Pulau Lengkuas adalah salah satu pulau cantik di Belitung. Pulau ini dapat dicapai dari Pantai Tanjung Kelayang. Di pagi yang cerah, saya dan rombongan anak-anak Intip Negeri laskar Pelangi menuju Pantai Tanjung Kelayang.


Nama “kelayang” berasal dari nama burung yang banyak terdapat di pantai tersebut. Sesampainya di pantai itu, saya dan teman-teman disambut oleh hamparan pasir putih yang halus. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah birunya laut dan bersihnya langit. Laut dan langit tampak menyatu, seperti tidak berbatas.
Di Pantai Tanjung Kelayang ini banyak terdapat perahu bermesin. Perahu itulah yang akan membawa saya dan rombongan menyeberang ke Pulau Lengkuas. Setelah memakai life vest (jaket pelampung) yang telah disediakan, saya pun naik ke perahu. Setelah itu perahu didorong ke tengah dan mesin diesel dihidupkan. Perahu berjalan santai. Meskipun matahari bersinar terik, saya tidak merasakan panas karena angin bertiup cukup kencang.
Pulau Lengkuas dapat dicapai kira-kira 30-40 menit dari Pantai Tanjung Kelayang. Sepanjang perjalanan, saya dan rombongan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan. Taman lautnya sangat indah. Sesekali kita bisa melihat bintang laut tersembul di dalam air yang tidak terlalu dalam. Tak hanya taman laut, pemandangan indah yang dapat kita saksikan adalah berupa pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Tanjung Kelayang seperti Pulau Burung dan Pulau Babi. Dari kejauhan, pulau-pulau kecil itu begitu memesona. Batu-batu besar yang menyembul di tengah laut yang tenang membuat pemandangan semakin eksotik.

Pemandangan di Pulau Lengkuas lebih menakjubkan. Di sekitar pantai bertebaran batu granit berukuran besar. Begitu menjejakkan kaki di Pulau Lengkuas, saya langsung terpesona dengan bangunan mercusuar yang menjulang tinggi. Ya, Pulau Lengkuas terkenal dengan mercusuarnya. Mercusuar itu dibangun pada 1882. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini, mercusuar tua itu masih digunakan sebagai cahaya pemandu untuk kapal yang melintas.


Mercusuar yang terbuat dari besi tersebut memiliki 18 lantai. Satu-satunya fasilitas menuju ke atas adalah menggunakan tangga. Setiap tangga terdiri atas 16-17 anak tangga. Jangan hiraukan lelahnya naik tangga ke puncak. Tapi, bayangkanlah pemandangan menakjubkan yang dapat Anda saksikan dari lantai tertinggi.




Di setiap lantai mercusuar terdapat jendela. Bila lelah meniti tangga, kamu bisa beristirahat dahulu sambil menikmati pemandangan melalui jendela. Pemandangan tersebut benar-benar tak terkatakan indahnya dan berbeda-beda dari tiap jendela.

Setelah mencapai puncak mercusuar, kamu bisa langsung menyaksikan pemandangan yang fantastis! Gradasi air laut terlihat jelas. Hijau, kebiruan, dan biru pekat. Laut dan langit dibatasi oleh cakrawala yang juga berwarna biru. Batu granit yang bertebaran tampak seperti kerikil. Perahu-perahu yang tadi membawa kami dari Pantai Tanjung Kelayang, terlihat seperti perahu mainan. Belum lagi suara angin yang menderu. Rasa lelah meniti ratusan anak tangga hingga lantai 18, langsung terbayar.



Selain menikmati keindahan Belitung dari mercusuar, di Pulau Lengkuas kita bisa menyelam, menikmati terumbu karang, dan makan ikan bakar sambil minum air kelapa.
Sebelum kembali ke Pantai Tanjung Kelayang, saya singgah di Pulau Babi. Di atas perairan Pulau Babi, perahu berhenti. Di tengah laut ini kita bisa memancing dan berenang. Juga bisa menyaksikan bintang laut berwarna-warni yang muncul sesekali.
Oh ya, jangan terlalu sore saat meninggalkan Pulau Lengkuas, untuk menghindari ombak semakin tinggi yang dapat mengombang-ambingkan perahu.
wahh tar dulu mba saya harus olahraga dulu soalnya naik mercusuar tinggi banget jadi stamina harus kuat he he dilema saya pengen liat dari atas pesona pantai kelayang tapi disisi lain phobia ketinggian cukup liat fotonya aja deh