• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Merencanakan Keuangan Sejak Dini, Milllennials Bisa Berhaji

Merencanakan Keuangan Sejak Dini, Milllennials Bisa Berhaji

May 22, 2019 Nunik Utami Leave a Comment

Anggapan yang salah adalah, berhaji atau umrah itu nanti saja kalau sudah tua. Mumpung masih muda, nggak perlu memikirkan itu dahulu.

Ternyata, sekarang anggapan orang sudah berubah. Di saat traveling jadi tren, kaum millennials pun sudah berpikir untuk melakukan haji dan umrah. Apalagi untuk melaksanakan haji, antrenya sudah belasan tahun. Bagus banget kan, kalau antre sejak dini?

Masalahnya, millennials itu kan, banyak pengeluaran. Ada yang masih kerja sambil kuliah, ada yang nabung buat biaya menikah, ada juga yang mulai buka usaha. Nah, kalau mau haji/umrah, biayanya dari mana?

Hmm … iya sih, biaya haji/umrah itu kalau nggak sengaja diniatkan, kayaknya nggak bakalan terkumpul. Jadi, gimana, dong?

Sore ini saya ikutan bincang-bincang bersama Muhammad Dzulfahmi, Manager Angkat Koper (tour/travel Haji dan Umrah) dan N. Anie Puspitasari, Chief Marketing Officer Narada Asset Management. Keduanya menjelaskan cara agar millennials pun bisa melaksanakan haji/umrah. Inilah langkah-langkahnya:

Cari Tahu Besarnya Biaya Haji/Umrah

Menurut Muhammad Dzulfahmi, langkah pertama adalah cari informasi tentang biaya haji/umrah. Sudah tahu lah ya, biaya haji/umrah itu besar. Tepatnya, umrah mulai Rp23,5juta dan haji mulai Rp45juta.

Umrah itu nggak ada kuotanya dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Begitu ada waktu dan biaya, bisa langsung melaksanakan umrah. Ibadah umrah juga hanya dilakukan di Mekkah.

Sementara, haji hanya  bisa dilakukan setiap tanggal 8 – 12 Dzulhijjah dan dilakukan sampai luar kota Mekkah. Haji ini ada kuotanya karena tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu. Itu sebabnya antre pelaksanaan haji bisa 16 – 23 tahun, tergantung lokasi keberangkatan.

Bisa sih, waktu antrenya dipercepat. OHN Plus hanya perlu mengantre selama 6 – 9 tahun tapi biayanya bisa sampai Rp150juta. Lalu, ada haji furoda yang antrenya hanya satu tahun, dengan biaya Rp250juta.

Biaya-biaya ini memang sudah termasuk transportasi, akomodasi, dan semua biaya pokok selama beribadah. Namun, ini belum cukup. Kita harus antisipasi biaya-biaya lain seperti kurs dolar yang berubah saat kita sudah tiba di tanah suci, biaya kelebihan bagasi, biaya pulsa, dan biaya-biaya tak terduga lainnya. Jadi, selain menyiapkan biaya pokok, kita juga harus menyiapkan biaya ini.

Banyak, ya?

Kalau sudah tahu ancer-ancer biayanya, kita bisa mulai mengalokasikan dana untuk berhaji/umrah.

Lakukan Perencanaan Keuangan Sejak Dini

Nah, setelah tahu biaya haji/umrah, langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan keuangan.

Penghasilan banyak atau sedikit itu relatif. Yang paling penting adalah merencanakan keuangan dengan tepat dan sedini mungkin. Penghasilan banyak kalau pengeluarannya juga banyak dan nggak terkontrol, ya nggak punya apa-apa juga. Namun kalau pandai mengatur keuangan, penghasilan berapa pun, akan bisa nabung untuk haji/umrah.

Mbak Anie Puspitasari memberikan tips seperti ini:

Komitmen menabung

Ketika kita sudah ada niat untuk melaksanakan haji/umrah, diperlukan komitmen untuk menyisihkan uang. Kalau sudah berkomitmen, biasanya kita bisa lebih disiplin dalam menabung. Bisa pilih nih, nyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau investasi.

Perhatikan pos-pos pengeluaran

Kalau dipikir-pikir, banyak juga lho, pengeluaran yang sebenarnya nggak perlu. Biasanya sih, biaya hiburan, ya. Nonton, makan di luar, beli pakaian, adalah beberapa contoh pengeluaran yang sebenarnya bisa dikurangi. Setelah dijalani, bisa kok, nggak nonton bioskop terlalu sering atau makan di luar setiap hari.

Cara mudah untuk mengontrol keuangan adalah dengan rumus 10 – 20 – 30 – 40.

Ini maksudnya 10 % untuk keperluan sosial seperti sedekah, 20 % untuk tabungan dan investasi, 30 % untuk cicilan utang, dan 40 % untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Simpel, kan? Asal benar-benar menerapkan ini, pasti bisa kok, menabung untuk berhaji/umrah.

Melakukan investasi

Ini nggak kalah penting. Kalau ingin bisa melaksanakan haji/umrah, lakukan investasi. Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko, jangka waktu, dan kemampuan finansial masing-masing.

Sejak remaja, andalan investasi saya ya paling mentok hanya sampai deposito. Sementara, deposito sendiri nggak bisa digunakan sebagai investasi jangka panjang. Nilainya bisa tergerus inflasi. Sekarang, saya coba investasi reksadana.

Reksadana ini nggak berat, lho. Kamu bisa mulai investasi hanya dengan Rp100ribu. Nilai return-nya juga lumayan tinggi, yaitu 10-20 % untuk reksadana saham. Nah, jenis-jenis reksadana juga banyak. Perlu dipelajari lebih detail, nih.

Berinvestasinya di mana? Di Narada saja. Produk terbaru Narada, yaitu reksadana syariah Narada Saham Berkah Syariah, baru saja disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini dia produk yang pas banget untuk para millennials yang ingin berinvestasi dengan tujuan melaksanakan haji/umrah. Yuk, langsung saja investasi di sini! Kalau pengen tahu lebih jauh bisa lihat-lihat Instagramnya di @narada_am

Investasi itu bukan hanya milik orang kaya. Semua orang punya kesempatan yang sama untuk berinvestasi. Sudah terbukti kok, orang yang bisa mengatur keuangan dan mulai berinvestasi, ujungnya bisa banget melaksanakan haji/umrah di usia muda.

Kepengen nggak, sih?

Artikel, Finance

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Trigeminal Neuralgia Sembuh dengan MVD di RS Pusat Otak Nasional
  • Belajar Main Piano Bersama Beethoven
  • RS Premier Bintaro dan Info dr. Ajiantoro tentang Penanganan Saraf Kejepit

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis