Perempuan yang sedang hamil itu banyak macam-macamnya. Maksudnya, ada perubahan dalam banyak hal. Di awal kehamilan, ada kemungkinan mengalami hiperemesis (mual dan muntah tak berkesudahan), ada perubahan pola makan, lalu di trimester kedua dan ketiga, kondisinya bisa berbeda lagi.
Kondisi-kondisi itu masih ditambah dengan berbagai mitos yang membuat ibu hamil semakin terbatas aktivitasnya. Saya jadi ingat, dahulu saat hamil, nggak berani makan duren. Sebab, mitosnya, durian membuat janin “panas” dan mengakibatkan keguguran.
Padahal saat itu ada bos di kantor yang membawa oleh-oleh durian yang tampak sangat enak. Saya menahan diri untuk nggak ikutan makan, tapi seorang teman menyodorkan segeluntung buah durian matang dan memaksa saya memakannya. Katanya, makan sedikit nggak apa-apa, asal nggak berlebihan. Akhirnya saya berani menikmati durian lezat itu. Ternyata, nggak terjadi apa-apa dengan kehamilan saya, tuh.
Masih banyak lagi mitos yang beredar di kalangan masyarakat, seputar kehamilan. Sejak dulu saya tertarik tentang mitos-mitos ini, makanya ketika dr. Indra. N.C. Anwar mengadakan diskusi bertema ini, saya ikutan menyimak.
Mitos-Mitos yang Biasa Terdengar
Banyak masyarakat yang salah kaprah menerima dan melaksanakan mitos yang beredar. Padahal, ada mitos yang tidak benar, ada yang benar tapi tidak segitunya, ada juga yang memang masuk akal dari segi kesehatan.
Lalu, apa saja sih, mitos yang ada dan bagaimana kebenarannya? Ini informasi yang saya dapatkan dari dr. Indra:
Mitos 1: Ibu hamil tidak boleh menyusui.
Fakta: Ibu hamil tetap boleh menyusui, apalagi kalau anak masih berusia di bawah enam bulan. Yang tidak boleh menyusui itu apabila ibu hamil pernah mengalami keguguran, riwayat kelahiran prematur, dan pernah melahirkan anak kembar.
Mitos 2: Ibu hamil perlu menunda operasi lasik.
Fakta: Betul. Pada saat hamil, perubahan hormon dapat berpengaruh pada kondisi mata. Jadi walaupun tetap melakukan operasi lasik, hasilnya tidak maksimal. Selain itu, beberapa obat yang biasa diresepkan untuk orang yang baru saja melakukan lasik, dapat berisiko pada janin di dalam kandungan.
Mitos 3: Ibu hamil tidak boleh makan jamur.
Fakta: Beberapa jamur justru baik untuk kesehatan, termasuk pada ibu hamil. Yang paling penting, jamur sudah dimasak dengan baik. Pilih saja jamur shiitake, maitake, enoki, dan oyster. Ibu hamil tidak boleh makan jamur, apabila jamur tersebut dalam keadaan mentah.
Mitos 4: Ibu hamil tidak boleh memeriksakan gigi.
Fakta: Justru ibu hamil harus lebih memerhatikan kesehatan gigi dan mulut. Sebab, peningkatan hormon saat hamil ada kemungkinan menyebabkan gusi bengkak dan berdarah. Lagi pula, gigi berlubang yang tidak diobati berisiko mengakibatkan gangguan jantung, yang kemudian bisa mengganggu aliran darah ke janin. Ibu hamil yang mengalami periodontitis kronis juga bisa menyebabkan kelahiran bayi prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Mitos 5: Ibu hamil tidak boleh berolahraga.
Fakta: Sebaliknya, ibu hamil harus tetap melakukan olahraga karena salah satu manfaatnya adalah memudahkan persalinan. Namun, pilih olahraga yang aman dan jangan sampai terlalu lelah. Olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah yoga (selain bikram dan hot yoga), jogging, berjalan kaki, dan menari. Hindari olahraga yang berisiko terjatuh atau terhantam, seperti berkuda, bersepeda, judo, dan sejenisnya. Dalam berolahraga, jangan terlalu berat dan tidak perlu terlalu lama. Yang penting adalah rutin dan berkualitas.
Mitos 6: Ibu hamil tidak boleh makan nanas.
Fakta: Tidak benar. Nanas memang mengandung bromelain yang berfungsi memecah protein di dalam tubuh dan dapat mengakibatkan perdarahan abnormal. Namun, kadar bromelain di dalam satu nanas tidak memengaruhi kehamilan. Butuh tujuh hingga sepuluh nanas, baru bisa memicu perdarahan abnormal. Jika kamu tetap khawatir makan nanas, pilih saja nanas bagian pinggirnya. Sebab, kandungan bromelain paling banyak ada di bagian tengah nanas.
Mitos 7: Ibu hamil harus makan untuk dua orang.
Fakta: Ini mitos yang ngawur banget. Saya juga sering mendengar para ibu hamil sengaja makan banyak dengan alasan untuk dua orang, yang akhirnya cuma menambah berat badan secara drastis bahkan sampai selesai masa melahirkan. Penjelasan dari dr. Indra, di trimester pertama ibu hamil malah tidak memerlukan tambahan kalori. Jadi di masa ini cukuplah makan dengan porsi biasanya. Pada trimester kedua, barulah memerlukan kalori tambahan, tapi hanya 340 kalori per hari dan di trimester ketiga hanya perlu tambahan 450 kalori. Jadi jangan makan berlebihan, karena hanya akan menumpuk sebagai lemak di tubuh.
Mitos 8: Ibu hamil tidak boleh sauna.
Fakta: Benar. Saat hamil, hindari kondisi yang dapat meningkatkan suhu tubuh menjadi 38° C. Sebab, kenaikan suhu yang drastis dapat memengaruhi kondisi janin, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Suhu tubuh yang terlalu panas juga akan menyebabkan lebih banyak darah mengalir ke kulit, untuk mendinginkan tubuh. Jadi aliran darah ke otak menjadi lebih sedikit. Tubuh akan lemas, terlebih ketika sedang terjadi perubahan hormon seperti pada orang hamil. Hal ini bisa menyebabkan pingsan.
Itulah mitos-mitos yang sering terdengar di masyarakat. Saya senang bisa ikut diskusi dengan dr. Indra, karena jadi tahu info yang sebenarnya tentang mitos-mitos tersebut.
Oh ya, dr. Indra. N.C. Anwar, SpOG praktik di Klinik Morula IVF (Menteng, Jakarta Pusat), RSIA Bunda (Menteng, Jakarta Pusat), Klinik Teratai RS Gading (Pluit, Jakarta Utara), atau konsultasi online melalui Halodoc. Siapa tahu kamu mau berkonsultasi soal kehamilan atau program hamil.
Leave a Reply