• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Ketika Sejarah Dikemas dengan Cara Berbeda

Ketika Sejarah Dikemas dengan Cara Berbeda

October 9, 2016 Nunik Utami 16 Comments

Jas merah. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Ir. Soekarno)

Saya tercenung saat pertama kali mendengar slogan ini. Mengapa kita tidak boleh melupakan sejarah?

Ternyata, sejarah adalah spion untuk masa depan dan media untuk menggali rasa cinta yang kuat pada Indonesia. Faktanya, kita akan kehilangan obor jika tidak mengenal sejarah. Bagaimana pun beralihnya peradaban ini, sebuah bangsa bisa tetap solid jika akarnya tetap kokoh sampai kapan pun.

Wah, makna sejarah, dalam banget, ya.

Jangan sekali-kali melupakan sejarah, ya.
Jangan sekali-kali melupakan sejarah, ya.

Sementara, banyak orang yang bosan saat belajar sejarah. Saya pribadi, suka banget sama sejarah. Saya bisa tercengang-cengang membayangkan Keumalahayati, pahlawan wanita dari Aceh berhasil membunuh Cornelis de Houtman, jenderal Belanda yang terkenal kejam. Pikiran saya juga bisa melayang jauh seperti melihat kejadiannya langsung, ketika mengunjungi Museum Bahari yang dahulu adalah gudang rempah-rempah milik Belanda.

Waktu sekolah saya pernah dapat nilai seratus untuk ulangan sejarah. Saya disirikin teman-teman, dong. Mereka ngira saya nyontek karena pelajaran sejarah memang susah. Padahal itu hasil kerja keras saya menghafal nama, lokasi, dan tanggal kejadian pada saat berlangsungnya peristiwa-peristiwa sejarah.

Saya akui, selama ini penyampaian sejarah memang terkesan kaku dan membosankan. Bahasanya pun kurang luwes macam baca berita saja. Saya pun sering ngantuk kalau mendengarkan cerita sejarah. Setidaknya, kesan ini terus melekat sampai suatu hari di masa kejayaan dulu (baca: masa muda), saya sering nonton teater.

Nonton-Drama-Musikal-Khatulistiwa-rame-rame-yuk!
Nonton-Drama-Musikal-Khatulistiwa-rame-rame-yuk!

Salah satu cerita teater yang saya tonton itu berkisah tentang Aryo Penangsang yang wafat karena terluka oleh keris yang dicabutnya sendiri dari pinggangnya. Gokil banget nggak, sih?

Cerita sejarah yang disampaikan melalui teater, jauh lebih menarik. Dengan gerak, dialog, gending gamelan, dan tari-tarian yang dibawakan, kita jadi lebih mengerti. Cerita sejarah pun lebih tersampaikan.

Saya senaaang banget ketika CIMB Niaga bekerjasama dengan Josodirdjo Foundation dan Zigzag Indonesia tergerak menyelenggarakan drama musikal bertajuk Mengenal Jejak Langkah Negeri. Drama Musikal Khatulistiwa ini tujuannya mengajak generasi muda untuk lebih mengenal jejak langkah negeri ini. Dengan adanya drama musikal ini diharapkan rasa cinta kita kepada Indonesia akan lebih kental lagi. Anak-anak muda pasti nggak bosan menyimak sejarah dengan cara seperti ini. Apalagi penyajiannya dikemas dengan sangat modern dan profesional.

Sebenarnya, Ibu Tiara Josodirdjo sudah bermimpi menyelenggarakan drama musikal seperti ini sudah sejak 9 tahun yang lalu. Idenya adalah menampilkan karakter hebat para pahlawan bangsa. Gayung pun bersambut. Bapak Tigor. M. Siahaan, Presiden Direktur CIMB Niaga mendukung cita-cita Ibu Tiara.

Pada acara launching Drama Musikal Khatulistiwa ini, saya terkagum-kagum pada teaser pementasan dramanya. Benar deh, ini bikin saya ingat waktu sering latihan teater dulu. Pemainnya dari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Semoga semakin banyak anak yang hobi main teater, ya.

Pementasan drama musikal yang bikin saya terharu.
Pementasan drama musikal yang bikin saya terharu.
Pemainnya bukan hanya orang Indonesia asli, tetapi ada beberapa orang luar negeri yang memerankan sebagai tokoh penjajah.
Pemainnya bukan hanya orang Indonesia asli, tetapi ada beberapa orang luar negeri yang memerankan sebagai tokoh penjajah.
Sebagian pemain pendukung Drama Musikal Khatulistiwa. Masih ada ratusan pemain lain yang ikut dalam pementasan nanti.
Sebagian pemain pendukung Drama Musikal Khatulistiwa. Masih ada ratusan pemain lain yang ikut dalam pementasan nanti.
Orang-orang di balik produksi drama musikal khatulistiwa.
Orang-orang di balik produksi drama musikal khatulistiwa.

Oh ya, drama ini didukung oleh beberapa artis ibukota, seperti Rio Dewanto dan Kelly Tandiono. Orang hebat lainnya yang juga terlibat di produksi ini adalah Asep Kambali (sejarawan) dan Adjie. N. A (sutradara).

Drama Musikal Khatulistiwa akan dipentaskan tanggal 18-20 November 2016 di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Hanya tiga hari, lho. Jangan sampai ketinggalan, ya. Saya mau kosongin jadwal untuk nonton drama musikal ini dan bawa anak-anak, ah.

Kamu juga, yuk!

Artikel, Events

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Cerita Melalak says

    October 9, 2016 at 21:37

    Allahu akbar! Cantik kali aku di foto ituuu! :)))))

    Reply
    • Nunik Utami says

      October 9, 2016 at 21:40

      Hahaha … makanya kupajang di sini πŸ˜€

      Reply
  2. kurnia amelia says

    October 9, 2016 at 23:07

    Iya,,saya suka ngantuk klo pelajaran sejarah *dulu waktu masih muda namun kini saya justru tertarik sekali sama sejarah para pahlawan.

    Reply
    • Nunik Utami says

      October 12, 2016 at 10:47

      Semakin ke sini malah semakin tertarik sama sejarah ya, Mbak. Seru, sih. Hehehe

      Reply
  3. Hairi Yanti says

    October 10, 2016 at 20:00

    Saya juga suka sejarah. Ini acaranya cuma di Jakarta ya -_- coba sejarah kita dibikin drama spt drama Korea gitu πŸ˜€

    Reply
    • Nunik Utami says

      October 12, 2016 at 10:46

      Iya, acaranya hanya di Jakarta. Wah, ide bagus tuh, ya. Kayak komik Jepang kan juga banyak yang berlatar sejarah. Salah satunya Jendela Orpheus.

      Reply
  4. Astari Cantik says

    October 10, 2016 at 20:46

    Nonton drama Musikal Khatulistiwa rame – rame yoook tanteeee.
    Gak sabar buat nonton niih.

    Reply
    • Nunik Utami says

      October 12, 2016 at 10:44

      Yuuk, Bude Astari. Kita nonton, yuukk :))

      Reply
  5. Donna Imelda says

    October 12, 2016 at 08:37

    Seratus untuk pelajaran sejarah! Kereeeen

    Reply
    • Nunik Utami says

      October 12, 2016 at 10:43

      Hihihi ngafalinnya udah sejak seribu satu malam sebelum ulangan, Mbak πŸ˜€

      Reply
  6. Lidya says

    October 20, 2016 at 09:13

    sejarah kalau dikemas dengan menarik bisa memukau penonton juga ya

    Reply
  7. kianpi says

    October 25, 2016 at 09:29

    Bagusnya sih memang dengan memakai drama musikal seperti itu kalo pelajaran sejarah, jadi lebih seru dan penuh penghayatan…

    Reply
  8. achi says

    October 27, 2016 at 09:41

    waah mbak aku juga suka banget sejarah, karena sejarah adalah akar peradaban

    Reply
  9. Oky Maulana says

    October 27, 2016 at 13:16

    wah seru banget acaranya kaks

    Reply
  10. Keke Naima says

    October 29, 2016 at 00:15

    Sejarah memang sebetulnya menarik. Cuma kalau di sekolah suka bikin ngantu karena cara menyampaikannya ngebosenin. Coba kalau semua cerita sejarah dibikin menarik kayak gini πŸ˜€

    Reply
  11. Busur Nusantara says

    October 29, 2016 at 10:07

    Mungkin jika dikemas seperti itu banyak yang suka dan mudah dimengerti ya mbak

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • 200 Resep Menyehatkan dari Buku Resep Sehat JSR
  • Portfolio
  • Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
  • Mengenal Program CSR Sebuah Perusahaan
  • Bumi, Satu-Satunya Tempat untuk Hidup

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik belanja online bisnis blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hijab tutorial hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Bumi, Satu-Satunya Tempat untuk Hidup
  • Mengenal Program CSR Sebuah Perusahaan
  • APLI Hari Kedua: MLM Dilarang Berjualan di Marketplace
  • APLI Hari Pertama: MLM Haram?
  • Manfaat Beasiswa untuk Penerimanya dan Kebahagiaan Bagi Pemberinya

Komentar Terbaru

  • Mutia Nurul Rahmah on Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
  • Nabilla - Bundabiya.com on Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
  • Melati Octavia on Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
  • Uniek Kaswarganti on Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
  • auqri on Berbagai Gaya Belajar Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Zenius Education
Copyright © 2022 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis