Tidak terasa, sudah beberapa bulan kita menjalani pysical distancing. Eh, tidak terasa? Sebenarnya terasa banget, kok. Maklum, kondisi pandemi akibat wabah Covid-19 ini telah mengubah segalanya, termasuk gaya hidup. Terlebih, sekarang telah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selama itu pula kita wajib di rumah saja. Kerja, sekolah, dan aktivitas lain, sangat disarankan dilakukan di rumah.
Tentu saja hal ini membutuhkan adaptasi yang kuat. Sebenarnya saya sudah terbiasa beraktivitas di rumah, karena profesi saya adalah penulis lepas. Namun, biasanya sesekali ke luar rumah untuk meeting dengan klien atau menghadiri acara-acara yang berkaitan dengan dunia literasi. Jadi, kalau sekarang harus benar-benar di rumah sepenuhnya, tetap saja butuh adaptasi.
Saat ini, rumah menjadi tempat tinggal selama 24 jam penuh. Itu berarti kondisi rumah harus lebih aman, nyaman, dan terawat, dibandingkan sebelumnya. Agar tetap sehat dan bahagia selama menjalani aktivitas di rumah, inilah hal-hal yang perlu diperhatikan:
Kebersihan Rumah
Kebersihan rumah memang mutlak diperhatikan. Nggak hanya saat PSBB, bersih-bersih rumah harus dilakukan secara rutin. Namun, di masa PSBB ini, tentunya kegiatan bersih-bersih rumah sudah harus dilakukan lebih daripada biasanya. Sebab, yang kita butuhkan bukan cuma rumah yang bersih, tapi juga sekaligus bebas dari virus corona.
Jadi, yang sebelumnya saya ngepel lantai seminggu sekali, sekarang seminggu dua atau tiga kali. Dinding, pintu, jendela, terutama yang bagian luar, saya semprot pakai cairan disinfektan secara berkala. AC dan kipas angin juga dapat perhatian lebih. Apalagi saya baru sadar, ternyata kalau kena debu, saya jadi batuk. Nggak mungkin rumah bebas debu juga, sih, tapi diusahakan agar debunya nggak terlalu banyak.
Capek? Ya, pasti. Di rumah, saya cuma berdua dengan Mas Rexy Si Semata Wayang. Jadi harus bagi-bagi tugas dengan baik. Misalnya, saya masak, dia cuci piring. Saya beres-beres dan nyapu, ngepel, dia nyuci baju (ini tinggal pencet trus bisa ditinggal). Saya ngepel, dia menjemur baju yang sudah selesai dicuci. Meskipun porsinya banyakan saya, tetap ada pekerjaan rumah yang dia lakukan. Sesedikit apapun dia membantu, sudah berarti besar banget buat saya. Apalagi saya kan, juga harus ngetik, untuk cari uang.
Selanjutnya, setelah rumah dibereskan, saya dan Mas Rexy sama-sama harus menjaga kebersihan. Biar rumah nggak gampang kotor atau berantakan. Hal yang terakhir nggak selalu bisa dilakukan, sih. Ya, namanya juga rumah ditempati, masa iya, nggak berantakan sama sekali? Nggak mungkin dong, ya.
Ketersediaan Bahan Pangan
Selama PSBB tentu saja kita nggak bisa ke supermarket atau pasar setiap hari. Namun, ketersediaan bahan pangan itu wajib hukumnya. Jujur saja, sebelum datangnya pandemi, saya sempat pesan makanan terus selama sebulan penuh, melalui aplikasi ojek online. Nah, di masa pandemi ini, mau nggak mau ya harus masak sendiri setiap hari. Selain sengaja menghemat biaya, juga mengurangi kemungkinan risiko penyebaran virus corona melalui kemasan makanan.
Dua minggu sekali, saya belanja ke supermarket. Ini juga harus hati-hati banget. Sebab, di supermarket bisa saja kita bertemu atau kontak fisik dengan orang yang sudah terpapar atau terinfeksi virus corona. Sebaliknya, mungkin juga kita yang ternyata sudah terpapar, lalu berpotensi menulari orang lain. Duh, jangan sampai, ya.
Agar tetap aman, lakukan prosedur keluar rumah. Pakai masker, jaga jarak dengan orang lain, saat pulang langsung mandi. Sebisa mungkin jangan berlama-lama di supermarket. Sebelum berangkat, catat semua barang yang akan dibeli.
Adanya bahan makanan di rumah, membuat rasa cemas kita berkurang. Paling tidak, saat lapar, bahan makanan sudah ada di depan mata. Tinggal mengolahnya menjadi makanan yang diinginkan.
Pola Hidup
Pada masa PSBB seperti saat ini, tentu saja pola hidup berubah. Kalau tadinya rutin olahraga di luar rumah bersama orang-orang, sekarang nggak bisa. Yang awalnya sering jalan kaki atau jogging di tempat keramaian, sekarang nggak boleh. Tapi, bukan berarti kita nggak olahraga sama sekali. Meskipun di rumah, tetap harus olahraga. Yoga, aerobik, zumba, body balance, masih bisa dilakukan di rumah, kok. Putar saja video Youtube, lalu ikuti gerakannya.
Pola makan juga harus dijaga. Usahakan agar tetap menyantap buah dan sayur sesuai kebutuhan. Tambahkan pula rempah-rempah dan vitamin, sebagai asupan harian. Harus tetap ingat, kita bukan sekadar menjaga kesehatan, tapi juga menghindari virus corona. Jadi, usaha meningkatkan daya tahan tubuhnya harus lebih daripada biasanya.
Jangan begadang. Duh, saya gampang banget ngomong begini. Sampai saat ini, saya masih sering tidur larut malam. Apalagi sejak Ramadan. Waktu rasanya jadi terbalik. Siang tidur, malam malah padat aktivitas. Saya sering baru merasa semangat ketika menjelang malam. Jadi, beres-beres, masak, dan ngetik, dilakukan malam hari. Sebenarnya hal ini nggak baik, lho. Sering begadang berisiko menurunkan daya tahan tubuh. Jangan sampe, ya.
Jangan Lupakan Hiburan
Nah, ini penting banget! Biasanya saya ajak Mas Rexy nonton bioskop, pijat refleksi, ke toko buku, makan di restoran, sebagai hiburan. Sekarang, nggak bisa melakukan itu. Jadi, ciptakan hiburan yang bisa dilakukan di rumah. Baca buku, nonton drama Korea, nonton anime, nyoba resep masakan, bikin minuman tradisional, adalah beberapa hiburan yang saya lakukan bersama Mas Rexy. Biar nggak stres karena kondisi dunia.
Obat-Obatan Penting
Di rumah, bukan berarti bebas dari segala penyakit. Rumah kita kan, nggak steril. Tetap ada kuman yang beterbangan di udara. Tetap ada debu yang nempel di benda-benda. Tetap ada makanan yang mungkin kurang bener proses masaknya. Semua itu berpotensi menyebabkan penyakit. Kalau begini ceritanya, sangat mungkin anak jadi sakit perut, lalu diare.
Sebagai single parent, saya nggak mau mengalami hal-hal yang sifatnya darurat, terutama pada anak. Itu sebabnya saya berusaha banget mengurangi kemungkinan risiko darurat tersebut. Siapa sih, yang pengin anaknya sakit? Sudah pasti nggak ada, dong. Tapi kalau hal ini terjadi juga, gimana?
Salah satu obat-obatan yang selalu ada di rumah adalah Entrostop Herbal Anak. Obat ini saya siapkan sebagai pertolongan pertama kalau anak mengalami diare. Beneran deh, diare itu nyiksa banget. Kan, nggak tega lihat anak harus bolak-balik ke kamar mandi. Tubuhnya juga jadi lemas karena pencernaannya nggak beres.
Entrostop Herbal Anak ini sudah jadi andalan saya sejak dahulu. Saat bepergian bersama anak pun saya selalu membawa obat ini. Ke luar kota, ke luar negeri, pokoknya wajib bawa Entrostop Herbal Anak. Bukan berharap anak sakit, sih, tapi yang penting siapkan saja dulu obatnya. Jadi kalau benar-benar ada kejadian diare, sudah langsung ada pertolongan pertama.
Kelola Stres
Ancaman penyakit Covid-19, rumah yang harus selalu bersih, harus terus menerus menyediakan makanan, dan harus kerja cari nafkah juga, pasti menimbulkan stres. Jadi, mengelola stres juga wajib hukumnya. Jangan sampai nih ya, kita aman dan terlindungi dari virus corona, tapi malah sakit karena stres. Oleh sebab itu, secepat mungkin mengelola stres dengan baik. Sadari bahwa saat ini kondisi perekonomian semua orang sedang menurun. Kondisi ini bukan hanya di lingkungan tempat tinggal kita, tapi juga di seluruh dunia. Iya, dunia. Jadi, usahakan tetap tenang dan terus optimis agar stres berkurang.
Tetap Berhubungan Sosial
Bermain bersama anak, ngobrol tentang hal-hal yang sudah dimengerti oleh anak, bisa menjadi aktivitas sehari-hari. Jangan lupa, kita juga harus tetap berhubungan dengan teman-teman. Tentu saja lewat dunia maya, karena saat ini sangat tidak memungkinkan untuk ketemuan. Tetap ngobrol dengan teman-teman akan membuat pikiran kita teralihkan dari kondisi yang sedang sulit ini. Hal ini akan menjaga kesehatan mental Sebab, kesehatan mental juga berperan penting bagi kebahagiaan.
Itulah hal-hal yang saya perhatikan agar tetap sehat dan bahagia selama beraktivitas di rumah, dalam kondisi pandemi ini. Melakukannya memang butuh usaha terus menerus. Nggak apa-apa kalau ada masa kita merasa capek. Yang penting, jangan putus asa. Biar kita sehat fisik dan mental.
Iyaa walau di rumah harus tetap ngobrol dengan teman ya Nik kalau ngga mumeet dan stres..walaupun hanya chat WA saja..mas Rexy keren sudah bisa berbagi tugas dengan Mama ya..
Semenjak wfh jd rajin bersihin tumah, 2 harinsekali biar wfh dan di rumah aja makin nyaman.
Wah baru tau kalau entrostop ada yg herbal anak..
cara saya kelola stress dgn telponan sama temen setiap hari dan ga baca update berita covid.
Bener banget nih soal jaga kebersihan dan kesehatan…biar nggak diare dan tetap sehat. Kalopun kena diare..dah ada entrostop yaa..?
Entrostop tuh obat ampuh bgt buat saya, eh tapi kalo buat anak belum tau si, kayaknya baru yah yg buat anak produknya.