• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Review / Place / Mengintip Dapur Percetakan Gema Insani Press

Mengintip Dapur Percetakan Gema Insani Press

November 12, 2016 Nunik Utami 5 Comments

Salah satu program yang saya adakan untuk anak-anak ekskul menulis adalah berkunjung ke tempat-tempat lain. Tentu saja tempat-tempat tersebut harus sesuai dengan dunia literasi, khususnya untuk anak. Kali ini, saya membawa anak-anak NWC (Nur Hikmah Writing Club) ke kantor penerbit sekaligus percetakan Gema Insani Press (GIP). Lokasinya di Depok, lumayan dekat dari Bekasi (tempat saya mengajar ekskul untuk NWC dan Jakarta (tempat tinggal saya).

Saat tiba di lokasi, kami disambut oleh Pak Eman dari GIP. Pak Eman memutar video di layar besar, tentang perjalanan GIP sejak awal berdiri hingga saat ini. Dulu, GIP berkantor di Kalibata dan hanya sebagai percetakan. Seiring berjalannya waktu, GIP telah menjadi salah satu penerbit besar yang ada di Indonesia. Tak lupa, Pak Eman juga mengadakan games untuk anak-anak, berhadiah buku.

Pak Eman memberi informasi tentang awal berdirinya Gema Insani Press.
Pak Eman memberi informasi tentang awal berdirinya Gema Insani Press.

Setelah selesai memperkenalkan perusahaan ini, Pak Eman mengajak kami berkeliling, mulai dari kantor, percetakan, sampai toko buku.

Selama ini saya sudah bekerjasama menulis buku di beberapa penerbit di Indonesia. Namun, GIP adalah salah satu penerbit yang belum pernah bekerjasama dengan saya. Padahal lokasinya dekat dengan rumah dan produk-produk GIP termasuk salah satu kesukaan saya. Jadi, saat diperkenalkan oleh orang-orang di redaksi, tidak ada satu pun yang saya kenal. Pernah sih, berteman dengan orang GIP, tapi saat ini teman tersebut sudah resign.

Ruang kerja di GIP sama saja dengan ruang kerja di penerbit lain. Job desc mereka juga sama. Ada yang di bagian editing, lay out, dan finishing.

Bagian yang paling saya sukai dari tour di kantor penerbit ini adalah bagian percetakan. Selama ini saya belum pernah ke percetakan di penerbit lain karena kebanyakan kantor penerbit tidak berada di lokasi yang sama dengan bagian percetakan. Untuk percetakan di GIP ini, saya sudah berkunjung dua kali.

Saya sangat takjub melihat proses pembuatan buku di sini. Saya yang selama ini hanya melihat buku yang sudah jadi dan dijual di toko, sangat senang melihat pemilihan kertas untuk pembuatan buku. Proses pembuatan buku termasuk sangat detail. Pertama, mereka akan memilih kertas yang sesuai. Saya baru tahu bahwa lembaran kertas itu berukuran satu meteran. Kertas-kertas itu ditumpuk dengan ketebalan tertentu kemudian dipotong menjadi ukuran buku yang diperlukan. Agak ngeri juga melihat mesin pemotong kertasnya. Ukurannya tinggi dan besar, dikendalikan dengan tenaga listrik dan dilengkapi pemotong kertas yang sangat tajam. Tak heran jika anak-anak yang berkunjung tidak boleh terlalu dekat dengan mesin pemotong ini. Saya yang sudah dewasa saja ngeri lihatnya. Apalagi cahaya-cahaya berkilauan dari tubuh mesin ini saat sedang bekerja memotong kertas.

Ini mesin pemotong kertasnya. Tinggal masukkan setumpuk kertas, setting sesuai ukuran kertas yang diinginkan, lalu ... JGLEK! Kertas pun terpotong sesuai ukuran.
Ini mesin pemotong kertasnya. Tinggal masukkan setumpuk kertas, setting sesuai ukuran kertas yang diinginkan, lalu … JGLEK! Kertas pun terpotong sesuai ukuran.

Setelah kertasnya siap, naskah buku dicetak di kertas tersebut. Mesin pencetaknya juga menakjubkan. Kertas-kertas itu satu per satu masuk ke mesin. Ketika keluar, di kertas sudah tercetak naskahnya. Keren, ya. Kayak sulap!

Yang lebih menakjubkan, buku-buku yang dijilid, dijahit terlebih dahulu. Antara lembaran kertas yang satu dengan lainnya dijahit agar lebih kuat. Setelah itu dilapisi dengan kulit buku yang kita kenal sebagai cover.

Kertas yang salah cetak dan kertas-kertas sisa yang sudah tidak terpakai, harus dimusnahkan menggunakan mesin penghancur. Dalam sehari, tumpukan limbah kertas yang ada bisa seperti gunung. Saya dan anak-anak senang bermain di dekat limbah kertas ini. Kertas-kertas itu tampak seperti timbunan jerami. Salah seorang pekerja mengatakan bahwa limbah kertas itu sudah dimanfaatkan menjadi sesuatu yang khusus, sehingga tidak terbuang percuma. Kayaknya asyik banget deh, kalau boleh “berenang” di tumpukan sisa kertas itu 😀

Saya juga melihat proses pembuatan Al-Qur’an. Cara mencetak tulisan hingga proses penjilidannya sama seperti buku lain. Rasanya senang banget bisa melihat Al-Qur’an dan buku-buku yang baru keluar dari mesin cetaknya. Kayak melihat kue yang baru keluar dari oven.

Jpeg
Sebelum dicetak, dibuatkan layout dulu.
Jpeg
Setelah layout, ini proses cetaknya.
Jpeg
Setelah dicetak. Bagus, ya? Menarik, karena penuh warna.
Jpeg
Yang ini proses cetak Al-Qur’an.
Jpeg
Dilipat seperti ini, menggunakan mesin.
Jpeg
Ini proses penjilidannya.
Jpeg
Kertas-kertas sisa, tidak terpakai, atau ada yang salah cetak, dihancukan seperti ini. Kertas-kertas ini nantinya akan didaur ulang oleh pihak lain. Kayaknya asyik ya, berenang di tumpukan kertas ini 😀
Jpeg
Ini bagian dari proses penjilidan. Semua helaian kertas yang sudah jadi buku, “diikat” salah satu sisinya.
Jpeg
Al-Qur’an yang sudah selesai dibuat. Masuk ke mesin untuk pemasangan pembungkus plastik.
Jpeg
Keluar dari mesin, Al-Qur’an ini sudah terbungkus plastik. Rapi.
Jpeg
Ini lho, hasil buku yang sudah selesai dicetak.
Jpeg
Kalau yang ini proses pembuatan cover buku jenis hard cover. Sampul bukunya benar-benar dari karton, lho.
Jpeg
Karton tersebut dibungkus atau dilapisi cover buku yang sudah dicetak.
Jpeg
Saya suka bertanya-tanya, mengapa bagian tengah sampul buku bentuknya melengkung? Ini dia jawabannya. Ternyata memang segaja dilengkukan. Ternyata lagi, dilengkungkannya secara manual.
Jpeg
Di sini, harum kertas dan aroma mesin cetak, berbaur jadi satu.

Selain percetakan, GIP juga punya toko buku. Setelah puas melihat-lihat percetakan, saya pun pindah ke toko buku, lalu asyik memilih-milih buku yang pas untuk anak-anak.

Jpeg
Tibalah waktunya ke bagian toko buku. Kalap, deh 😀
Jpeg
Banyak buku bagus. Rasanya mau dibeli semua. Hahaha …
Jpeg
Mereka bingung menentukan pilihan.
Jpeg
“Bagus yang ini atau yang ini?”
Jpeg
Buku yang nggak dibeli, dibaca di tempat saja.
Sudah puas berwisata buku di GIP? Sekarang waktunya pulang, Anak-Anak!
Sudah puas berwisata buku di GIP? Sekarang waktunya pulang, Anak-Anak!

Oh ya, percetakan dan toko buku di GIP boleh dikunjungi oleh umum, lho. Yang penting janjian saja dulu dengan Pak Eman agar beliau bisa menemani kita dan memberikan penjelasan selama kita tour. Ini kontaknya:

GIP Depok Building, JL. Insinyur Haji Juanda, Depok, Jawa Barat, 16418, Indonesia. Telp 021 770 8891

Selamat menikmati proses pembuatan buku!

 

Place, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Pakde Cholik says

    November 12, 2016 at 17:23

    Saya belum pernah mencoba mengirimkan naskah buku ke penerbit ini.
    Insya Allah lain kali saya akan berusaha menembusnya
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Jombang

    Reply
    • Nunik Utami says

      November 13, 2016 at 02:24

      Selamat mencoba kirim naskah, Pakde. Semoga berhasil, ya. Salam balik untuk Jombang 😀

      Reply
  2. Haeriah says

    November 12, 2016 at 22:59

    Asyik banget kegiatannya. Anak-anak dan gurunya pasti senang. Dapat ilmu, dapat buku-buku bergizi pula.

    Reply
  3. ngapak says

    November 14, 2016 at 07:52

    saya baru tahu tentang penerbit ini..terimaskih mba atas informasi yang sangat bermanafaat ini

    Reply
  4. Iqbal says

    November 13, 2019 at 09:32

    Wah.. pengetahuan Benget nih.. baru tau saya.. akhirnya tau gimana proses di GIP ini.. keren euuuy.. berkah terus kak NuNik yaa.. hebat euuuyyy.. senang saya baca dan melihat² gambarnya..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • APLI Hari Kedua: MLM Dilarang Berjualan di Marketplace
  • Pijer? Apa itu?

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis