Saya beruntung bisa ikut dalam acara jalan-jalan bersama Jakarta Corners dan Hotel Grand Zuri. Acara ini khusus untuk para pemenang live tweet competition dan blog competition yang diadakan oleh kedua instansi tersebut. Yang paling asyik, program jalan-jalan ini akan menjelajah daerah Kota Tua dan Kota Lama Tangerang. Kebetulan banget, saya memang belum pernah menjelajah Kota Tua sampai ke sudut-sudutnya. Ditambah lagi Kota Lama Tangerang yang sebelumnya sudah saya lihat melalui foto.
Tempat-tempat yang akan dikunjungi adalah Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, Museum Bahari, Hotel Zuri Express Mangga Dua (untuk makan siang), lalu lanjut ke Kota Lama Tangerang, yaitu Museum Benteng Heritage dan Klenteng Boen Tek Bio.
Senang banget akhirnya saya (akan) mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa. Selama ini saya kepengin ke sana, tapi belum-belum juga. Plus Jembatan Kota Intan, tuh. Geregetan rasanya. Tempat dekat begitu, masih di dalam Kota Jakarta, kok ya, saya belum pernah datang, sih. Kebangetan, kan?
Jadilah Sabtu, bulan lalu saya dan teman-teman menjelajah ke kawasan Kota Tua. Bukan hanya kota tua Jakarta, tetapi juga kota tua Tangerang. Tempat-tempat yang akan kami kunjungi nanti adalah:
Pelabuhan Sunda Kelapa
Menara Syahbandar
Museum Bahari
Makan siang di Hotel Zuri Express
Masjid Seribu Pintu
Museum Benteng Heritage
Klenteng Boen Tek Bio
Saya senang banget bisa menjelajah di tempat-tempat bersejarah seperti ini . Tempat yang penuh nilai budaya itu menurut saya sangat tak ternilai dan nggak pernah sederhana. Semuanya penuh makna.
Saking antusiasnya, pagi-pagi banget saya sudah meluncur ke arah kota dengan menggunakan commuter line (CL). Perjalanan dari Stasiun Universitas Indonesia ke Stasiun Jakartakota terasa begitu lama.
Satu per satu kami bertemu di Stasiun Jakarta Kota. Ada Dedew, teman yang sudah lama banget nggak ketemu. Saya sama sekali nggak menyangka bisa bertemu dalam acara yang berbau-bau sejarah kayak gini. Biasanya ketemunya di acara kepenulisan yang agak serius dan jauh dari kesan jalan-jalan.
Oh ya, saya sudah lama banget kepengin lihat-lihat Pelabuhan Sunda Kelapa. Saya pengin tahu, pelabuhan di abad modern kayak gini, seperti apa, sih? Apakah perahu-perahunya seperti perahu-perahu milik VOC di zaman penjajahan? Apakah para petugas di pelabuhan bergaya seperti awak kapal Titanic? Yang jelas, foto-foto suasana pelabuhan yang sering saya lihat di Instagram atau situs lain, keren-keren banget!
Ah, sayang. Karena ada kesalahpahaman dalam hal janjian, saya dan teman-teman yang berkumpul di Stasiun Jakartakota langsung datang ke meeting point di Menara Syahbandar. Sedangkan, tim dari Grand Zuri dan teman-teman yang berangkat dari Tangerang, masih ada di pelabuhan sebelum tiba di Menara Syahbandar.
Keinginan untuk menyaksikan pelabuhan keren itu pun gagal. Asli, saya kepengin nangis.
Tapi, ya sudahlah. Masih banyak tempat lain yang akan saya kunjungi. Lagipula, kapan-kapan saya bisa datang sendiri ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Baiklah. Saya akan mulai bercerita tentang rangkaian perjalanan ini. Berhubung nggak memungkinkan bercerita tentang masing-masing tempat itu dalam satu artikel, saya akan membuatnya dalam beberapa judul.
Tunggu cerita selengkapnya, ya :).
Ya, pakai acara bersambung deh
Iya, kayak film seri 😀