Dimuat di Majalah Bravo! edisi Februari 2008
Toga anak yang malas mandi. Oleh karena itu kulitnya hitam dan kusam. Tapi Toga tak peduli. Ia tetap saja bermain dan melewatkan waktu mandinya.
“Toga, sudah sore, ayo cepat mandi,” kata Ibu.
“Iya, Bu. Nanti dulu,” jawabnya.
Tapi bukannya lekas pergi ke kamar mandi, Toga malah melanjutkan bermain.
“Togaaaa,” Ibu berteriak lagi. Tetap saja Toga tak beranjak, walaupun Ibunya mulai marah. Ia malah bersembunyi di atas pohon. Kadang Ibu jengkel dan terpaksa memandikan Toga, walaupun ia sudah besar.
Kadang-kadang Ibu lelah mengingatkan Toga. Anaknya itu memang benar-benar nakal. Padahal mandi kan enak. Badan jadi bersih dan segar. Malah Ibu pernah berdo’a semoga ada orang yang bisa membuat Toga sadar dan mau mandi.
Suatu hari Toga merasa seluruh tubuhnya terasa panas. Toga terkejut. Kulit hitam diseluruh tubuhnya mengelupas menjadi gulungan-gulungan berwarna hijau yang berbentuk keriput. Dan tiba-tiba gulungan keriput itu menyerang Toga lalu mengelitiki setiap bagian tubuhnya.
Toga tertawa-tawa kegelian. Ia berlari berusaha menghindari, tapi Makhluk Keriput itu tetap saja mengejar dan mengelitiki tubuh Toga.
“Hahahahaha….hahaha…hahaha…,” Toga tak bisa berhenti tertawa karena geli. Ia terus berlari kesana-kemari. Lama-lama ia tak tahan dan berteriak minta tolong.
“Tolooong…Ibuuuu, tolong aku, Buuuu. Makhluk Keriput ini terus mengejarku,”
Tapi Ibunya tak dapat berbuat apa-apa.
Toga terus berlari dan sengaja memanjat pohon untuk berlindung. Ajaib! Makhluk Keriput itu tak bisa mengejarnya. Mereka hanya menunggu dibawah pohon sambil menanti Toga turun. Ternyata makhluk-makhluk keriput itu tak bisa memanjat pohon.
Togapun lega. Ia terengah-engah kelelahan karena berlari-lari terus. Napasnya habis. Lalu ia beristirahat diatas pohon. Sampai sore Toga tak berani turun. Ia takut dikejar-kejar dan dikelitiki lagi oleh Makhluk Keriput itu.
Toga sampai mengantuk. Tanpa sadar ia memejamkan mata. Tiba-tiba….
“Byyuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrr……..,”
Toga terjatuh tepat ke danau dibawah pohon itu. Toga sangat terkejut. Untung saja ia pandai berenang. Tapi anehnya, Makhluk Keriput itu tetap ditempatnya. Tidak mengejar Toga lagi.
Lalu ia pulang ke rumah, membersihkan tubuh dan berganti pakaian.
Esoknya, ketika saatnya mandi, Ibu menyuruhnya agar cepat-cepat mandi. Tapi Toga yang bandel tetap tak mau mandi. Dan kejadian kemarin terulang lagi. Kulitnya mengelupas lagi menjadi Makhluk Keriput yang berwarna kehijauan. Mereka mengejar dan mengelitiki Toga lagi.
“Ampuuunnnn…..,” Toga berteriak pada makhluk-makhluk itu. Tapi tetap saja Makhluk Keriput itu tak mau peduli.
Toga tak tahan dikejar dan dikelitiki terus. Lalu ia sengaja menceburkan diri di danau yang kemarin. Daaannn… Ajaib lagi! Makhluk itu tetap diam ditempat, dan membiarkan Toga mandi di danau.
“Ohhhhh… Ibu tahu,” kata Ibunya tersenyum. “Makhluk Keriput itu akan berhenti mengejar dan mengelitiki kalau kau mau mandi.”
Mendengar penuturan Ibunya, Toga tersenyum malu.
“Ingat ya, Toga. Mulai sekarang kau harus rajin mandi agar Makhluk Keriput itu tak mengejarmu lagi.”
“Baik, Bu. Aku akan rajin mandi. Aku tak tahan dikelitiki Makhluk Keriput itu terus,” janji Toga.
Akhirnya Toga selalu mandi tanpa disuruh oleh Ibunya lagi. Ia tak ingin Makhluk Keriput itu selalu menghantuinya.
Dan…hei! Ketika Toga sedang mandi, kulitnya terkelupas lagi dan menjadi Makhluk Keriput berwarna hijau. Tapi kali ini Makhluk Keriput itu tidak mengejar ataupun mengelitiki Toga. Melainkan pergi ke halaman dan masuk ke dalam tanah.
Tiba-tiba dari tempat itu muncul sebuah tanaman yang buahnya berwarna hijau dan permukaannya keriput. Tahukah kalian bahwa itu adalah buah pare?
Jadi berhati-hatilah. Kalau disekitar kalian ada buah pare dan kalian malas mandi, nanti buah pare itu akan berubah menjadi Makhluk Keriput yang akan mengejar dan mengelitiki kalian sampai kalian jatuh ke danau.
Leave a Reply