Judulnya serius banget, ya? Soalnya kemarin saya baru saja melihat sebuah artikel yang disampaikan oleh seorang dokter. Isi artikel itu adalah tentang ginjal yang harus diangkat karena di dalamnya banyak terdapat batu. Iya, kecil-kecil tapi banyak. Saya saja seram banget lihatnya. Penyebab adanya batu ginjal itu adalah karena kurangnya pasokan air minum. Ginjal nggak bisa bersih-bersih organ lain karena kurang air. Akibatnya, kotoran-kotoran jadi mengendap dan menggumpal membentuk batu.
Itu baru ginjal. Bagian tubuh lain pun sama dengan ginjal, perlu air yang cukup. Apalagi tubuh manusia dewasa terdiri atas 60% air. Kurang air, tubuh tidak bisa bekerja dengan baik dan akhirnya sakit.
dr. Rimbawan – Pola Hidup Pengaruhi Kesehatan
Saat hadir di acara bertema Hydration Talk, saya asyik mendengarkan penuturan dari dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB. Menurut dr. Rimbawan, saat ini masyarakat sudah mengalami pergeseran dalam hal kesehatan. Dahulu, orang-orang takut dengan penyakit menular. Sekarang, penyakit yang ditakuti karena lebih mematikan adalah penyakit tidak menular (PTM).
Hal ini terjadi karena adanya perilaku yang berubah. Misalnya, pola makan berubah, yang tadinya masyarakat mengonsumsi sayur-sayuran yang diolah dengan tidak banyak proses, sekarang kebiasaannya adalah mengonsumsi makanan instan yang sudah melalui berbagai proses. Pola mengisi waktu luang juga berubah. Yang tadinya masyarakat mengisi waktu luang dengan beraktivitas melibatkan fisik di luar rumah, sekarang malah berjam-jam pasif di dalam rumah dengan gadget-nya. Ibu-ibu yang dulu rajin belanja ke pasar dengan naik turun ke lantai yang lain menggunakan tangga, sekarang terlalu nyaman dengan pasar modern yang jika ingin ke lantai lain, menggunakan eskalator dan lift.
Pola hidup seperti itulah yang kemudian mengembangkan penyakit tidak menular. Belum berhenti sampai di situ. Jenis minuman yang dikonsumsi pun berubah. Minuman berwarna dan memiliki rasa, dianggap lebih keren, mahal, dan bergengsi dibandingkan air putih. Padahal, minuman yang ada rasa dan warnanya seringkali hanya mengandung gula. Sementara, kelebihan gula akan membuat tubuh kelebihan berat badan dan berpotensi mengalami diabetes.
Prof. Ujang – Perilaku Masyarakat Pengaruhi Pemilihan Asupan
Narasumber selanjutnya adalah Prof. Ujang Sumarwan. Menurut Prof. Ujang, kepribadian seseorang itu memengaruhi gaya hidup. Memilih produk yang ada di pasaran sesuai dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan gaya hidup adalah salah satu perilaku masyarakat yang paling umum.
Masyarakat yang mengerti dan sadar akan kesehatan, cenderung memilih produk yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya, lebih memilih air putih daripada air minum yang berwarna dan ada rasanya. Gaya hidup berubah, biasanya ada perubahan pula dalam memilih produk yang dikonsumsi.
Biasakan Memeriksa Label Kemasan
Sebenarnya kebutuhan tubuh akan air tidak harus diperoleh dari air minum. Tubuh bisa mendapatkan air dari buah-buahan yang mengandung banyak air atau sumber cairan lainnya. Namun, tubuh juga punya kadar kebutuhan yang tidak sembarangan, sehingga air yang dikonsumsi sudah seharusnya mengandung bahan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tepat.
Sayangnya, air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran tidak semuanya memiliki kandungan yang pas untuk tubuh. Sebaiknya kita semua bijak dalam memilih asupan air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri membaca label kemasan. Baca dengan baik kadar kandungan yang ada pada label kemasan. Pilih minuman yang kandungannya benar-benar dibutuhkan tubuh.
Sebelumnya tentu saja kita harus tahu kandungan-kandungan tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh. Nah, cocokin deh, dengan kandungan air minum yang kita pilih.
Bagaimana pun air yang kita konsumsi berpengaruh pada kesehatan. Seperti yang saya contohkan tadi soal ginjal. Yang diperlukan ginjal adalah air yang bersih. Jika air mengandung zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, kandungan tersebut justru bisa mengendap dan malah mengganggu kinerja ginjal.
Hati-hati juga dengan minuman ringan. Sebab, banyak minuman ringan yang hanya mengandung gula. Kalau terbiasa minum minuman jenis ini, bisa-bisa tubuh hanya menimbun lemak.
Saya sendiri, sampai saat ini masih menganggap bahwa air putih itu paling enak, paling bikin segar. Selanjutnya, saya juga mau membiasakan diri membaca label kemasan untuk tahu kandungan air tersebut. Tujuannya cuma satu: usaha untuk menghindari penyakit tidak menular.
Leave a Reply