masih banget pakai pulpen buat nulis, nulis apa aja sampe nulis diary, nyatet pelajaran sampe nyatet belanjaan :D. Nah kalo dapet pulpen yang bentuknya enak buat di jari, terus ujungnya lancip, entah kenapa tulisan saya pasti bagus hehehe (muji tulisan sendiri)
Mantaps 😀
Lucuuu… tapi 2,4 juta banget ya. Hahaha… Pulpen emang kudu ‘enak’ ya Mbak, kalau enggak, males makenyaaa…
bagus banget pulpen nya, sayangny mahal
Keren2 pulpennya… 🙁
Mau ><
marks and spencer diskon
Keren banget Pulpennya 😀
Mantaps 😀
Keren dah 😀
keren-keren banget pulpennya, tapi lumyan juga ya harganya.wakakaka…
padahal demen banget sama yang spiderman. mungkin kalo gak ada lapisan emasnya jadi lebih murah kali ya.hihihihihihi….
nice share mbak ^_^